Mixtape: Tujuh Lagu untuk Menemani Perjalanan Mudikmu!

Mixtape Mudik (Foto: Canva)

Tak banyak negara yang, dalam satu waktu tertentu, merayakan mudik dengan skala besar-besaran. Bahkan, bisa jadi, Indonesia adalah satu-satunya.

Sejarah mudik di Indonesia pada mulanya tidak identik dengan hari raya Idul Fitri. Dalam sejarahnya, mudik merupakan tradisi primordial masyarakat petani Jawa sejak sebelum zaman Kerajaan Majapahit.

Para perantau tersebut biasa balik ke kampung halaman masing-masing untuk membersihkan makam leluhurnya dengan harapan mendapat keselamatan dalam mencari rezeki.

Sebab itulah, dalam bahasa Jawa Ngoko, ada istilah ‘mulih dilik’ yang berarti ‘pulang sebentar’. Namun, konotasi mudik yang berkaitan dengan lebaran baru dipahami oleh masyarakat kita sejak 1970-an, ketika ekspansi pendatang ke Ibukota Jakarta mulai masif.

Tapi tak perlulah kita bahas ini serius-serius karena hanya akan menjadi diktat antropologi yang menjemukan. Dalam story ini kami bermaksud merekomendasikan 7 lagu yang asoy geboy untuk menemani perjalanan mudik kamu semua.

* * *

Iggy Pop – The Passenger

Mari kita mulai dengan yang semangat!

Lagu yang ditakik dari kisah perjalanan antara Iggy Pop dan David Bowie pada tahun 1977 ini akan membuat mudik seperti sensasi traveling para hippies. Tapi jangan sampai ketika tiba di kampung kamu justru malah mencari mariyuana!

Kla Project - Yogyakarta

Tak banyak lagu yang identik dengan satu kota tertentu, terutama di Indonesia. Kla Project dengan jenius menciptakan satu lagu magis ini bagi para handai taulan untuk kembali ke udik (Yogyakarta) dengan rindu yang membuncah.

Dan bagian terbaiknya adalah: kamu tak mesti harus menjadi orang asli Yogya untuk merasakan rindu yang sama besarnya dengan kota itu!

Silampukau - Lagu Rantau (Sambat Omah)

Bisa jadi lagu terbaik yang bercerita tentang (hasrat untuk) mudik. Terutama bagi mereka yang sudah lama sekali tak pulang ke kampung halamannya. Ketika usia bertambah dan waktu terus menunda, rutinitas pekerjaan memaksa dan menghambat, hingga akhirnya pada satu titik hidup menitipkan pesan untuk pulang.

Maka pulanglah, tanah kelahiranmu menunggu.

The Beatles - The Long and Winding Road

Kamu bosan karena jalan pulang ke kampungmu hanya jalan lurus yang panjang ratusan kilometer? Jangan khawatir, setel saja lagu ini. Buka jendelamu, rasakan angin semilir membelai rambutmu, lalu biarkan ritmenya bekerja menenangkanmu.

Tahu di mana lokasi yang pas untuk mendengarkan The Long and Winding Road? Ya, betul: tol Cipali.

John Mayer - Stop This Train

Mudik tak melulu mengajarkan kebahagiaan. Ada kalanya ketika mudik kamu dihadapkan kenyataan pahit yang, suka atau tidak, harus kamu terima dengan dada yang sedikit lapang.

Stop This Train ditulis dengan pemahaman yang kurang lebih sama. Kebingungan akan dilema hidup yang belum sepenuhnya terjawab. Akan tetapi, dari sana kamu mendapatkan makna betapa perjalanan juga memberikan pembelajaran.

Chrisye - Merepih Alam

Salah satu alasan untuk, selain melepas rindu dengan sanak keluarga, adalah relaksasi. Di kampung, kamu akan dimanjakan oleh udara yang segar, pemandangan yang memukau, kabut tipis yang dingin, atau kilau srengenge pada senja yang tempias.

Jika kamu ingin menikmatinya dengan sebuah lagu, Merepih Alam yang dinyanyikan almarhum Chrisye ini adalah jawaban terbaik.

Barong - Pulang Kampung

Judulnya sudah begitu eksplisit untuk menjelaskan mengapa lagu ini menjadi lagu pamungkas edisi mudik. Pulanglah, pulang. Keluarga menunggu di rumah dan teman masa silam siap diajak bertukar cerita. Jangan lupa mandi di kali dan jalan-jalan di pematang sawah!

Selamat menikmati pilihan lagu-lagu kami. Minal aidin wal faidzin. Tolong sampaikan salam kami kepada kerabat di rumah! * * *

PS: Kamu juga bisa menikmatinya dengan playlist Spotify di bawah ini, walaupun lagu Chrisye belum ada.