UGM Masuk 50 Besar Dunia, PTN yang Beri Dampak Luas ke Masyarakat

8 April 2019 11:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kampus UGM di Yogyakarta. Foto: Dwita Komala Santi
zoom-in-whitePerbesar
Kampus UGM di Yogyakarta. Foto: Dwita Komala Santi
ADVERTISEMENT
Majalah mingguan asal Inggris yang melaporkan berita dan isu terkait pendidikan tinggi dunia, Times Higher Education (THE), baru merilis daftar 'University Impact Ranking' 2019. Salah satu perguruan tinggi negeri yakni Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk ke dalam daftar tersebut.
ADVERTISEMENT
Daftar 'University Impact Ranking' 2019 didasarkan atas pengaruh dari suatu universitas kepada masyarakat luas. Standar yang dipakai oleh THE dalam menyusun pemeringkatan itu berbasis pada 11 dari 17 indikator SDGs oleh Persatuan Bangsa-bangsa (PBB).
Dalam daftar tersebut, UGM masuk peringkat 50 besar dunia untuk indikator 'SDGs Decent Work and Economic Growth'. Indikator ini mengukur dampak dari riset ekonomi yang dilakukan suatu universitas, ketenagakerjaan, dan banyaknya mahasiswa yang bekerja.
Sedangkan universitas di dunia yang memimpin indikator ini adalah McMaster University di Kanada yang menduduki peringkat pertama, KTH Royal Institute of Technology di Swedia dalam peringkat kedua, dan University of East Anglia di Inggris di posisi ketiga.
UGM juga masuk peringkat 70 besar untuk indikator 'SDGs Gender Equality'. Dalam keseluruhan indikator sendiri, UGM mendapati peringkat antara 101-200.
ADVERTISEMENT
Hatma Suryatmojo, selaku Kepala Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) UGM, yang menjadi anggota tim pengawal pendaftaran dalam survei yang dilakukan THE itu menyebut, survei yang dilakukan THE ini berbeda dengan survei dari lembaga lainnya. Karena jika lembaga lain hanya menilai dari sebanyak apa kerja yang universitas lakukan dalam setahun, maka THE menilai dampak dari kerja tersebut.
Ia juga memaparkan bahwa survei THE ini dilakukan secara acak, dengan melihat siapa saja yang ada kaitannya dengan UGM, baik langsung maupun enggak langsung. Hal itu berarti, sampel yang diambil enggak hanya dari sivitas akademika yang aktif, melainkan dari mitra, serta alumni yang berdampak juga.
“Bisa dibilang proses tersebut lebih adil,” tuturnya dilansir laman resmi UGM.
ADVERTISEMENT
“Pengakuan dunia itu penting bagi sebuah universitas. Sebab, dengan pengakuan tadi, sebuah universitas akan lebih tampak eksistensinya di mata dunia. Jika mendapat peringkat yang baik maka akan banyak mendatangkan mitra strategis untuk semakin meningkatkan kualitas universitas,” lanjut dia.