Cegah Stunting, Mahasiswa KKN Undip Sosialisasikan Program Anti Stunting

Monica Dita
Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
Konten dari Pengguna
11 Agustus 2022 21:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Monica Dita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro melakukan penyuluhan dalam upaya mencegah stunting. (Sumber: dokumen pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro melakukan penyuluhan dalam upaya mencegah stunting. (Sumber: dokumen pribadi)
ADVERTISEMENT
Semarang, (10/8/2022) - Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk berinteraksi dengan masyarakat di luar kampus, dan secara langsung mengidentifikasi masalah-masalah serta membantu menangani permasalahan yang dihadapi masyarakat dalam pembangunan wilayah di lokasi KKN. Kegiatan dilakukan oleh sebagian besar universitas di Indonesia, tidak terkecuali Universitas Diponegoro. KKN Universitas Diponegoro sudah mengalami banyak perkembangan di setiap tahunnya, mulai dari KKN yang dilaksanakan diluar daerah, hingga pada akhirnya masa pandemi datang dan mengubah pelaksanaan KKN dilaksanakan di daerah masing-masing. Meskipun pelaksanaan KKN mengalami banyak perubahan, hal ini tidak menutup kreativitas mahasiswa untuk membuat inovasi pengembangan di masyarakat, salah satunya adalah membuat inovasi pengembangan untuk memberikan edukasi mengenai stunting.
ADVERTISEMENT
Stunting didefinisikan sebagai kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan. Banyak hal yang dapat menyebabkan anak terkena stunting, beberapa diantaranya adalah kurang gizi (malnutrisi) yang ada pada anak, kurang maksimalnya pengasuhan yang diberikan untuk tumbuh kembang anak, rendahnya akses sanitasi yang bersih dan layak, gizi buruk pada ibu hamil dan balita, dan banyak alasan lainnya yang dapat menyebabkan perkembangan kasus stunting meningkat.
Dilansir dari Kompas.com, per bulan Maret 2022 terdapat 1.367 kasus anak di Kota Semarang tercatat mengalami stunting akibat kekurangan gizi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan pada 2021, dari 44.058 balita di Kota Semarang, 3,1 persen diantaranya menderita stunting. Jumlah anak penderita stunting tersebut tersebar di 153 kelurahan di Kota Semarang. Berbagai upaya sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang, mulai dari pemantauan terhadap ibu hamil serta kepastian asupan gizi dan vitaminnya, selain itu Pemerintah Kota Semarang juga menyiapkan pemberian makanan tambahan.
ADVERTISEMENT
Dalam rangka menyukseskan pencegahan kenaikan kasus Stunting di Semarang, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro yang diterjunkan ke Kelurahan Tlogosari Kulon mengadakan sosialisasi Program Penyuluhan Anti Stunting. Program ini merupakan program unggulan yang diadakan oleh mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Kelurahan Tlogosari Kulon berupa penyuluhan yang bertujuan untuk mengupayakan pencegahan stunting pada anak, khususnya di Kelurahan Tlogosari Kulon. Acara ini dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2022 yang berlokasi di PAUD Pandega Siwi RW 02 Kelurahan Tlogosari Kulon. Acara diawali dengan mendampingi anak-anak PAUD Pandega Siwi RW 02 Kelurahan Tlogosari Kulon terlebih dahulu yang dilanjutkan dengan pemberian penyuluhan dengan bentuk berupa sosialisasi singkat sebagai bentuk media sosialisasi dan pemasangan poster sebagai media pengingat warga sekitar Kelurahan Tlogosari Kulon pada area yang sering dilalui warga. Keberjalanan program tersebut juga didukung oleh stakeholders setempat, diantaranya perangkat desa, mahasiswa, dan kelompok masyarakat.
(Sumber: dokumen pribadi)
(Sumber: dokumen pribadi)
Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Kelurahan Tlogosari Kulon berharap dengan adanya penyuluhan tersebut dapat membantu Pemerintah Kota Semarang untuk mencegah kenaikan angka kasus stunting. Hal ini diungkapkan oleh salah satu mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Kelurahan Tlogosari Kulon, Monica Dita Aviana. “Harapannya dengan adanya penyuluhan ini, kami dari Tim KKN Universitas Diponegoro dapat ikut menyukseskan program Pemerintah Kota Semarang, yaitu untuk mencegah kasus stunting yang terus meningkat. Dengan begitu, dimulai dari sini dapat mencegah kembali terjadinya kasus stunting, dimulai dari Kelurahan Tlogosari Kulon” ujar Monica Dita Aviana.
ADVERTISEMENT