Mixtape: Waspada Bahaya Laten Orde Baru!

MIXTAPE
Everything music.
Konten dari Pengguna
15 Maret 2017 15:37 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari MIXTAPE tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Orde Baru (Foto: Canva)
Sentimen anti kebangkitan Orde Baru ramai menyeruak pasca-digelarnya haul Soeharto tempo hari. Sebagai akun berbudaya yang selalu berusaha menangkap momentum sosial, kami tentu harus ikut meramaikannya. Tapi karena ini terkait mimpi buruk sebuah zaman, kami harus membedakannya.
ADVERTISEMENT
Orde Baru adalah kedegilan yang paripurna. Ia muncul dari sejarah yang diotak-atik sesukanya. Pondasinya ditopang oleh fitnah dan darah. Sementara keruntuhannya menyisakan mala dan nestapa.
Jika pun ada yang positif dari Orde Baru menurut kami adalah: mereka membuat revolusi punya arti dan menjadi ‘kiri’ bukan sekadar sensasi sebagaimana hari ini..
Tapi tak perlulah berlebar panjang lagi sebelum kami menjadi sejarawan paruh waktu. Berikut daftar lagu untuk Anda yang merasa Orde Baru sebaiknya mendekam saja terus di liang lahat.
* * *
Take the Power Back - Rage Against the Machine
Salah satu lagu yang kerap dibawakan dengan berapi-api oleh Zack de la Rocha ketika di atas panggung. Lagu ini berisi kemuakan atas kehendak “idealisasi” pemerintah Amerika Serikat terhadap rakyatnya. Bahwa semua harus berpikir satu dimensional: American Dream. Jika tidak, siap-siap stigma teroris ditempel di jidat.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, selama 32 tahun otoritarianisme Orde Baru memaksakan “idealisasi” versi mereka. Seluruh lini sosial dikontrol ketat atas nama Pancasila dan stabilitas nasional.
Jika kamu mempertanyakan alasan pemerintah atau lebih-lebih lagi membangkang, maka sudah dipastikan cap komunis akan melekat di dirimu. Dan itu artinya, kawanku, hidupmu sudah selesai.
Maka tidak bisa tidak, gejala kebangkitan Orde Baru harus dilawan sebelum tiap dari kita ditempeli stigma subversif hanya karena menyebut pemerintah tak punya selera humor yang baik.
Swastika Eyes - Primal Scream
Pada tahun 2008, Bobby Gillespie, pentolan dari band Scottish psychedelic rock'n'roll ini, pernah memberi tahu kepada majalah Q makna lagu Swastika Eyes. Lagu tersebut, kata Gillespie, sejatinya adalah sindiran terkait peran Inggris terhadap Amerika dalam hal militerisme. Ia mengatakan:
ADVERTISEMENT
“About how Britain is like an aircraft carrier for American planes. I didn't see everything that was coming, but I remember feeling that there was some really heavy militarism about to happen, that bad news were coming."
Dalam setiap kediktatoran, kita tahu, militerisme yang kelewat bengis adalah bahan bakar utama. Merekelah mesin yang membuat pemerintahan bisa seenaknya menginjak-injak warga yang ogah patuh.
Jadi, jika Anda bertanya mengapa pemerintahan Soeharto bisa bertahan selama 32 tahun dan meninabobokan sejarah, kini Anda tahu alasannya, termasuk kenapa lagu ini kontekstual.
Refuse/Resist - Sepultura
Darimana judul lagu Refuse/Resist berasal? Max Cavalera, pentolan Sepultura, pernah mengungkap hal ini dalam wawancaranya dengan Greg Prato. Max mengatakan:
ADVERTISEMENT
"I was in a subway in New York and going from Manhattan to Roadrunner Records. There was a Black Panther in front of me - a big black guy with an afro - and he had a black leather jacket. And in his leather jacket, there was this whole speech written about Black Panther, black power, all this crazy Black Panther shit. And the very last part of this jacket, it just said, ‘Refuse and Resist.’ So I took it right from the guy's jacket and made it into a song.”
Lalu apa makna lagu ini? Ada desas-desus yang menyebut lagu ini adalah propaganda satanisme. Sebuah tuduhan yang tentu saja konyol pula menggelikan. Lagu yang menjadi tonggak dari keseluruhan albumnya, Chaos A.D, merupakan anthem provokatif untuk pemberontakan terhadap pemerintah yang sewenang-wenang.
