Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mahasiswa KKN BTV III UNEJ Terjun Bantu Pelaku UMKM Sablon Tingkatkan Pemasaran
2 September 2021 10:19 WIB
Tulisan dari Mohammad Okta Tri Djatmiko tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Universitas Jember memberlakukan KKN BTV (Back To Village) III UNEJ kepada Mahasiswa Universitas untuk membantu lingkungan masyarakat di daerah masing-masing atau bisa dikatakan Kuliah Kerja Nyata Individu, terutama pada saat Pandemi Covid-19.
ADVERTISEMENT
Saya Mohammad Okta Tri Djatmiko, Salah satu Mahasiswa Universitas Jember Kelompok 72 yang sedang melakukan KKN BTV III UNEJ akhirnya memutuskan untuk memilih "Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat yang Terdampak Covid-19" yang berlokasi di Desa Jarak, Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur yang didampingi oleh Ibu dr. Adelia Handoko, M. Si. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
Pandemi Covid-19 membuat banyak sekali orang tidak dapat melaksanakan suatu kegiatan secara aman dan nyaman serta mengakibatkan timbulnya banyak masalah di lingkungan masyarakat tersendiri. Dan saya memutuskan untuk melakukan KKN di Desa Jarak, Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur. Salah satunya adalah pelaku usaha UMKM kaos sablon yang dirancang dan dipimpin oleh Mas Feri sendiri yang juga merupakan aktivis di desa jarak.
ADVERTISEMENT
“Sebenarnya focus kita untuk usaha ini itu membukakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat desa jarak yang mengalami masalah ekonomi dan tidak memiliki pekerjaan”, ujar mas Feri tentang tujuan utama Usaha UMKM kaos sablon ini dibuat.
Tetapi timbul permasalahan karena adanya pembatasan sosial dan banyaknya masalah ekonomi akibat Pandemi Covid-19 yang membuat kebutuhan akan fashion khususnya kaos kurang menjadi kebutuhan utama masyarakat.
“Sebenarnya dari tahun Maret 2020 kita sudah mendapatkan banyak pesanan, tetapi karena adanya masalah Pandemi Covid-19 banyak konsumen yang memilih membatalkan pesanan karena kaos bukan lah kebutuhan utama mereka di masa-masa seperti ini dan akhirnya kami juga memutuskan menghentikan/ vakum sementara karena masalah penggajian”, ujar mas Feri tentang perkembangan usaha UMKM kaos sablon
ADVERTISEMENT
Dari permasalahan yang dihadapi pelaku usaha tersebut, maka dari itu saya memutuskan untuk membantu mas Feri untuk meningkatkan jaringan pasar yang meluas dan mengaktifkan kembali usaha kaos sablon itu dengan program kerja yang saya rancang adalah survey kepeminatan, setelah itu akan melakukan diskusi dan pelatihan terkait pada digital marketing di media sosial Instagram, Facebook dan Shoopee serta kalo bisa juga Tiktok, dan yang terakhir adalah melakukan pendampingan dan pelatihan manajemen keuangan UMKM usaha kaos sablon yang dipimpin mas Feri.
Survey kepeminatan dimaksudkan untuk masyarakat khususnya anak muda pada jenis kaos yang menjadi trendsetter di jaman sekarang. Pelatihan dan diskusi digital marketing dimaksudkan untuk pengoptimalan sosial media dan menarik jaringan pasar yang luas. Dan melakukan pelatihan dan pendampingan manajemen keuangan untuk membuat rancangan dan mengatur keuangan untuk menimilasisir potensi biaya atau rugi yang tidak terduga.
ADVERTISEMENT
Diharapkan dari program yang akan dijalankan tersebut bisa membantu pelaku usaha UMKM dalam mengembangkan usaha nya semakin luas dan dapat mengatur waktu dari proses promosi dan proses bisnisnya serta untuk mencapai tujuan utama usaha tersebut dibentuk.
(Mohammad Okta Tri Djatmiko/ KKN BTV III UNEJ/ Kelompok 72/ Desa Jarak/ Kecamatan Plosoklaten/ Kabupaten Kediri/ dr. Adelia Handoko, M. Si.)