Selamat Datang Di Jurang Resesi

Sumber Gambar: markey.id

RESESI, Pandemi Covid-19 menghancurkan segala aspek kehidupan, mulai dari aspek kesehatan, sosial hingga ekonomi. Tiga faktor itu sudah tidak bisa lagi di hindari saat ini, hampir semua negara di seluruh dunia sedang menghadapi efek dari pandemi ini, terutama dalam aspek ekonomi seluruh negara di dunia sedang di hantam kemerosotan ekonomi secara drastis, tak terkecuali Indonesia. Penyebab kemerosotan ekonomi ini imbas dari kebijakan setiap negara dalam menangani pandemi Covid-19 yang mengakibatkan roda perekonomian tidak berjalan dengan optimal.

Jerman dan Amerika Serikat (AS) adalah negara dengan kemerosotan ekonomi dan secara resmi masuk jurang resesi setelah pertumbuhan ekonomi 2 negara besar ini mencapai minus yang sangat tinggi. Untuk Jerman sendiri pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2020 minus 10,1 persen pada kuartal ini, dan Amerika Serikat sebagai negara adidaya saat ini juga resmi masuk jurang resesi dengan laju pertumbuhan ekonomi 32,9 persen pada kuartal II-2020. Faktor ini tidak lain di sebabkan karena ekspor dan impor yang menurun serta konsumsi rumah tangga dan inveestasi juga merosot.

Untuk di Asia Tenggara sendiri khususnya Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 pada rabu (5/8), Indonesia mengalami penurunan laju pertumbuhan ekonomi nasional di angka minus 5,32 persen. Ini adalah angka terendah Indonesia semenjak tahun 1999, hampir semua variable ekonomi mengalami penurunan yang drastis pada Q2 lebih dari 5 persen, mulai dari konsumsi rumah tangga, investasi, ekspor dan lainnya.

Dengan data tersebut membuat posisi Indonesia berada di jurang selamat datang resesi ekonomi, tranformasi ekonomi Post Covid-19 belum berjalan maksimal di jalankan oleh pemerintah, meskipun sudah ada satgas pemulihan ekonomi nasional, apabila kondisi pertumbuhan ekonomi akan stagnan tidak akan membaik maka akan ada kekhawatiran berlebih pada masyarakat. Karena tidak ada kepastian cara pemerintah memperbaiki kondisi resesi ekonomi di depan mata, masyarakat hanya di bayang-bayangin perbaikan ekonomi tanpa berdampak langsung ke masyarakat, konsumsi rumah tangga menurun, lapangan pekerjaan berkurang, kondisi inilah yang di hadapi masyarakat di bawah, konsep ideal mengenai tranformasi ekonomi memang sudah baik apabila ikut di rasakan oleh masyarakat.

Langkah bijak harus segera di jalankan dengan mengutamakan kepentingan masyarakat dan mengesampingkan kepentingan golongan. Satu hal utama ialah tetap fokus pemulihan ekonomi di barengi dengan penurunan penyebaran Covid-19 tanpa harus takut masuk ke jurang resesi yang mengakibatkan pemerintah mengeluarkan kebijakan yang tidak ideal serta membuat rasa aman masyarakat tidak terjamin. Agar kita keluar dari jurang resesi maka hal yang seharusnya di lakukan pemerintah memberi kepastian dan rasa aman terhadap masyarakat, dengan tetap fokus mengurangi lonjakan penyebaran Covid-19 . karena secara tidak langsung harapan masyarakat akan kembali pulih apabila negara melalui pemerintah serius memulihkan ekonomi tanpa menghilangkan aspek kesehatan masyarakat, sehingga akivitas masyarakat tetap memperhatikan protokol kesehatan dan jalankan roda perekonomian yang beberapa bulan sempat tertunda atau terhenti , ini akan memberikan win-win solution antar pemerintah dan masyarakat. Sehingga konsumsi rumah tangga kembali naik dan investor kembali percaya. Pada akhirnya pendapatan domestik bruto bisa meningkat.

Indonesia negara yang kuat, tidak perlu terbawa arus masuk ke jurang resesi, ambil kebijakan dengan konsep nasionalis dengan melihat peluang untuk Indonesia bangkit dari badai kesehatan dan ekonomi dan menguasai ekonomi dunia. Indonesia bisa menghadapi resesi tahun 1999 dengan ketidakstabilan pemerintahan maka dengan kondisi pemerintah saat ini yang stabil Indonesia seharusnya bisa keluar dari jurang resesi.