ADVERTISEMENT
Sungguh tepat jika mengontekstualisasikan lagu ini dengan kondisi kebangkitan Orde Baru. Sebab memang penolakan dan pemberontakan yang diperlukan jika Orba kembali muncul.
Bagaimana Aa Gym, betul tidak?
National Wake - International News
Menjelang akhir 70-an, ketika momen Soweto Uprising mencuat di Afrika Selatan dan menyebabkan banyak siswa tewas karena unjuk rasa mereka diberondong pelor oleh aparat, ada tiga orang yang mengambil langkah subversif dengan membentuk sebuah band punk.
Mereka adalah Ivan Kadey bersama dua orang bersaudara, Gary dan Punka Khoza. Belakangan bergabung seorang gitaris bernama Steve Moni. Sebuah band punk multirasial bernama National Wake.
Secara musikalitas, National Wake sejatinya bukan merupakan band punk tradisional yang berpatok hanya pada satu pakem: gitar tiga jurus dan ketukan drum 2-1-2-1.
ADVERTISEMENT
Mereka memadukan unsur garage The Stooges-esque, sedikit letupan disko, kocokan reggae, alunan ritmis tropical funk, lalu mengolahnya dengan acerbic political analysis khas lirik band-band politik.
Hasilnya menjadi sebuah terminologi unik untuk menjelajahi lanskap Afro-punk.
Dalam perjalanannya, National Wake hanya membuat satu album, Walk in Africa. Terjual sekitar 700 copy, seluruh lagu tersebut merupakan subversifisme atas rezim apartheid. Mereka pun kerap diburu aparat dan digasak pemerintah hingga akhirnya bubar.
Melihat National Wake dan perlawanannya, tidak bisa tidak, kita akan ingat dengan Orde Baru. Tentang bagaimana sebuah rezim yang memaksa orang untuk tunduk tanpa syarat atas otoritarianisme yang kebablasan dan berdarah-darah.
Ada sensasi kuat untuk bergoyang pogo sambil memburu tikus-tikus korup hasil kurikulum Orba ketika kuping didengarkan lagu asyik ini.
ADVERTISEMENT
Pinochet Boys - Music of the General
Tatkala kediktatoran Augusto Pinochet sedang ganas-ganasnya berkuasa di Chile, seseorang bernama Daniel Puente Encina mengajak beberapa kawannya untuk menyalurkan hasrat pembangkangan mereka.
Dan terciptalah sebuah band punk dengan nama yang menohok rezim kala itu: Pinochet Boys.
Daniel dkk. memang tak menyembunyikan perlawanan. Mereka sengaja membuat lagu dengan lirik yang eksplisit, menggelar gigs dan mengundang banyak musisi bawah tanah sambil berorasi anti pemerintah, hingga kerap menyumpahserapahi Pinochet dan para cecunguknya di tiap gigs.
Tentu saja, dalam sebuah rezim otoritarian, tindakan tersebut sama saja dengan bunuh diri. Akan tetapi, lewat segenap propagandanya, Pinochet Boys kemudian menjadi salah satu motor penggerak aksi massa hingga terbit Chilean national plebiscite.
ADVERTISEMENT
Plebisit tersebut merupakan referendum mengenai status kepemimpinan Pinochet. Masyarakat Chile dihadapkan dengan dua opsi: mendukung atau menolak keberlanjutan Pinochet sebagai pemimpin Chili.
Dan sejarah mencatat: hasil referendum menyatakan 55,99% masyarakat menolak. Rezim junta militer Pinochet pun mesti punah dan Chile menuju demokrasi.
Sebagai catatan sedikit, Pinochet adalah seorang perwira tinggi militer yang diangkat Presiden Allende sebagai Panglima Angkatan Darat (AD) pada 1973. Ia seorang anti komunisme kaffah dan dengan dalih demi menyelamatkan bangsa dari jeratan para komunis, ia melakukan kudeta militer lalu merampas pemerintahan pilihan rakyat dari Allende.
Di Indonesia, ada kisah yang nyaris mirip dengan Pinochet. Ya, Anda benar, kisah Soeharto. Kini Anda tahu kenapa Pinochet Boys relevan dalam daftar lagu yang kami buat ini.
ADVERTISEMENT
Honorbale mention ---
Rondos (Maoist punk from Netherland) - Which Side Will You Be On
Poison Girls - Bully Boys
Minutemen - Political Song for Michael Jackson to Sing
Namenlos - Nazis
Sajak Suara (Wiji Thukul) - Homicide
Ada yang ingin menambahkan?