Perkenalkan: Roti Canai Tsunami, Paling 'Hits' di Malaysia

Masdit (Moinblog)  Food Content Creator  Currently living in Germany
Food Content Creator, a cook and Food Technology Student. Currently living in Germany.
Konten dari Pengguna
23 Oktober 2018 19:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Masdit (Moinblog) Food Content Creator Currently living in Germany tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gambar: Si Bang Ali
Beberapa hari yang lalu gue berkesempatan untuk jalan-jalan ke Kuala Lumpur, Malaysia. Sebenarnya tujuan utama jalan-jalan kali ini adalah cari inspirasi soal rasa makanan baru untuk resep-resep baru di Moinblog.
ADVERTISEMENT
Yang paling bikin gue penasaran dan semangat di perjalanan kali ini adalah mau cicipin makanan-makanan yang punya cita rasa India. Dari mulai macam-macam: Karinya, roti canai, Prata Cheese, masakan vegetarian, vegan, dan samosa (semacam pastel isi sayur ala orang India).
Karena sama seperti di Indonesia, beberapa makanan Malaysia mengalami proses akulturasi dengan masakan India dan menjadi masakan baru.
Seperti makanan yang akan gue ceritain berikut ini. Namanya “Roti Canai Tsunami Pak Ali” yang sekarang lagi hits banget di Kuala Lumpur.
Jam bukanya ternyataa.....
Buat perjalanan ke sana cukup penuh perjuangan. Menurut info yang kami dapat dari mbah Google, roti ini buka cuma dari jam 4 sore sampai jam 8 malam saja. Alhasil di hari pertama, ketika gue udah niatin ke sana tapi ternyata kegiatan gue dan teman rombongan baru selesai jam setengah 8 malem, akhirnya kami batal pergi ke sana.
ADVERTISEMENT
Si Roti Canai Bang Ali ini letaknya di daerah pemukiman, yang mana kalau jam segitu biasanya macet banget. Ya mau gimana lagi kan? Besok kita harus bisa ke sana pokoknya!
Di hari kedua gue dan beberapa temen akhirnya berangkat lebih awal. Buat ngehindarin macet, kami ga naik taxi online, tapi pakai LRT. Perjalanan dari Kuala Lumpur Station ke stasiun deket warung Bang Ali memakan waktu kurang lebih 20 menitan, terus kami sambung lagi naik taksi online sekitar 10 menit.
Akhirnya, kami sampai juga di Roti Canai Tsunami Bang Ali! Dan ternyata…. warungnya buka dari jam 16:00 sampai jam 21:30, dan kalau pagi buka juga buat sarapan. Harusnya kemarin kita masih sempet siih…oke siap!
ADVERTISEMENT
Mirip Adonan Martabak Telor
Pan Fried Tanpa Minyak
Di Roti Canai Bang Ali ini awalnya nyediain roti canai telur aja. Roti Canai ini sendiri itu bisa dibilang flat bread-nya Malaysia yang mirip banget adonan martabak telornya Indonesia.
Bedanya kalau martabak telor kita diisi daging bumbu kari dan telur ceplok, nah kalau roti canai telur mereka cuman diolesin telur kocok yang udah dicampur sama daun bawang. Dan si roti canai ini adonannya lebih tebal dan berminyak karena dibuat dari ghee kalau di Indonesia lebih dikenal sebagai minyak samin, yaitu mentega yang sudah dipisahkan antara kandungan lemak dan airnya (clarified butter).
Tapi seiring dengan berjalannya waktu lahirlah inovasi baru yang kemudian jadi favorit pengunjung di sini yang rata-rata pelajar (soalnya murah dan ngenyangin). Namanya: Roti Canai Tsunami.
ADVERTISEMENT
Siram kuah
Kasih telur setengah mateng
Nama Tsunami ini sendiri cukup lucu asal muasalnya. Gue berkesempatan ngobrol sama Ibu dari Bang Ali namanya Puan Noridah yang super baik banget (pas mau bayar gue dan teman-teman dikasih gratis!! Apakah muka kucel kita yang udah berjuang desek-desekan naik LRT dan keringetan ini mencerminkan muka mahasiswa akhir bulan yang butuh asupan makanan??).
