Pengacara First Travel: Anniesa Hasibuan Tak Punya Restoran di London

23 Agustus 2017 21:04 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anniesa Hasibuan dan Nusadua London (Foto: Instagram/@nusadualondon)
zoom-in-whitePerbesar
Anniesa Hasibuan dan Nusadua London (Foto: Instagram/@nusadualondon)
ADVERTISEMENT
Pihak Bareskrim Polri sudah merilis soal pengakuan kedua bos PT First Travel, Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan terkait kepemilikan restoran di London, Inggris, yang dibeli dari dana calon jemaah umrah.
ADVERTISEMENT
Bertolak belakang dengan informasi yang dirilis polisi pada Selasa (22/8), pengacara First Travel, Niru Anita Sinaga, menyatakan kliennya membantah memiliki aset di luar negeri.
"Pas kemarin saya tanya, apa ada investasi di luar (negeri), dia (Anniesa) bilang enggak ada. Bahkan saya pernah tegaskan (pertanyaan tersebut), 'tidak' itu pernyataan Bu Anniesa," ungkap Niru di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (23/8).
Niru menegaskan pihaknya telah berkali-kali bertanya soal kepemilikan aset di luar negeri kepada kliennya, namun selalu dijawab dengan sanggahan oleh Annisa.
Niru bahkan mengaku, informasi soal kepemilikan restoran tersebut diketahui dari pemberitaan di media. "Soal itu, sebenarnya baru-baru ini kita tahu di berbagai media, kita tahu dari media disebut ada (restoran) di London," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Kalau memang benar, menurut saya lebih bagus kalau ada aset itu. Tapi kalau bener. Kalau enggak, ya, nanti deh. Kita kan pelan-pelan tanya (ke Anniesa)," lanjut Niru.
Seperti diberitakan, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Hendry Rudolf Nahak, menyebut Anniesa telah mengaku menggunakan uang jemaah untuk membeli restoran bernama Nusadua London pada 2016.
Restoran yang menyajikan masakan khas Indonesia dengan konsep arsitektur bertema budaya Bali itu, dibeli Anniesa dengan harga 700 ribu poundsterling atau setara dengan Rp 12,6 miliar. Di tahun 2017 nilai restoran itu meningkat dan ditaksir mencapai Rp 15 miliar.
Ada lebih dari lima puluh ribu orang yang menjadi korban penipuan agen perjalanan umrah PT First Travel. Mereka sudah membayar biaya pendaftaran hingga puluhan juta rupiah, namun gagal diberangkatkan dan tak ada kepastian pengembalian uang hingga kini.
ADVERTISEMENT