Konten dari Pengguna

Struktur Gado-gado dalam Bahasa Indonesia

Mohamad Jokomono
Pernah bekerja sebagai redaktur di Harian Suara Merdeka Semarang (2001-2024). Purnatugas per 9 November 2024. Pendidikan terakhir S-2 Magister Ilmu Komunikasi Undip Semarang (2015). Menyukai kucing.
10 Juni 2025 13:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Tulisan dari Mohamad Jokomono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Patung Mikhail Bakhtin (1895-1975), filsuf dan pemikir kebudayaan yang terkenal dari Rusia. (Sumber: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Patung Mikhail Bakhtin (1895-1975), filsuf dan pemikir kebudayaan yang terkenal dari Rusia. (Sumber: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Mencermati struktur kalimat “Seorang filsuf Rusia Mikhail Bakhtin memberikan penjelasan teoretis tentang betapa perlu membangun dialog”. Pikiran kita akan segera terkait dengan konstruksi sintaksis dalam bahasa Inggris.
ADVERTISEMENT
Terutama, hal itu terasa benar pada subjek kalimat “Seorang filsuf Rusia Mikhail Bakhtin”. Konstruksi subjek ini lebih mengingatkan kita pada “A Russian philosopher Mikhail Bakhtin”.
Bagian kalimat yang menempati fungsi sebagai subjek itu begitu kental warna Inggrisnya. Bila kita ingin berpijak pada kemandirian struktur sintaksis bahasa Indonesia, maka perlu penghilangan kata “seorang”.
Sebab dalam konteks ini, bahasa Indonesia tidak lazim menggunakan indefinite article (a atau an), sebagaimana dalam bahasa pergaulan internasional tersebut.
Dengan demikian, akan lebih terasa keindonesiaan strukturnya, jika kalimat yang tersaji adalah “Filsuf Rusia Mikhail Bakhtin memberikan penjelasan teoretis tentang betapa perlu membangun dialog”.
Contoh pengalimatan di atas merupakan satu kasus penggunaan struktur gado-gado yang terjadi dalam bahasa Indonesia. Dalam hal ini gado-gado dengan struktur bahasa Inggris.
ADVERTISEMENT
Kapasitas Overload
Jumlah penonton sepak bola yang terlalu banyak, jika melebihi kapasitas atau daya tampung stadion, bisa menimbulkan kekacauan. (Sumber: Shutterstock)
Struktur gado-gado juga tampak pada kalimat “Empat dari lima pintu utama Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara, Jawa Tengah, yaitu C1, C2, D2, dan E2 jebol karena kapasitas overload”.
Bentukan “kapasitas overload” bisa diangkat sebagai contoh kasus lain dari penggunaan struktur gado-gado. Wujudnya tampak pada pemakaian dua kata yang berbeda bahasa.
Kata yang pertama dikenali sebagai bagian dari khazanah kosakata bahasa Indonesia, yaitu “kapasitas”. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi VI Dalam Jaringan (KBBI VI Daring), satu di antaranya menyorongkan makna “ruang yang tersedia; daya tampung”.
Sementara itu, kata yang kedua, “overload” dapat dikenali sebagai kata bahasa Inggris. Dalam Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English, berarti put too great (Hornby, ed., 1987: 601). Menempatkan atau menampung terlalu banyak.
ADVERTISEMENT
Akan lebih memenuhi konsistensi berbahasa, jika frasa yang terbentuk adalah dua kata dari bahasa yang sama. Tentu saja prioritas utamanya, frasa tersebut terbentuk dari kata-kata bahasa Indonesia.
Misalnya menggunakan “kapasitas berlebihan”. Dengan demikian, kalimatnya bisa tersusun “Empat dari lima pintu utama Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara, Jawa Tengah, yaitu C1, C2, D2, dan E2 jebol karena kapasitas berlebihan”.
Atau, bila masih ada anggapan kata “overload” terasa lebih mudah berada dalam genggam pemahaman pembaca, maka kata ini dapat disertakan dalam tanda kurung (...) penjelas.
“Empat dari lima pintu utama Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara, Jawa Tengah, yaitu C1, C2, D2, dan E2 jebol karena kapasitas berlebihan (overload)”.
Skill Individu
Latihan untuk mengasah keterampilan individu dalam mengolah si kulit bundar. (Sumber: Shutterstock)
Acapkali dalam berita olahraga terutama sepak bola, muncul bentukan “skill individu”. Bentukan ini pun bisa diambil sebagai contoh kasus pemakaian struktur gado-gado dimaksud.
ADVERTISEMENT
Kata “skill” jelas merupakan bagian dari khazanah kosakata bahasa Inggris. Dalam kelas noun, entri ini dalam Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English, berarti ability to do someting expertly and well (Hornby, ed., 1987: 805). Kemampuan melakukan sesuatu dengan sangat ahli dan bagus.
Namun kata “individu”, tidak terdapat dalam Kamus Oxford. Yang ada “individual” (adjective), “individualism” (noun), “individuality” (noun), “individualize” (adjective) (1987: 437).
Kata “individu” (nomina) terdapat dalam KBBI VI Daring, salah satu maknanya “orang seorang; pribadi orang (terpisah dari yang lain)”. Di samping lema ini, juga ditemukan “individual” (ajektiva), “individualis” (nomina), “individualisasi” (nomina), “individualisme” (nomina), “individualistis” (ajektiva).
Dengan begitu, bentukan “skill individu” adalah juga struktur gado-gado. Sebab, “skill” jelas merupakan kata dalam bahasa Inggris. Adapun “individu” jelas kata yang dikenali sebagai bahasa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sudah tentu sebagai pengguna dan penutur bahasa Indonesia, kita akan lebih memprioritaskan bentukan yang seratus persen bahasa Indonesia, misalnya “kemampuan individu” atau “keterampilan individu”.
Kalaupun kita merasa bentukan ini belum pas benar mewakili makna dari istilah asal. Kita dapat membubuhkan istilah bahasa Inggrisnya dalam tanda kurung (...) sebagai penjelas. Adapun konstruksi frasa murni Inggris sesuai dengan tatanan gramatika yang benar, yaitu “individual skill”.
Misalnya dalam kalimat “Para pemain Timnas keturunan Belanda sebagian besar menunjukkan keterampilan individu (individual skill) yang bagus”.
Fotocopy dan Photokopi
Mesin fotokopi untuk menggandakan dokumen. (Sumber: Shutterstock)
Contoh lain dari struktur gado-gado dapat ditemukan pada pemakaian kata “fotocopy” dan “photokopi”. Bentukan bahasa Inggrisnya “photocopy”, yang berarti “make a copy document etc by a photographic method” (Hornby, ed., 1987: 628). Membuat salinan dokumen dan sebagainya dengan metode fotografi.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, dalam KBBI VI Daring, lema “fotokopi” merujuk artian “hasil reproduksi (penggandaan) fotografis terhadap barang cetakan (tulisan)”.
Dengan demikian, sesungguhnya bentukan “fotocopy” dan “photokopi” merupakan struktur kata yang gado-gado antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Bentukan yang diseyogiakan pemakaiannya adalah “fotokopi”. ***