Beliau biasanya yang jaga kalau malam, sedangkan Bang Ali jaga pas lagi ramai-ramainya, di pagi hari dan weekend. Beliau cerita kalau inovasi ini muncul karena Bang Ali waktu itu dapat tugas kuliah untuk presentasi soal inovasi makanan baru, karena selama ini dia lihat dalam penyajian roti canai atau prata selalu disajikan terpisah sama saus kari sebagai dipping sauce-nya.
ADVERTISEMENT
Maka dia membuat Roti Canai yang disiram kuah kari, sup dal/sup kacangnya India, sambal terasi lalu diberi dua buah telur setengah matang. Karena disiram dengan kuah banyak sampai menutupi roti canainya seperti banjir setelah tsunami, maka diberilah nama roti tsunami. Karena yhaa..piringnya bagaikan terkena tsunami.
selamat makan!
Jujur gue adalah tipikal orang yang suka banyak rasa dalam satu piring, kayak makan nasi padang aja. Ledakan berbagai macam rasa campur jadi satu dalam mulut. Buat yang udah pernah coba masakan India sebelumnya pasti udah familiar dengan rasa utama kari India yaitu: garam masala, jinten, ketumbar, kunyit dan jahe.
Sup dal ngasih rasa yang lebih creamy dan sambal terasinya menurut gue yang gak suka pedes, enggak pedes sama sekali sih. Jadi buat yang suka pedas, kalau kesini kalian bisa minta ekstra sambel. Waktu mereka semua dicampur jadi satu, waduh, kacau sih rasanya. Enaaak!
ADVERTISEMENT
Tim dicampur
Cara makannya ada dua nih menurut si Ibu Norida: bisa sesuai yang udah tersedia di piring, atau ditambahin lada yang udah dicampur mecin dan kecap asin lalu dikacaukan. Awal-awal gue masih gak ngeh. Wah apaan nih dikacaukan? Apa gue harus mengacau di tempat ini? Apakah si ibu mulai lelah? Si ibu lalu mengambil sendok dan garpu...OH TERNYATA! Dikacaukan itu diaduk pemirsa. Yha..saya belajar kosakata baru hari ini. Terima kasih Puan Norida.
Pada akhirnya gue tetep coba dua-duanya, walaupun gue lebih prefer yang versi originalnya. Gimana sih Masdit rasanya? Jadi roti canainya yang habis di pan fried di atas wajan baja tanpa perlu dikasih minyak lagi itu teksturnya crispy tapi enggak berat karena enggak digoreng dalam minyak banyak, telur setengah mateng yang creamy, tapi tetap seimbang karena ada rasa daun ketumbar dari saus karinya yang bikin enggak terlalu eneg di mulut. Tapi emang cara makannya kalo versi gue adalah pas masih panas, jadi roti canainya belum terlalu lembek karena udah nyerep kuahnya tadi. Buat sarapan atau makan malem, ini mengeyangkan sih.
ADVERTISEMENT
Untuk minum air putihnya di sini gratis, bisa ambil sendiri. Tapi biasanya orang-orang pada pesen teh tarik karena sudah ada paketnya. Untuk mahasiswa dan pelajar harga teh tarik dan canai tsunami cukup 2,4 RM saja atau sekitar Rp 9.000. Untuk umum harganya Rp 13 ribu!! Tetep aja murah banget kan! Jadi buat yang lagi berkunjung ke Malaysia dan mau nyoba makanan baru atau seneng food adventure wajib banget sih coba roti canai Bang Ali ini. Mereka juga punya Instagram di @aliroticanaitsunami
Selamat nyoba ya! Atau mungkin kalian udah ada yang pernah coba soal roti cana tsunami bang Ali ini?