Menguatkan Identitas Nasional Melalui Pemimpin Pancasila

Muhamad Harikal Ramadhan Pohan
Mahasiswa Pascasarjana FIKOM UNPAD Bandung Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam
Konten dari Pengguna
18 Juni 2022 9:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhamad Harikal Ramadhan Pohan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
sumber: pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Identitas Nasional merupakan suatu kewajiban yang harus dimiliki oleh setiap bangsa, sebab identitas menjadi kunci utama dalam menilai sebuah bangsa dari sudut pandang keunikan sifat dan karakteristik, sejak dahulu identitas dalam sebuah bangsa merupakan nilai luhur yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, hingga pada akhirnya identitas akan membentuk satu entitas dengan beragam perbedaan. Hari ini identitas nasional menjadi sebuah diskursus kebangsaan mengenai integrasi sebuah bangsa, ketika identitas atau ciri dari sebuah bangsa mulai memudar maka dapat membuat suatu tatanan kehidupan bermasyarakat akan berubah. Sebab identitas bukan hal yang baku dan masih dapat berubah, identitas suatu bangsa akan menyesuaikan dengan paham-paham atau nilai-nilai yang diterima oleh masyarakat dalam kesehariannya,
ADVERTISEMENT
Multikultural tidak bisa dilepas dari identitas nasional Indonesia dengan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, gotong royong sesuai dengan intisari dari dasar negara yakni Pancasila. Kenyataannya hari ini identitas nasional sudah mulai tergerus sebab memudarnya nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang merupakan bekal terbentuknya identitas nasional itu sendiri, hal itu dikarenakan masyarakat dalam kehidupan keseharian yang lebih menerapkan konsep-konsep negara barat atau individualistik yang jauh dari nilai luhur bangsa Indonesia sendiri.
Identitas nasional tidak akan menjadi bahan diskursus apabila tidak adanya arus globalisasi dan kepentingan politik kelompok, Ketika dibedah, globalisasi tidak dapat kita dihindarkan sehingga globalisasi mampu membawa perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara terutama di generasi anak muda, generasi muda hari ini yang secara praktik merupakan generasi yang melek akan teknologi tetapi kurang wawasan mengenai kebangsaan, hal ini dapat menjadi faktor utama masalah dalam krisis identitas nasional sebuah bangsa. Dalam hal ini ialah Indonesia, kita selaku masyarakat seharusnya dapat sadar bahwasanya kita hidup dan lahir di negara yang memiliki banyak budaya, suku, agama, dan lain lain yang membuat harus kita lebih mengenal satu sama lain dan mencintai bangsa dan negara, tetapi nyatanya banyak orang Indonesia yang lebih mengenal budaya asing dibandingkan budaya Indonesia itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Adapun kepentingan politik sekelompok golongan dapat mempengaruhi krisisnya identitas nasional, seharusnya semua praktek politik yang ada di negara ini harus berlandaskan Pancasila tanpa adanya kepentingan nilai-nilai di luar Pancasila itu sendiri. Untuk meneguhkan identitas nasional agar tidak tergerus oleh arus globalisasi dan kepentingan politik kelompok semata, maka diperlukan lahirnya seorang pemimpin negara yang memahami konsep Pancasila secara utuh terlebih lagi Indonesia akan menghadapi momentum pesta demokrasi di tahun 2024. Pemimpin pancasilais harus lahir dari pesta politik tahun 2024 dan diharapakan dapat mengeluarkan kebijakan negara dalam meneguhkan identitas nasional.
sumber: pixabay.com
Pemimpin pancasilais itu harus memahami pada prinsipnya setiap nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila itu sendiri, sehingga pemimpin dalam mengeluarkan kebijakan atau political will tidak berpaling dari prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa dan menjunjung tinggi kemanusiaan serta membangun tatanan masyarakat yang unggul dalam bingkai demokrasi yang berkeadilan. karena untuk membangun sebuah identitas negara Indonesia yang kokoh maka dibutuhkan pemimpin pancasilais.
ADVERTISEMENT