Konten dari Pengguna

Pengaruh Oil Spill Bagi Ekosistem Laut Serta Penangananya

Mohammad Farid
Mahasiswa Aktif Institut Tkenologi 10 Nopember
11 November 2020 10:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mohammad Farid tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan total luas hampir 2.000.000 Km2, yaitu tepatnya 1,904,569 km2, Indonesia memiliki kekayaan laut yang berlimpah. Dengan panjang pantai 81.000 km atau 14% dari garis pantai seluruh dunia, dimana 2/3 wilayah Indonesia berupa perairan laut. Luas laut kedaulatan 3,1 juta km2 Luas laut ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) 2,7 juta km2 . Sebagaimana diketahui bahwa 70% permukaan bumi ditutup oleh laut. sementara Laut merupakan suatu lahan yang kaya dengan sumber daya alam termasuk keanekaragaman sumber daya hayati yang kesemuanya dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya adalah minyak bumi, dapat dikatakan bahwa, manusia pada abad ini mengalami ketergantugan yang luar biasa kepada salah satu kekayaan alam ini, bagaimana tidak, hampir tiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia diseluruh dunia, tidak akan lepas dari peran minyak bumi, misalnya mulai dari kebutuhan dapur dimana saat ini mayoritas orang telah menggunakan gas LPG ( liquefied petroleum gas ), lalu pada kendaraan bermotor yang menggunakna Bensin, maupun solar, sampai pada oli pelumuas kendaraan pun semuanya adalah olahan dari minyak bumi, tak terkecuali aspal berbahan dasar tar yang telah tersebar diseluruh dunia, merupakan hasil dari minyak bumi juga, memang saat ini energi pengganti yang dapat terbarukan telah disiapkan, namun tak bisa dipungkiri minyak bumi tetaplah menjadi primadona.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu tak sedikit pula negara yang tengah gencar-gencarnya mencari pasokan sumur minyak di seluruh dunia, karena pasokan sumur minyak adalah aset yang apabila dapat dimanfaatkan dengan maksimal, akan memberikan keuntungan yang luar biasa besar bagi negara yang bersangkutan, namun masalah yang timbul akibat aktivitas pencarian dan pemanfaatan minyak bumi juga terbilang cukup banyak, masalah yang timbul antara lain adalah ketegangan antar negara dikarenakan sengketa wilayah laut yang disinyalir memiliki pasokan minyak, lalu ada juga anjungan atau platform pengeboran minyak lepas pantai yang terbengkalai, dikarenakan mahalnya biasa pembongkaran saat pasokan minyak disuatu daerah telah habis, dan para oknum yang tidak bertanggungjawab membiarkan sampah raksasa tersebut mangkrak dilautan, sampai pada rusaknya ekosistem laut dikarenakan kesalahan yang menyebabkan minyak mentah tumpah ke perairan laut, hal ini akan sangat berbahaya, karena pencemaran yang berujung kerusakan dapat ditimbulkan akibat tumpahan minyak di laut, dan apabila tidak segera ditangani akan menyebabkan kerusakan ekosistem yang berkelanjutan. Berikut adalah dampak yang dapat timbul akibat tumpahan minyak di perairan laut.
ADVERTISEMENT
1. Dampak lethal (kematian)
Di perairan lepas pantai dampak tumpahan minyak sebagai B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) sering disebabkan oleh kecelakaan kapal tanker, kegiatan off-shore atau oleh rembesan alami minyak bumi dari dasar laut (oil seep), sampai saat ini belum ada laporan tentang kegiatan industri di darat yang melakukan pembuangan limbah jauh kearah perairan oseanik. Permasalahannya, kebanyakan kasus tumpahan minyak terjadi di perairan pantai ataupun perairan dalam (inshore). Pernah dilaporkan pada kecelakaan kapal tanker Amono Cadiz tahun 1978 di Perairan Inggris dan Perancis, populasi ikan-ikan dari jenis Pleurenectes platessa dan Solea vulgaris dilaporkan mengalami kematian massal. Resiko kematian masal akan lebih besar lagi bagi ikan-ikan di tambak ataupun di keramba serta jenis kerang-kerangan yang kemampuan migrasi untuk menghindari spill sangat rendah.
ADVERTISEMENT
2. Dampak sublethal
Berbeda dengan dampak lethal yang dapat dikuantifikasi dengan mudah dilapangan, dampak sublethal akan lebih akurat jika dibuktikan di laboratorium. Uji laboratorium menunjukan bahwa reproduksi dan tingkah laku ikan dan kerang-kerangan dipengaruhi oleh konsentrasi minyak di air laut. kemampuan tetas telur, tingkat kelulusan hidup, jumlah larva cacat, penutupan cangkang (pada kerang) dipengaruhi secara signifikan. Banyak jenis udang dan kepiting membangun sistem penciuman yang tajam untuk mengarahkan banyak aktifitasnya, akibatnya paparan bahan B3 menyebabkan udang dan kepiting mengalami gangguan didalam tingkah lakunya seperti kemampuan mencari, memakan, dan kawin.
