Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Urban Sneaker Society Tampilkan Streetwear Lintas-Era dalam Fashion Show Perdana
16 Maret 2020 17:51 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tema The Better Past diangkat untuk menonjolkan keterkaitan antara budaya populer dengan gaya streetwear yang ada di era-era terdahulu. Tiga era yang yang ditonjolkan juga mengangkat tema yang berbeda-beda, dengan era '70-an yang mengusung tema The Rise of Anarchy, era '80-an yang mengangkat tema Retrowave, dan era '90-an dengan tema Nostalgia.
Selain tema yang bervariasi, setiap sequence juga diwakilkan oleh brand dan muse yang berbeda. Baik dari brand lokal maupun internasional, mulai dari Converse, Puma, Cashless, Hattaco, Cosmonauts, Admision, Nindito, Poison Street, hingga Seji.
“Melihat kualitas yang mereka tampilkan, saya rasa masyarakat sudah tidak boleh lagi memandang brand lokal kita sebelah mata. Semua brand yang terlibat pada fashion show hari ini memiliki kualitas yang cukup untuk bisa bersanding dengan brand internasional," tutur Sayed Muhammad selaku CEO Urban Sneaker Society, dari keterangan yang diterima kumparan, Senin (16/3).
ADVERTISEMENT
"Hal ini juga yang ingin tekankan pada fashion show kali ini, kita menyandingkan brand Indonesia dengan brand internasional dalam satu sequence,” sambungnya.
Project Manager Monica Ester menambahkan, konsep tiga era diangkat karena percaya bahwa streetwear adalah sesuatu yang enggak bisa lepas dari budaya populer sebuah era.
"Streetwear itu bukanlah sebuah gaya yang terjadi secara random. Tapi, bentuk perwakilan dari cara hidup serta perjuangan di sebuah era," katanya.
Ia berharap lewat fashion show ini, pengunjung bisa lebih mengapresiasi konsep dari streetwear yang ada di era modern.
"Karena percayalah, pada akhirnya ketika era ini berakhir, konsep streetwear sekarang akan menjadi salah satu medium sejarah,” tutup Monica.