Masyarakat Pencak Silat Harus Lebih Kreatif Agar Tidak Kalah Populer

Mohammad Shihab
Dosen Ilmu Komunikasi di President University, Cikarang.
Konten dari Pengguna
28 Januari 2018 16:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mohammad Shihab tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Masyarakat Pencak Silat Harus Lebih Kreatif Agar Tidak Kalah Populer
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pencak silat khas Indonesia telah dikenal hingga ke mancanegara. Namun di tengah terjangan masuknya bela diri asing di tanah air, pencak silat tradisional semakin kalah populer. Isu ini menjadi perhatian khusus dalam Musyawarah Besar Ke-2 Masyarakat Pencak Silat Indonesia (MASPI). Tokoh silat asal Jawa Timur, Parso, menilai pencak silat masih kalah popular dan menjadi olahraga yang dipandang sebelah mata.
ADVERTISEMENT
“Secara umum, dalam aspek olahraga pencak silat masih memprihatinkan. Masih dianggap sebelah mata. Inilah tantangan ke depan,” kata Parso saat menyampaikan pandangannya di Hotel Grand Preanger Bandung, Minggu (28/1).
Karena itu, menurutnya, komunitas pencak silat harus lebih kreatif dan tidak hanya mengandalkan pencak silat sebagai warisan budaya untuk menarik minat masyarakat.
“Masyarakat Pencak Silat Indonesia (MASPI) jangan berpikir besar tapi kurang implementasi. Masuk ke dunia industri, tingkatkan sumber daya manusia, jangan hanya mengandalkan warisan budaya saja. Harus berpikir bagaimana menciptakan konten silat yang bisa dijual kepada masyarakat. Perlu evaluasi agar kualitas organisasi meningkat dan bisa dikenal lebih luas lagi di seluruh Indonesia,” lanjutnya.
MASPI merupakan komunitas pemerhati pencak silat yang berbasis di Jawa Barat. Sejak didirikan pada tahun 2011, komunitas ini telah menggelar dan dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan berskala nasional hingga internasional.
ADVERTISEMENT
“Setelah musyawarah pembentukan kepengurusan pada 2011 yang lalu, kami telah menggelar dua festival Temu Pendekar Internasional dan workshop silat di Bandung dengan peserta dari mancanegara. Ke depan, kami ingin mendirikan kampung silat, menginventarisasi dan pemutakhiran data aliran pencak silat Indonesia, serta penyebaran informasi silat ke seluruh Indonesia dan luar negeri melalui festival dan workshop,” tutur Asep Gurwawan, Ketua MASPI dalam laporan kinerjanya.
Musyawarah ini menghasilkan sejumlah target capaian, di antaranya mempertahankan Temu Pendekar Internasional sebagai festival khas MASPI dan mendorong masuknya pencak silat ke dalam kurikulum sekolah. Selain itu, peserta musyawarah secara mufakat memilih Edwin Sanjaya untuk memimpin MASPI periode 2018-2022.
Lebih dari 100 peserta dari 40 aliran silat berpartisipasi dalam musyawarah ini. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, dan dihadiri oleh pejabat IPSI Jawa Barat serta tokoh-tokoh sepuh pencak silat.
ADVERTISEMENT