Transgender Asal Brasil Ini Ingin Hamil, Bertekad Menjalani Transplantasi Rahim

Konten dari Pengguna
6 Agustus 2021 14:02 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Miss Kepo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Potret Jessica Alves, transgender yang ingin hamil dan melahirkan. Dok. Instagram
zoom-in-whitePerbesar
Potret Jessica Alves, transgender yang ingin hamil dan melahirkan. Dok. Instagram
ADVERTISEMENT
Transgender asal Brasil, Jessica Alves (37) ingin menjadi perempuan seutuhnya. Ia punya harapan bisa hamil dan melahirkan. Karena itu, ia bertekad menjalani transplantasi rahim.
ADVERTISEMENT
Sebelum menjadi transgender, Jessica adalah seorang pria yang terobsesi menjadi Ken, boneka yang diciptakan sebagai teman Barbie. Namun, sekitar 2019 silam, bintang televisi ini memutuskan untuk menjalani operasi pergantian jenis kelamin menjadi perempuan. Sebelum memutuskan untuk mengganti jenis kelaminnya, Jessica bahkan diketahui sudah menjalani operasi payudara sebanyak dua kali.
Untuk mengganti jenis kelamin menjadi perempuan dan berpenampilan lebih feminin, Jessica telah menghabiskan uang hingga sekitar Rp 1,5 miliar. Meski sudah menghabiskan dana sebanyak itu, Jessica masih merasa ada yang kurang. Ia masih punya keinginan untuk menjadi perempuan seutuhnya.
"Yang aku inginkan hanyalah menjadi seorang perempuan. Dan menjalani operasi pergantian jenis kelamin merupakan hal yang paling membahagiakan di hidup aku," jelas Jessica yang memiliki nama asli Rodrigo Alves.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Jessica tetap merasa memiliki rahim adalah pilihan tepat. Ia menyatakan, "Tapi memiliki rahim adalah hal yang sangat baik, aku akan merasa lengkap dan menjadi perempuan seutuhnya. Aku ingin sekali memiliki anak dan dipanggil dengan sebutan 'mama'.”
Mengutip Daily Mail, Jessica pun mulai menjalani program in vitro fertilization (IVF) atau bayi tabung dengan cara membekukan spermanya. Dengan cara seperti itu, Jessica berharap bisa hamil dan memiliki anak.
"Aku suka memiliki bayi yang punya gen dari darahku sendiri. Kini, aku memiliki sperma beku yang bisa digunakan untuk IVF," ujar Jessica yang tinggal di London, Inggris.
Meski bersedia merogoh kocek berapa pun guna mempunyai rahim, transplantasi ini masih harus ditinjau kembali baik untuk penangannya maupun prosesnya.
ADVERTISEMENT
Beberapa peneliti menyebutkan bahwa program transplantasi rahim diperuntukkan bagi perempuan yang rahimnya diangkat. Oleh karena itu, transplantasi rahim untuk seorang transgender masih dirasa kurang dan butuh peninjauan kembali.
Setelah membaca kisah Jessica Alves, bagaimana pendapat kalian?