3. Dampak langsung terhadap kegiatan perikanan
Jenis-jenis ikan tambak dan kerrang-kerangan yang tidak memiliki kemampuan untuk bermigrasi menjauhi bahan pencemaran, akan mengalami perubahan kualitas yang signifikan, perubahan bisa terjadi pada baunya, rasa, bahkan dapat menimbulkan efek beracun bagi yang mengkonsumsinya karena paparan bahan B3 yang masih terkandung didalamnya.
ADVERTISEMENT
4. Dampak langsung terhadap ekosistem
Ekosistem pesisir dan laut (mangrove, delta sungai, estuari, padang lamun, dan terumbu karang) memiliki fungsi dan peran yang penting secara ekologis, ekonomi dan juga sosial budaya. Secara ekologi, ekosistem tersebut merupakan daerah perkembangbiakan, penyedia habitat dan makanan untuk organisma dewasa serta mendukung jejaring makanan. Ekosistem ini memiliki kepekaan yang terbilang cukup sensitif terhadap masuknya limbah B3, dimana limbah yang masuk memungkinkan terjadinya kerusakan ekosistem, tak hanya itu limbah akibat tumpahan yang tersapu ombak sampai ke pesisir dimana banyak terdapat pemukiman manusia akan sangat mengganggu aktivitas keseharian mereka.
Langkah Penanganan Oil Spill
Upaya penanganan Oil Spill dapat dilakukan dengan tigas metode yaitu metode fisika, atau penanggulangan oil spill dengan menggunakan peralatan mekanik, merupakan perlakuan pertama dengan cara melokalisasi tumpahan minyak menggunakan pelampung pembatas (oil booms), yang kemudian akan ditransfer dengan perangkat pemompa (oil skimmers) ke sebuah fasilitas penerima "reservoar" baik dalam bentuk tangki ataupun balon.
ADVERTISEMENT
Salah satu kelemahan dari metode ini adalah hanya dapat dipakai secara efektif di perairan yang memiliki hidrodinamika air yang rendah (arus, pasang-surut, ombak, dll) dan cuaca yang tidak ekstrem. Aplikasi metode ini juga sulit dilakukan di pelabuhan karena dapat mengganggu aktivitas keluar dan masuk kapal-kapal dari dan menuju pelabuhan. Kendala lain juga dijumpai karena belum seluruh pelabuhan di Indonesia memiliki Local Cotingency Plan for Oil Pollution, semacam manajemen pena-nggulangan bahaya tumpahan minyak. Teknik lain yang lazim digunakan adalah pembakaran minyak (in situ burning). Tetapi metode pembakaran minyak pada permukaan air ini dari sudut pandang ekologis hanya memindahkan masalah pencemaran ke udara.
Lalu ada metode kimia Pada awalnya penggunaan metode ini kurang dikehendaki, aplikasinya untuk menangani tumpahan minyak Torrey Canyon di perairan Inggris tahun 1967 dianggap menimbulkan kerusakan lingkungan terutama dikarenakan menggunakan bahan kimia dispersan yang bersifat racun. Untungnya dalam kurun waktu lebih dari 30 tahun, pengembangan riset agen dispersan menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan, salah satu contoh dari dispersan ini adalah corexit 9500 yang diproduksi oleh Exxon Energy Chemical yang sukses diaplikasikan untuk membersihkan tumpahan minyak dari tabrakan kapal tanker Evoikos dan Orapin Global di Selat Malaka. Terakhir metode biologi atau Merupakan penanganan dengan melakukan bioremediasi yaitu sebagai proses penguraian limbah organik atau anorganik polutan secara biologi dalam kondisi terkendali dengan tujuan mengontrol, mereduksi atau bahkan mereduksi bahan pencemar dari lingkungan. Kelebihan teknologi ini ditinjau dari aspek komersial terbilang relatif lebih ramah lingkungan, biaya penanganan yang relatif lebih murah dan bersifat fleksibel. Teknik pengolahan limbah jenis B3 dengan bioremediasi ini umumnya menggunakan mikroorganisme (khamir, fungi, dan bakteri) sebagai agen bioremediator.
ADVERTISEMENT
Referensi :
Sulistyono. 2012. Dampak tumpahan minyak (oil spill) di perairan laut pada kegiatan industri migas dan metode penanggulangannya, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
https://www.disbudpar.ntbprov.go.id/10-negara-kepulauan-terbesar-di-dunia/
https://www.cnbcindonesia.com/news/20190726143145-4-87852/montara-sampai-karawang-3-kasus-tumpahan-minyak-di-laut-ri
https://katadata.co.id/yuliawati/berita/5e9a50321c83e/menyusuri-dampak-kerusakan-lingkungan-akibat-tumpahan-minyak-onwj
https://www.researchgate.net/figure/In-situ-burning-of-an-oil-slick-or-part-of-a-slick-before-it-reaches-the-coast-In_fig5_262999059