Unik! Pencegahan Stroke Diedukasi Lewat Film Bedah Otak Agar Anak Muda Paham

2 Agustus 2022 20:48 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi otak manusia. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi otak manusia. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Otak manusia merupakan organ penting yang memiliki fungsi begitu menakjubkan. Dengan lebih dari 100 miliar sel saraf (neuron), organ ini mampu menjalankan berbagai fungsi tubuh.
ADVERTISEMENT
Mengingat pentingnya peran otak, masyarakat khususnya anak muda harus memahami secara betul upaya pencegahan tumor otak, pendarahan otak, dan stroke. Edukasi dan sosialisasi pun harus terus diberikan, termasuk melalui cara-cara yang mudah.
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat pun mengapresiasi tim bedah saraf Siloam Hospitals, yang dipimpin Prof. dr Eka Wahjoepramono, Sp.BS(K), Ph.D.
Apresiasi disampaikan atas peran Siloam Hospitals yang secara berkelanjutan mengedukasi dan melayani masyarakat di Kota Kupang pada lingkup kesehatan, khususnya kesehatan otak.
Prof Eka bersama tim bedah saraf (TBS) Siloam Hospitals secara rutin dan berkelanjutan mengadakan pemutaran film 3D dan seminar edukasi kesehatan otak di berbagai penjuru Nusantara. Edukasi melalui pemutaran film 3D soal bedah otak di Kota Kupang merupakan kali kedua yang dilakukan tim bedah saraf Siloam Hospitals.
Ilustrasi otak anak. Foto: Shutterstock
Prof Eka yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan ini mengimbau agar pemutaran film ini dapat dijadikan acuan sebagai tolak ukur untuk meningkatkan kualitas masyarakat di kota Kupang.
ADVERTISEMENT
Ratusan peserta yang terdiri dari dokter umum, mahasiswa kedokteran, dan masyarakat umum berada di bioskop Cinepolis Lippo Mall Kupang pada Minggu (31/7/2022). Bukan untuk menonton film box office, melainkan Pemutaran Film 3D dan Edukasi Kesehatan Otak bersama Prof Eka.
"Apresiasi ini saya sampaikan atas peran Siloam Hospitals yang secara kontinyu mengedukasi warga di Kota Kupang agar senantias menjaga kesehatannya melalui ragam materi dan layanan. Salah satunya Edukasi dengan pemutaran film tiga dimensi ini yang materi dan gambarnya sangat jelas sekali, agar kita semua senantiasa menjaga kesehatan otak," kata Viktor saat ikut hadir dalam pemutaran film bedah otak di Cinepolis Lippo Plaza Kupang.
Viktor memuji Prof Eka yang telah membanggakan Indonesia di mata dunia. Karena dokter spesialis bedah itu mampu mengoperasi tumor otak dan kanker otak.
ADVERTISEMENT
"Karena ketika bicara tentang dunia medis orang akan lebih memilih pergi ke Singapura, Malaysia dan lainnya. Tetapi Prof Eka telah menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Indonesia lebih dari mampu untuk bedah tumor otak, kanker dan penyakit otak lainnya," tutur Viktor.
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (kiri) dan Prof. dr Eka Wahjoepramono, Sp.BS(K), Ph.D. Foto: Dok. Istimewa
Viktor pun meminta film hasil operasi berbagai macam penyakit otak yang dilakukan Prof Eka dan tim agar bisa diputar saat kunjungan ke desa-desa serta gereja, agar masyarakat NTT dan para dokter di NTT paham tentang kanker dan tumor otak.
Dalam kesempatan tersebut, Viktor juga mengingatkan Pemprov NTT dan para dokter mengoptimalkan alat Citra Magnetic Resonance Imaging (MRI) yang berperan guna pencegahan, mendeteksi, dan menolong masyarakat agar tidak terserang tumor otak, pendarahan otak dan mencegah stroke.
ADVERTISEMENT
Ajakan tersebut disampaikan searah dengan layanan edukasi yang disampaikan tim bedah saraf Siloam Hospitals, dalam bentuk pemutaran film 3D dan edukasi kesehatan otak.
Terkait penggunaan fungsi dan peran alat MRI, Siloam Hospitals Kupang merencanakan keberadaan MRI menjelang akhir 2022.
Prof Eka mengatakan, MRI yang ada di NTT seharusnya bisa dioptimalkan dalam waktu 5 tahun ini. Karena alat ini sudah ada dan dokter spesialisasi khusus bagian otak juga telah ada.
Ilustrasi tumor otak. Foto: Shutterstock
Apalagi tren penyakit stroke ini semakin meningkat sementara COVID-19 semakin menurun. Sehingga para dokter spesialis di NTT harus rajin sosialisasi ke masyarakat untuk mengoptimalkan citra MRI yang ada, sekaligus menjadi tindakan preventif bagi masyarakat agar tidak terkena kanker otak dan stroke.
ADVERTISEMENT
"Masyarakat juga jangan takut chek up kesehatan, karena tumor otak ukuran kecil akan jauh lebih mudah diangkat dibanding sudah membesar. Jadi jangan biarkan diri stroke tetapi rajin periksa kesehatan dan jaga pola makan," ujar Prof Eka dalam kesempatan yang sama.
Ia mengatakan, NTT sudah memiliki 2 unit alat kateterisasi untuk tindakan Digital Subtraction Angiography (DSA) yakni alat atau teknik yang dipakai untuk menggambar pembuluh darah dengan menyemprotkan zat kontras (Iodine) agar bisa dideteksi alat X-ray melalui film. Tetapi alat tersebut belum digunakan, padahal sudah banyak dokter spesialis di NTT.
Prof Eka juga mengusulkan agar dokter dari Jakarta yang didatangkan ke NTT untuk membantu masyarakat yang terkena stroke, bukan pasien yang ke Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Sehingga menghemat biaya dan ada transfer pengetahuan kepada para dokter dan perawat di NTT," ungkapnya.

Seputar Peran Otak Manusia.

Para ilmuwan menangkap pemindaian dari otak seorang pria lansia yang tiba-tiba meninggal dunia. Foto: Shutterstock
Kemampuan otak manusia dalam membangun ide dan kreativitas menjadikan manusia berbeda dengan hewan.
Merunut sejumlah fakta pada perjalanan sejarah dunia membuktikan, bahwa manusia dengan kemampuan berpikirnya mampu membangun peradaban. Salah satunya melalui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kemampuan otak manusia ditentukan bukan semata-mata melalui jumlah sel saraf, tetapi melalui hubungan yang terbentuk antar sel saraf tersebut (sinaps).
Semakin banyak sinaps yang terbentuk, maka semakin tinggi kapasitas otak dalam memproses informasi. Sinaps otak bisa dipicu oleh berbagai aktivitas otak, di antaranya adalah belajar dan berpikir.
Sebaliknya, sinaps otak juga bisa mengalami kerusakan akibat berbagai hal, di antaranya merokok dan penggunaan narkoba.
ADVERTISEMENT