Tips Jitu agar Jualan Laku di Marketplace: Mau Terus Belajar
ADVERTISEMENT
Buat pelaku UMKM , bergabung di marketplace jadi salah satu kunci memperluas pasar dan menambah pundi-pundi keuntungan. Terlebih kini mayoritas konsumen sudah mulai terbiasa berbelanja secara daring.
ADVERTISEMENT
Namun begitu, memiliki toko online di marketplace enggak langsung menjamin jualannya bakal selalu laris manis. Perlu strategi jitu buat mewujudkannya.
Menurut Andreas Ardian Pramaditya selaku Vice President of Galeri Indonesia - Blibli, tips jitu supaya jualan laku ialah harus mau terus belajar.
"Tiap marketplace punya seller tools. Ini mau enggak mau harus dipelajari. Saya selalu tekankan, kalian harus mau belajar ," ujar dia, dalam talkshow Strategi Jualan Laris di Marketplace Festival UMKM kumparan 2021 yang digelar secara virtual hari ini, Rabu (27/10).
"Kami (sebagai pihak marketplace) sudah memberikan begitu banyak informasi lewat kelas webinar juga. Sekarang perkaranya tinggal (UMKM) mau atau tidak," lanjut Andreas.
Dengan memiliki keinginan buat selalu belajar, para pelaku UMKM dapat mengatasi tantangan-tantangan yang kerap dihadapi.
ADVERTISEMENT
Andreas menyebut, contohnya ialah tantangan membuat foto produk dan kemasan yang menarik.
"Empat sampai lima tahun lalu masih sembarangan fotonya enggak menarik. Tapi seiring berjalannya waktu, sekarang udah berubah," katanya.
Selain itu, pelaku UMKM juga bisa meningkatkan daya saingnya. Apalagi jumlah seller terus meningkat di marketplace.
"Untuk penambahan seller, dengan adanya gerakan Bangga Buatan Indonesia, itu otomatis akselerasi sampai dua kali lipat. Ini masih berjalan sampai nanti 2022. Jadi pasti akan tercapai UMKM yang belum digital untuk segera mengubahnya," terang Andreas.
Blibli Bantu UMKM
Dia menambahkan, Blibli juga memberikan keuntungan bagi para UMKM lewat program-programnya. Mulai dari ajang kompetisi Big Start, Kakak Asuh yang bekerja sama dengan Kemenkop UKM serta Smesco untuk membantu UMKM yang belum dapat beradaptasi dengan teknologi, hingga Blibli Mitra yang mengenalkan produk secara offline di toko-toko klontong seluruh Jabodetabek.
ADVERTISEMENT