shutterstock_1709108428.jpg

Tren Gowes: Buat Sehat atau Buat Gaya?

4 November 2020 15:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pesepeda. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pesepeda. Foto: Shutterstock
Tahun 2020 menjadi tahun yang penuh tantangan. Bagaimana tidak, semua orang seolah telah berjuang tanpa lelah untuk terus bertahan dan melanjutkan hidup dalam ketidakpastian di tengah pandemi COVID-19.
Meski begitu, berpikir positif jadi cara paling bijak dalam menjalani hari di situasi seperti sekarang. Entah untuk memperjuangkan bisnis agar tetap berjalan atau sekadar memenuhi kebutuhan bulanan.
Tanpa kita sadari, situasi tidak mudah ini seolah membentuk kita menjadi seorang survivor. Sama seperti pejuang kanker, berpikir positif dapat menjadi pondasi untuk tetap hidup. Apalagi, banyak kegiatan positif dan kebiasaan baik yang muncul selama pandemi COVID-19. Salah satunya berolahraga. Ya, selain rajin menjaga kebersihan diri dan lingkungan, keinginan jaga daya tahan tubuh dengan berolahraga pun meningkat selama pandemi.
Kamu pasti sudah tak heran dengan tren bersepeda, bukan? Tren bersepeda atau gowes seolah memengaruhi semua orang, tak terkecuali kalangan artis. Wulan Guritno, misalnya. Dalam webinar Unstoppable Life, Unstoppable Passion (28/10), Wulan bercerita tentang passion olahraganya.
"Aku pribadi memang senang olahraga. Tapi, olahraga di rumah lama-lama buat aku jenuh. Kemudian aku lihat orang lain bersepeda jadi terinspirasi dan tertarik buat mencobanya," jelas Wulan.
Menurut Wulan, bersepeda memberikan banyak manfaat untuk dirinya. Mulai dari disiplin waktu, ajang networking, hingga healing therapy.
Wulan Guritno dalam webinar Unstoppable Life, Unstoppable Passion (28/10). Foto: kumparan
"(Saat bersepeda) aku belajar healing therapy, karena ada unsur tamasya di situ: kena angin dan lihat suasana sekitar. Aku juga bisa OOTD buat diupload ke Instagram, aku jadi happy. Terus, (bersepeda buat aku) punya banyak teman-teman baru. Asal kita tetap terapkan protokol kesehatan," lanjut artis berusia 39 tahun ini.
Sependapat dengan Wulan, Mufti Faisal Hakim, cyclist penyintas kanker limfoma, juga mengaku bersepeda membuatnya senang. Tak heran, Mufti bahkan berhasil bersepeda sejauh 250 kilometer dari Bandung ke Pangandaran selang beberapa bulan setelah pulih dari kanker.
"Saya bersepeda sejak SD kelas 5. Terus saya lupa, sampai akhirnya tahun 2013 saya bersepeda lagi waktu kuliah di Bandung. Saya setuju sama Mbak Wulan, sepeda juga bisa lihat pemandangan dan bikin saya happy. Sehatnya dapat, gayanya juga dapat," ungkapnya.
Mufti Faisal Hakim dalam webinar Unstoppable Life, Unstoppable Passion (28/10). Foto: kumparan
Melalui seri webinar Unstoppable Life, Unstoppable Passion pertama ini, FWD ingin mengajakmu untuk tahu lebih lanjut bagaimana caranya menjalani hidup sesuai passion agar timbul perasaan yang positif, salah satunya dengan bersepeda.
Ya, bersepeda menjadi cara untuk menekuni gaya hidup sehat. Dengan tetap mengikuti protokol kesehatan yang berlaku, bersepeda juga menjadi alternatif olahraga yang aman di tengah pandemi. Sejalan dengan kampanye FWD Survivors, FWD ingin menyebarkan semangat positif dan pengingat untuk tetap menjalani hidup tanpa harus mengesampingkan passion.

Sebarkan semangat survivor

Bekerja sama dengan kumparan, webinar Unstoppable Life, Unstoppable Passion juga menampilkan kisah para penyintas (survivor) kanker. Membagikan cerita bagaimana mereka menjadi orang-orang yang tangguh dan multitalenta.
Tak hanya itu, dalam webinar ini, para survivor juga siap berbagi aspirasi, passion, dan harapan sembari membawa filosofi merayakan hidup. Memberikan apresiasi pada tekad dan ketabahan serta kemampuan para individu untuk terus maju dan tidak pernah menyerah meskipun menghadapi berbagai rintangan dalam hidup.
FWD berharap dapat mendorong masyarakat Indonesia untuk terus menjalani hidup dengan maksimal tanpa perlu khawatir akan risiko yang mungkin terjadi dalam hidup.
Webinar Unstoppable Life, Unstoppable Passion (28/10). Foto: kumparan
"Percayalah bahwa kami akan selalu ada untuk kamu, karena hal yang berarti bagi kamu, penting bagi kami," ungkap Tris Rasika, Chief Digital and New Business Models Officer FWD Life.

Proteksi diri dengan yang mudah beneran

Lebih lanjut, Tris mengatakan bahwa FWD ingin tetap memproteksi masyarakat melalui produk-produk yang dimiliki dengan cara yang mudah beneran. Sebab, FWD percaya, produk asuransi akan memberikan perlindungan terhadap tabungan dan investasi yang kita miliki saat terjadi hal yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan atau sakit. Apalagi, banyak penyakit tidak terduga yang dapat menguras tabungan, misalnya kanker. Karenanya, asuransi dapat mempersiapkan perlindungan diri sehingga mimpi dan tabungan kamu dan keluarga tidak terganggu.
Salah satu produk asuransi yang dapat menjadi pilihan adalah FWD Cancer Protection dari FWD Life. Asuransi ini merupakan produk asuransi kanker online terjangkau yang hadir dengan proses digital end-to-end. Yup! Mulai dari pembelian hingga proses klaim, kamu akan mendapatkan perlindungan yang mudah beneran.
FWD Cancer Protection memberikan empat kemudahan dalam prosesnya, mulai dari pengajuan online yang mudah melalui website e-commerce FWD Life, iFWD.co.id, hingga klaim secara online yang mudah di satu aplikasi FWD MAX. Produk perlindungan ini memberikan manfaat 100 persen uang pertanggungan apabila terdiagnosa kanker, termasuk kanker stadium awal. Tak hanya itu, kamu juga bisa didapatkan dengan premi yang terjangkau mulai dari Rp10.000 per bulan.
Sehat secara finansial kini tidak lagi menjadi hal yang sulit dicapai. Jadi, jangan hanya berharap mudah-mudahan selalu aman tapi imbangi juga dengan berusaha melindungi diri yang sekarang sudah mudah beneran. Yuk tingkatkan literasi finansial kamu sehingga bisa menikmati hidup dan jalani passion tanpa khawatir!
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan FWD
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten