news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mixtape: Happy Independence Day, dear, America!

MIXTAPE
Everything music.
Konten dari Pengguna
4 Juli 2017 22:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari MIXTAPE tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Happy 4th July, America! (Foto: giphy)
“Apa pentingnya sih, ngerayain kemerdekaan Amerika?”
“Amerika kan negara kafeer! Liberal! Pro LGBT!”
ADVERTISEMENT
“Laknatullah, temennya Israel!”
Kami amat maklum jika kalimat-kalimat template di atas masih eksis dalam kolom komentar. Amerika soalnya memang negara sensasional, sih. Kalo diibaratkan, Amerika ini adalah selebgram yang punya banyak haters, tapi diam-diam banyak juga yang menjadi followers-nya.
Buktinya, banyak orang yang sengaja bela-belain datang ke bioskop untuk nonton film-film produksi Hollywood ber-budget fantastis padahal filmnya enggak bagus-bagus amat. Meskipun enggak semuanya jelek sih, ada juga yang bagus. Semua itu cuma masalah selera, kan?
Selain film, tidak sedikit juga orang yang sampai hafal lirik lagu hits kekinian dari penyanyi Amerika macam Taylor Swift dan Ariana Grande. Ya enggak bisa dipungkiri, Amerika memang negara penghasil ‘pop culture’ yang masyhur, kok. Meskipun, lagi-lagi ini semua cuma masalah selera. Tapi Amerika cukup berhasil “menciptakan dan mengendalikan” selera umum yang dinikmati khalayak alias mainstream.
ADVERTISEMENT
Bicara soal Amerika, (selain lagu-lagu hits dari Ariana atau Tay-Tay) ada juga lagu yang “kental” dengan Amerika, baik secara lirik ataupun genre untuk turut memeriahkan 4th of July. Seperti empat lagu berikut, kamu pasti tahu dong, salah satunya?
Warna vokal Armstrong yang deep and raspy ini memang sudah melegenda. Ketika kamu mendengar Louis Armstrong mulai bernyanyi, bayangkan saja wajahnya yang ramah menyambut kamu dalam sebuah pub di New Orleans. Di sana hanya ada orang yang sibuk berdansa, humming sepanjang lagu, minum-minum sampai mabuk, dan ruangan yang dipenuhi gelak tawa.
ADVERTISEMENT
Perbudakan kulit hitam adalah bagian dari sejarah kelam Amerika. Tindakan diskriminatif yang dialami para budak membuat mereka sering menderita dan akrab dengan kemiskinan.
Amerika mungkin sudah berdamai dengan masa lalunya. Meski nyatanya masih banyak perilaku diskriminatif terhadap warga minoritas di sana, setidaknya Amerika pernah mencetak sejarah baru. Terbukti pada Januari 2009, Amerika menyambut presiden kulit hitam pertamanya, Barrack Obama.
ADVERTISEMENT
Amerika juga menjadi harapan baru bagi beberapa orang. Termasuk pasangan baru yang berjanji untuk tumbuh dan berkembang di Amerika. Amerika menawarkan segalanya, termasuk jawaban atas mimpi-mimpi mereka.
Entah berapa kali California, disebut-sebut dalam lagu ini. Mitchell mungkin berusaha mengungkapkan kerinduan yang sederhana pada "rumahnya" di sana. Sophisticated-nya Prancis, Keren-nya Spanyol, dan Cantik-nya Grecian Isle nyatanya hanya mampu membuat Mitchell merasa asing. "Oh California I'm coming home!" Joni Mitchell memekik.
Kamu pikir lagu ini lantang menyuarakan nasionalisme dan patriotisme pada Amerika? Haha, you're barking up in the wrong tree!
ADVERTISEMENT