UMKM Series: Pentingnya Inovasi dan Kolaborasi dalam Pertahankan Bisnis

UMKM Series Online Class bersama Bruule dok kumparan

Mungkin kamu yang berminat terjun ke dunia UMKM, sudah khatam langkah-langkah jitu buat memulainya. Baik itu menyiapkan produk, modal, sampai persiapan masuk ke pasar.

Tapi untuk mempertahankan bisnis agar bisa berkembang dalam jangka waktu panjang, bisa jadi lain soal. Sebab, enggak sedikit yang usahanya cuma mampu bertahan beberapa bulan lalu hilang ditelan persaingan.

Untuk mengetahui trik jitu dalam mengembangkan usaha, Founder Bruule Sarila Mauriza Danubrata dan Co-Founder Tashya Arashya membagikan ilmunya.

Menurut mereka, ada dua hal penting yang enggak boleh ditinggalkan, yakni inovasi dan kolaborasi.

Inovasi dalam Bisnis

UMKM Series Online Class bersama Bruule dok kumparan

Meski sudah memiliki satu atau dua produk unggulan, bukan berarti sebagai pelaku UMKM kamu berhenti melakukan inovasi untuk ditawarkan kepada pelanggan. Salah satunya dalam bentuk perluasan produk.

"Di Bruule produk-produk baru selalu ada benang merahnya. Apa uniknya Bruule dan kami tarik lagi untuk dikembangkan. Bruule Bomb (misalnya), itu keju Bruule yang digoreng. Sebisa mungkin kami melakukan perluasan produk yang jadi ciri khas kami," jelas Sarila, di UMKM Series Online Class episode perdana bertajuk Meracik Resep Keluarga Jadi Bisnis.

Meski begitu, dia menegaskan sebelum melakukan inovasi perlu tetap disesuaikan dengan kemampuan pelaku usaha dan kondisi bisnisnya saat itu.

"Lihat lagi keperluan pasar dan lihat internalnya bagaimana. Dulu kami ada jual produk Bruule yang ukurannya besar, karena berpikir (saat pandemi) pasar itu condong ke porsi berbagi. Jadi beli yang besar, enggak individual karena biar bisa makan bareng di rumah," terang dia.

Kolaborasi sebagai Langkah Sederhana yang Berdampak Besar

UMKM Series Online Class bersama Bruule dok kumparan

Selain inovasi, Tashya menambahkan kolaborasi juga berperan penting dalam keberlangsungan sebuah UMKM.

"Kolaborasi simple, tapi efeknya gede banget. Karena kita emang dikasih kelebihan dan kekurangan. Jadi ketika ketemu rekan kolaborasi, (jadi tahu) 'Oh, ternyata kurangnya di sini'," katanya dalam kesempatan yang sama.

Menurutnya, kolaborasi juga enggak melulu dalam bentuk rilisan produk. Bisa juga untuk tempat produksi sampai kerja sama dalam pemasaran. Seperti yang dilakukan Sarila dan Tashya di awal mendirikan Bruule.

"Sebenarnya Bruule ada karena kolaborasi saya dan Tashya. Dulu saya kasih hampers spaghetti panggang, dia suka dan dia mendorong untuk jualan. Akhirnya Tashya berpikir, 'Gimana kalau gue yang jualan, lo yang masak, ya?'. Itu, 'kan, juga kolaborasi, ya. Ada sesuatu yang saya enggak punya dan Tashya enggak punya, akhirnya kami bekerja sama untuk satu tujuan," terang Sarila.

"Selain itu juga misalnya ada teman punya kedai kopi, bisa kolaborasi buat menitipkan makanan. Jadi bentuknya itu macem-macem banget," tambah Tashya.

Dalam UMKM Series Online Class episode pertama ini, Sarila dan Tashya juga mengungkapkan strategi mereka mengembangkan bisnis di tengah pandemi, sampai kini memiliki gerai fisik dan buka cabang di 15 kota. Selengkapnya bisa kamu saksikan dalam video di bawah ini.