Kontribusi Nyata Baddrut Tamam-Raja'e Untuk Kemajuan Industri Batik Pamekasan

Konten dari Pengguna
21 Maret 2018 15:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mohammad Afifuddin Munawar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PAMEKASAN – Masa kampanye Pilkada 2018 ini rupanya membawa berkah bagi para pelaku industri batik Pamekasan. Pasalnya, sejak pasangan calon Baddrut Tamam – Raja’e (Berbaur) menggunakan batik Pamekasan dalam berbagai foto peraga kampanye, penjualan batik tulis bagi perajin dan pengusaha batik Pamekasan meningkat pesat. Hal tersebut tentu menghadirkan kegembiaan bagi para perajin dan penjual batik Pamekasan di Kabupaten “Gerbang Salam” tersebut.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah, sejak KPU Pamekasan menetapkan pasangan calon bupati dan wakil bupati Pamekasan nomor urut satu sebagai peserta pilkada 2018, penjualan batik di sini meningkat," ujar Alwi, salah seorang perajin batik tulis Pamekasan, Selasa, (21/03/2018).
Sebagaimana diketahui, dalam Pilkada Pamekasan 2018, pasangan calon H. Baddrut Tamam-Raja’e mendapatkan nomor urut 1 (satu). Pasangan calon yang dikenal dengan slogan “Berbaur” tersebut dari awal sudah menjadikan Batik Pamekasan sebagai ikon khas pasangan Berbaur. Secara tidak langsung hal tersebut mendorong warga Pamekasan untuk kembali peduli dengan kelestarian Batik khas Pamekasan sebagai salah satu warisan kebudayaan Pamekasan.
Sementara itu pedagang batik lainnya, Syaiful mengatakan, setelah pasangan Berbaur menggunakan seragam batik, para tim sukses, pengurus partai politik pendukung, bahkan warga Pamekasan lainnya juga memesan seragam batik, sesuai dengan seragam yang digunakan pasangan calon muda tersebut. "Jika semakin banyak orang menggunakan seragam batik, dampak ekonominya terhadap para perajin batik di Pamekasan ini tentunya akan lebih bagus lagi," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu calon bupati Pamekasan Baddrut Tamam mengatakan, dirinya dan Raja’e sengaja memilih batik khas Pamekasan sebagai seragam kampanye dengan tujuan untuk meningkatkan promosi batik Pamekasan bagi warga Pamekasan itu sendiri. Sebab kurangnya bantuan promosi bisa menjadi penyebab lesunya pasaran batik tulis lokal Pamekasan. "Bagi kami, kampanye politik itu harus mengandung unsur edukasi. Dengan mengkampanyekan batik, kami sekaligus ingin melestarikan salah satu warisan budaya khas Pamekasan," ujar tokoh muda yang akrab dipanggil Ra Baddrut tersebut.
Karena itu, Syaiful dan para pelaku industri batik Pamekasan berharap agar Pasangan Berbaur sukses dalam Pilkada Pamekasan 27 Juni mendatang dan dapat menghadirkan kemanfaatan bagi pertumbuhan ekonomi rakyat Pamekasan, terutama pelaku industri batik khas Pamekasan. “Pokoknya pemimpin baru, harapan baru,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT