Beredar Komunitas Penindas Perempuan di Facebook, Bikin Netizen Geram

Konten dari Pengguna
28 Maret 2020 13:36 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Miss Kepo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penindasan perempuan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penindasan perempuan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Media sosial ternyata tidak selalu digunakan dengan bijak oleh para penggunanya. Mengunggah postingan yang tidak pantas serta memberikan komentar negatif adalah hal yang tidak pantas dilakukan di media sosial. Di Indonesia sendiri sebetulnya sudah memiliki UU ITE yang akan menjerat pengguna yang tidak bijak tersebut, namun masih saja ada oknum yang sembarangan menggunakan media sosial.
ADVERTISEMENT
Seperti yang baru-baru ini ditemukan oleh akun Twitter @urbiba_ atau yang disapa Rei, ia menemukan sebuah komunitas kebencian di Facebook dengan nama ‘Komunitas Penindas Wanita’. Rei mengungkapkan hal tersebut pada akun Twitter nya pada hari Kamis (26/3), ia meminta tolong para netizen Twitter untuk me-report komunitas tersebut agar hilang dari Facebook.
“Aku tau akunku (Twitter) kecil, tapi please kali ini aja. Twitter please do your magic. (Ada) Grup di Facebook: Komunitas Penindas Wanita,” cuit Rei dalam akun Twitter nya @urbiba_.
Komunitas tersebut dibuat menjadi komunitas terbuka di Facebook yang berarti bisa dilihat oleh siapapun, Rei khawatir makin banyak pengguna internet yang melihat komunitas tersebut dan akan merekrut anggota lebih banyak lagi. Sampai hari Kamis (26/3) saat Rei menemukan komunitas tersebut pun anggotanya sudah mencapai 1.700 orang dan mungkin akan bertambah lagi.
ADVERTISEMENT
Jika ditelusuri isi dari komunitas tersebut, banyak tulisan dan foto bernada kebencian yang ditujukan kepada para perempuan. Sudah banyak pengguna Facebook yang menegur komunitas tersebut dengan meminta mereka untuk menghapusnya, namun sepertinya tidak digubris bahkan malah membuat klarifikasi yang tidak logis.
Salah satu anggota dari komunitas tersebut mengunggah klarifikasi yang menjelaskan tentang tujuan awal komunitas tersebut dibuat. Pria bernama Rio Aliyuddin mengatakan bahwa mereka hanya bercanda dan tidak benar-benar menindas perempuan.
“Jadi, awal mula terbentuknya grup ini itu murni cuma iseng doang. Teruntuk nama grupnya sendiri itu, karena temen-temenku banyak yang patah hati gara-gara perempuan. Tapi point pentingnya adalah hanya untuk bersenang-senang sama iseng doang. Jadi, enggak ada yang namanya betulan pingin nindas perempuan,” tulis Rio Aliyuddin salah satu anggota komunitas kebencian tersebut.
ADVERTISEMENT
Klarifikasi tersebut tidak membuat amarah netizen mereda. Banyak yang merasa geram karena menindas perempuan bukanlah hal yang pantas untuk dibuat bercanda. Netizen beranggapan bahwa tindakan mereka berlebihan sampai membuat komunitas kebencian jika alasannya karena patah hati akibat perempuan.
“Kalau kalian disakitin (perempuan) ya sudah sih kalian curhat saja sama teman kalian, enggak usah dibuat grup ini sebagai pelampiasan. Akupun merasakan disakitin perempuan sesakit-sakitnya kayak gimana, jadi enggak usah alasan pengalaman karena disakitin perempuan,” cuit akun @nickars22, seorang pria yang ikut geram dengan adanya komunitas tersebut
Usaha Rei mengungkap komunitas kebencian tersebut ke Twitter pun akhirnya mendapatkan hasil. Komunitas kebencian itu dikabarkan sudah dihapus oleh pembuatnya pada hari Jumat (27/3) pukul 00.16 WIB.
ADVERTISEMENT
“Terima kasih warga Twitter, grupnya sudah menghilang. Sekarang istirahat yuk, jangan lupa berdoa buat kita dan orang di sekeliling kita supaya tetap dilindungi Tuhan,” tulis Rei menutup cuitannya di Twitter.