UNESCO: 850 Juta Pelajar Tidak Sekolah karena Virus Corona

19 Maret 2020 10:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung UNESCO di Paris Foto: REUTERS/Philippe Wojazer
zoom-in-whitePerbesar
Gedung UNESCO di Paris Foto: REUTERS/Philippe Wojazer
ADVERTISEMENT
Penyebaran virus corona menyebabkan pelajar harus belajar di rumah. Organisasi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang menangani pendidikan dan keilmuan, United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) mencatat, kini ada sebanyak 850 juta pelajar yang tidak pergi ke sekolah dan harus belajar mandiri.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan UNESCO, 102 negara sudah memberhentikan kegiatan belajar dan mengajar di sekolah secara nasional.
"Hal ini berdampak pada 849,4 juta anak dan remaja," tulis UNESCO di laman resminya.
Jumlah ini sama dengan setengah pelajar di dunia. UNESCO menyebut, para pelajar dan mahasiswa terancam gagal karena proses pembelajaran di sekolah maupun universitas yang terganggu.
"Tingkat putus sekolah bisa melonjak ketika sekolah ditutup, dan tidak ada lembaga pendidikan lain yang buka," terang UNESCO.
com-Ilustrasi belajar di rumah Foto: Shutterstock
Di sisi lain, orang tua juga jadi tertantang untuk menyiapkan cara belajar di rumah. Sebab, tidak semua pelajar punya peralatan digital untuk membantu belajar lewat internet, terutama di negara-negara yang teknologinya terbatas.
"Sekolah adalah kantong-kantong aktivitas sosial dan interaksi manusia. Ketika sekolah ditutup, banyak anak muda yang kehilangan kontak sosial yang penting untuk tumbuh kembangnya," jelas UNESCO.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, sejauh ini di Indonesia total pasien positif virus corona berjumlah 227 orang. Selain itu, penambahan kasus pasien yang sembuh menjadi 11 orang. Sedangkan, kasus pasien yang meninggal bertambah menjadi 19 kasus.
Infografik Waspada Virus Corona. Foto: Andri Firdiansyah Arifin/kumparan