Mari Lebih Bijak dalam Berdemonstrasi

Moh Fajri
Editor kumparanBisnis
Konten dari Pengguna
1 Desember 2017 9:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Moh Fajri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ilustrasi demonstrasi (Foto: Istimewa)
Dalam setiap tindak tanduk yang dilakukan pimpinan, pasti menuai pro dan kontra. Apalagi berkaitan dengan pengambilan kebijakan. Bagi yang pro tentu akan mendukung kebijakan yang diambil oleh pimpinan. Namun bagi yang kontra, tentu akan mengkritisi kebijakan tersebut dengan berbagai cara, salah satunya dengan melakukan demonstrasi.
ADVERTISEMENT
Tidak ada yang salah dengan demonstrasi. Demonstrasi merupakan wujud kebebasan menyuarakan aspirasi di negara yang demokrasi. Tinggal sekarang layak atau tidak demonstrasi tersebut dilakukan.
Ambil contoh, seorang mahasiswa tidak suka dengan kebijakan rektor yang menggunakan fasilitas mobil dinas untuk pergi ke pusat perbelanjaan. Lalu mahasiswa tersebut dengan kemampuannya mengumpulkan massa untuk berdemonstrasi. Mereka berteriak menggunakan pengeras suara di depan gedung rektorat saat jam kuliah masih berlangsung. Saking semangatnya, mahasiswa tersebut sampai membakar ban yang tentunya menjadi perhatian mahasiswa lain.
Mahasiswa yang demonstrasi tersebut tidak memperhatikan dampak dari apa yang dilakukannya. Mereka hanya ingin menyuarakan ketidaksukaannya melihat rektor menggunakan mobil dinas. Padahal mereka belum tahu, mungkin rektor pergi menggunakan mobil dinas ke pusat perbelanjaan bersama kasubag umum untuk membeli perlengkapan mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa tersebut juga tidak memikirkan bahwa aktivitas yang mereka lakukan tentunya sangat mengganggu mahasiswa lain yang sedang serius menyimak perkuliahan. Lagian, ada masalah yang lebih penting untuk diperhatikan dari sekadar mobil dinas rektor. Seperti sesederhana lahan parkir kampus yang sempit, helm mahasiswa sering hilang, ruang kelas yang bocor, atau masalah dana praktikum yang tidak ada wujudnya.
Mengapa mereka tidak menyuarakan hal-hal tersebut. Padahal jika mereka mau pasti banyak mahasiswa yang mendukung. Kalau kurang dukungan, setidaknya demonstrasi yang mereka lakukan bisa mewakili aspirasi semua mahasiswa. Tidak hanya mewakili segelintir mahasiswa yang lelah tidak kunjung wisuda.
Sekali lagi, boleh melakukan demonstrasi tapi jangan karena unsur ketidaksukaan kepada pribadi. Berdemonstrasilah karena kebijakan yang diambil pimpinan tidak berpihak kepada orang banyak. Jangan membenci kebijakan orang yang memilih naik mobil hanya karena kita terbiasa jalan kaki.
ADVERTISEMENT
Karena sejatinya setiap manusia boleh menentukan kebijakan. Hanya saja yang membedakan adalah seberapa luas ruang lingkupnya. Semakin luas ruang lingkupnya menandakan semakin tinggi kedudukannya.