Setop Stigma Negatif terhadap Penyalahguna Narkoba!

Miratul Azizah
Nutrisionis, ASN Balai Besar Rehabilitasi BNN, ASNation Indonesia I S2 Manajemen Bencana Universitas Pertahanan RI, S1 Gizi Kesehatan Universitas Gadjah Mada, D3 Gizi Politeknik Kesehatan Semarang
Konten dari Pengguna
14 April 2021 14:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Miratul Azizah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar : Counseling Center of NC State University
zoom-in-whitePerbesar
Gambar : Counseling Center of NC State University
ADVERTISEMENT
Fenomena penyalahguna narkoba di Indonesia dapat diibaratkan seperti gunung es. Sebagian muncul di permukaan dan sebagian lagi di bawah permukaan. Dari semua penyalahguna narkoba yang muncul di permukaan pun tidak semuanya menjalani pemulihan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik bahwa sebanyak 9.340 orang penyalahguna narkotika dan alkohol yang menjalani rehabilitasi medis di tahun 2017, dan di tahun 2018 sebanyak 2.087 orang. Sedangkan berdasarkan data dari Badan Narkotika Nasional (BNN) bahwa BNN telah menyelenggarakan layanan rehabilitasi terhadap 13.320 orang di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Penyalahgunaan narkoba tidak hanya berdampak pada diri penyalahguna narkoba namun berdampak pula kepada keluarga, lingkungan dan sosial. Sering kita temui juga masyarakat yang mengecap negatif kepada para penyalahguna narkoba. Apakah kita termasuk di antara yang mengecap negatif mereka? Pada kenyataannya memang ada sebagian penyalahguna narkoba yang berperilaku negatif, namun banyak pula yang masih terkontrol.
Stigma Masyarakat
Stigma adalah suatu atribut seseorang sebagai manusia yang tidak sama seutuhnya dengan manusia normal dan biasanya berupa hal yang negatif. Stigma oleh masyarakat umum misalnya ditandai dengan warna kulit, fisiologi, ukuran tubuh, penampilan, dan kebiasaan. Hal tersebut menurut Erving Goffman. Sedangkan menurut Elliott, stigma diartikan sebagai bentuk penyimpangan penilaian suatu kelompok masyarakat terhadap individu yang salah dalam interaksi sosial.
ADVERTISEMENT
Stigmatisasi masyarakat terhadap para penyalahguna narkoba pun bermunculan. Stigmatisasi tersebut muncul karena perilaku sebagian dari para penyalahguna narkoba. Anggapan negatif kepada para penyalahguna narkoba bahwa penyalahguna narkoba adalah orang nakal, kriminal, tidak tahu aturan, hidupnya tidak jelas, dan masih banyak lagi stigma oleh masyarakat.
Perilaku tersebut tidak semua terjadi pada para penyalahguna narkoba. Namun masyarakat umum sebagian menggeneralisasikan bahwa penyalahguna narkoba identik dengan hal-hal negatif. Sehingga stigma tersebut tidak hanya kepada penyalahguna narkoba itu sendiri. Namun berimbas pula kepada keluarganya. Sehingga beberapa di antara mereka, terdapat pula keluarganya yang merasa berkecil hati.
Ayo Rangkul Mereka!
Tentu stigma masyarakat ini menjadi sebuah PR bagi kita semua yang berkecimpung di dunia rehabilitasi penyalahguna narkoba. Bagaimana kita memberikan pengetahuan kepada masyarakat bahwa para penyalahguna narkoba tidak semuanya berperilaku negatif. Mereka banyak yang ingin sembuh. Mereka butuh dukungan dari keluarga dan lingkungan. Mereka butuh penerimaan di keluarganya dan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, banyak pula masyarakat yang perhatian terhadap para penyalahguna narkoba, khususnya orang-orang terdekat mereka. Berdasarkan hasil penelitian Badan Narkotika Nasional dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia di tahun 2019 menunjukkan bahwa dari 28.483 orang menunjukkan bahwa 55,5% responden yang berusia 25-59 tahun lebih banyak yang menasihati temannya yang menyalahgunakan narkoba. Usia dewasa cenderung memiliki sikap yang lebih baik terhadap temannya yang menyalahgunakan narkoba. Mereka yang usia dewasa telah memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman.
Salah satu tantangan besar bagi mereka yang pernah menjalani rehabilitasi adalah penerimaan mereka oleh keluarga dan masyarakat setelah mereka selesai menjalani rehabilitasi. Mereka khawatir dengan stigma masyarakat yang melekat terhadap penyalahguna narkoba. Hal tersebut berdasarkan pengalaman dari beberapa penyalahguna narkoba yang telah menjalani rehabilitasi untuk pemulihan dari ketergantungan narkoba.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, ayo kita rangkul mereka. Kita berikan dukungan kepada mereka untuk pulih dan hidup lebih sehat tanpa narkoba. Hentikan stigma negatif terhadap mereka. Kita mulai dari diri kita dan kita tularkan energi positif kepada sekeliling kita tentang “stop stigma negatif terhadap penyalahguna narkoba”. Mereka juga manusia biasa yang tak lepas dari kesalahan masa lalu. Masa lalu adalah pelajaran untuk mereka dan masa kini menjadi batu pijakan untuk mereka melangkah ke depan. [MA]