Alasan Kamu Perlu Mengonsumsi Jahe setelah Bertemu Teman di Masa Pandemi

18 Maret 2021 12:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tips sehat bertemu teman di masa pandemi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Tips sehat bertemu teman di masa pandemi. Foto: Shutterstock
Setahun lebih menghadapi pandemi COVID-19, banyak aktivitas yang berangsur normal. Selama new normal ini, perkantoran, pusat perbelanjaan, hingga tempat hiburan dan rekreasi sudah mulai beroperasi normal meski dengan protokol kesehatan yang ketat.
Apalagi sejak pertengahan Januari 2021 lalu, distribusi vaksin sudah mulai dilakukan dan telah menyasar berbagai lapisan masyarakat. Bila distribusi vaksin sudah merambah masyarakat umum, diramalkan di semester 2 tahun 2021, sekolah akan mulai dibuka kembali.
Meski kini bisa lebih leluasa beraktivitas, kita tidak bisa begitu saja abai dengan kesehatan, terutama bila setiap harinya harus bertemu dengan orang lain. Sebab saat bertemu dengan orang lain di luar, risiko terpapar virus akan makin besar.
Tapi kamu bisa meminimalisasi risiko terpapar dengan tetap melindungi diri dengan beberapa kiat berikut ini:

1. Selalu lakukan social distancing

Tetap terapkan protokol kesehatan dan jaga jarak saat bertemu teman. Foto: Shutterstock
Saat meet up bersama teman, rasa rindu yang tidak terbendung sering membuat orang cenderung abai terhadap protokol kesehatan. Padahal virus corona bisa menyerang siapa saja, termasuk orang terdekat kita.
WHO menyarankan agar kita tetap menjaga jarak minimal 1 meter saat bertemu orang lain dan hindari sentuhan langsung seperti berpelukan atau bersalaman, karena bisa menjadi media penularan virus. Alih-alih berjabat tangan, sebaiknya lakukan salam namaste atau melambaikan tangan sambil tersenyum saat menyapa teman.

2. Pilih ruangan outdoor

Bertemu di ruang terbuka bisa meminimalisasi penularan melalui droplet. Foto: Shutterstock
Sejak awal merebaknya pandemi, WHO sudah mengemukakan bahwa virus corona bisa bisa disebarkan melalui droplet dari orang yang tertular lalu melayang di udara. Sehingga saat di ruangan tertutup yang minim sirkulasi udara, risiko penularan melalui droplet pun semakin tinggi.
Untuk itulah sebaiknya pilih lokasi outdoor saat akan bertemu orang lain yang tidak serumah dengan kita. Atur juga waktu pertemuan bukan di jam-jam sibuk agar terhindar dari keramaian.

3. Tidak berbagi makanan dan minuman

Jangan berbagi makanan dan selalu bawa alat makan sendiri. Foto: Shutterstock
Saking dekatnya dengan teman, saling berbagi makanan saat mengobrol jadi hal yang lumrah. Namun untuk sekarang, sebaiknya hindari dulu kebiasaan ini demi kesehatan diri dan orang yang kita temui.
Selain itu, usahakan selalu membawa peralatan makan sendiri seperti sendok, garpu, dan stainless straw. Cara ini untuk menghindari risiko penularan dari alat makan yang belum terjamin kebersihannya.

4. Jangan lupa bawa healthy kit

Healthy kit di masa pandemi. Foto: Shutterstock
Di masa new normal, hand sanitizer, tisu basah antiseptik, hingga disinfektan semprot menjadi barang wajib yang harus dibawa ke mana-mana, termasuk saat bertemu teman. Perlengkapan ini berguna saat kita tidak bisa leluasa mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas.
Tak hanya healthy kit, membawa masker cadangan juga wajib dilakukan. Apalagi bila kita berencana bertemu orang lain dalam durasi yang lama, karena masker sebaiknya harus setiap tiga jam sekali.

5. Selalu jaga daya tahan tubuh

Dan yang paling penting adalah selalu memastikan daya tahan tubuh tetap terjaga, terutama bila kita sudah mulai beraktivitas dan bertemu orang lain setiap hari. Selain menerapkan pola hidup sehat dengan rajin berolahraga dan mengonsumsi makanan bergizi, tak ada salahnya menambahkan immunity booster, misalnya mengonsumsi ramuan dari jahe.
Dilansir healthline, jahe mengandung senyawa bernama gingerol dengan antioksidan tinggi yang berfungsi membantu meningkatkan daya tahan tubuh hingga mempercepat penyembuhan saat terkena flu. Sifat antibakteri pada gingerol juga bisa berbagai jenis bakteri hingga virus yang menyerang sistem pernapasan.