news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cara Mengelola Food Waste dalam Rumah Tangga

Muhamad Husni Tamami
Manusia yang suka berkelana.
Konten dari Pengguna
10 Mei 2022 2:28 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhamad Husni Tamami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cara mengelola food waste rumah tangga. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cara mengelola food waste rumah tangga. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Food waste diartikan sebagai perilaku membuang makanan dan bagian makanan yang berasal dari rantai pasokan makanan (ritel, layanan makanan, dan rumah tangga) yang sudah tidak dapat dikonsumsi kembali. Rumah tangga menjadi salah satu sektor penyumbang sampah makanan dengan jumlah cukup besar.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan kajian Kementerian PPN/Bappenas, dari tahun 2000-2019 ada 23-48 juta ton sampah yang terbuang setiap tahunnya. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan FAO tahun 2011, food waste memiliki dampak yang nyata bagi penduduk dunia. Setidaknya seperempat dari makanan yang hilang atau terbuang secara global bisa diselamatkan, itu akan cukup untuk memberi makan 870.000.000 orang kelaparan di dunia.
Dampak limbah makanan bukan hanya dari segi keuangan, namun juga lingkungan yaitu dengan jumlah besar makanan yang terbuang ke tempat pembuangan sampah akan membuat kontribusi yang signifikan terhadap pemanasan global.
Banyaknya jumlah timbulan sampah makanan ini tentu dipengaruhi oleh beberapa hal. Pengaruh tersebut di antaranya yaitu kesadaran seseorang terhadap timbulan sampah makanan, keyakinan dalam mengelola sampah makanan, dan norma personal pada setiap individu.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, timbulan sampah makanan juga disebabkan karena adanya perilaku membuang makanan secara berlebihan. Sampah sisa makanan yang dibuang secara terus menerus jika dibiarkan maka akan mengganggu keberlanjutan hidup keluarga. Yakni dapat menyebabkan Krisis pangan akibat sulitnya memperoleh pangan. Salah satunya disebabkan karena perilaku manusia yang memanfaatkan pangan terlalu berlebihan sehingga banyak pangan yang terbuang sia-sia.
Lingkungan tempat tinggal juga akan terganggu jika sampah sisa makanan terus menerus dibiarkan tanpa ada upaya untuk mengolah dan menguranginya. Nantinya akan mencemarkan lingkungan dan menjadi sumber penyakit. Jika banyak dari masyarakat terkena penyakit akibat lingkungan yang tidak sehat, maka aktivitas sosial dan kegiatan masyarakat ikut terganggu.
Sebagai unit terkecil dalam masyarakat, keluarga tentunya memiliki peran yang sangat besar untuk mengurangi sampah sisa makanan yang telah menjadi permasalahan global ini. Mengapa demikian? Keluarga memiliki fungsi dasar sebagai sosialisasi, yaitu transfer nilai–nilai masyarakat, pengetahuan, keyakinan, dan sains kepada generasi penerus.
ADVERTISEMENT
Fungsi sosialisasi berkaitan dengan penanaman pengetahuan bahwa tindakan food waste merupakan tindakan yang dapat merusak lingkungan. Fungsi dasar lainnya yaitu fungsi dukungan ekonomi yang berkaitan dengan penyediaan tempat tinggal, makanan, dan perlindungan. Keluarga dapat memperkirakan berapa banyak makanan yang harus disediakan dengan mempertimbangkan jumlah anggota keluarga yang ada, sehingga dapat meminimalisir adanya sisa makanan.
Terdapat banyak cara yang dapat dilakukan dan diterapkan oleh keluarga untuk mengatasi fenomena food waste. Berikut akan dipaparkan beberapa cara tersebut.
Setiap anggota keluarga wajib untuk mengingatkan satu sama lain, serta menjaga lingkungan tempat tinggal sehingga tercipta kenyamanan dan keberlanjutan lingkungan di dalam keluarga. Dalam keluarga, orang tua berperan sangat penting untuk memberikan contoh dengan mengajarkan nilai-nilai yang baik terhadap anak-anaknya.
ADVERTISEMENT
Misalnya, menanamkan sikap menghargai makanan kepada anak agar masalah food waste tidak semakin buruk dan berlanjut. Diperlukan juga pemahaman mengenai food waste yang harus dimiliki orang tua. Tujuannya agar orang tua mampu bersikap bijaksana dan menjadi teladan dalam mengelola makanan untuk kebutuhan keluarga.
Pembelajaran tentang food waste perlu diajarkan sejak dini karena pembentukan karakter anak, fisik, mental, dan kecerdasan akan menentukan seperti apa mereka nantinya. Sebab, keluarga bak pondasi dari sebuah rumah. Keluarga menjadi kunci utama untuk membangun pondasi hidup. Pola asuh yang baik sangat berpengaruh dalam tumbuh kembang anaknya.
6 Kebiasaan untuk Mengurangi Food Waste
Orang tua juga dapat menerapkan kebiasaan-kebiasaan berikut pada anak dalam upaya mengurangi food waste.
ADVERTISEMENT
Pertama, biasakan anak untuk mengambil makanan dengan porsi secukupnya sehingga makanan habis dan tidak ada yang terbuang.
Kedua, biasakan anak untuk makan makanan sehat, jika anak tidak mau makan sayur jangan dipaksa tetapi buatlah kreasi masakan dari sayur yang menarik perhatian anak.
Ketiga, ajak anak berkebun agar anak lebih mengenal berbagai macam sayur dan buah, sehingga anak sadar bahwa diperlukan proses yang panjang dalam tumbuhnya tanaman hingga tahap panen.
Keempat, ajak anak berbelanja makanan agar anak belajar membeli bahan makanan yang dibutuhkan bukan apa yang mereka inginkan.
Kelima, ajarkan anak cara mendaur ulang makanan. Jika ada makanan yang berlebih dan masih layak konsumsi buat kreasi hidangan baru dari makanan tersebut dan jika sudah tidak bisa dimakan bisa di daur ulang menjadi kompos atau dijadikan pakan ternak.
ADVERTISEMENT
Keenam, biasakan anak untuk berbagi makanan berlebih dimulai dari hal yang kecil seperti kepada tetangga, temannya , atau hewan peliharaan, dengan begitu anak terbiasa untuk dermawan dan punya rasa empati yang tinggi.
Kebiasaan di atas merupakan hal yang bisa diterapkan dalam keluarga dan dalam mewujudkannya, orang tua sangat berperan penting untuk mengajarkan nilai-nilai dan kebiasaan yang mampu memberikan dorongan kepada anak untuk merespon permasalahan yang ada.
Jika sejak dini sudah dilakukan edukasi mengenai food waste akan bertambah dan harapannya ketika anak tumbuh dewasa mampu merealisasikan dan menerapkan dalam bentuk sikap serta perilaku nyata. Yakni mengurangi tingkat food waste yang terjadi di Indonesia dan mencari solusi serta mengajak orang lain untuk peduli terhadap lingkungan serta menumbuhkan kesadaran pentingnya mengurangi tingkat food waste agar tercipta sebuah kenyamanan dalam keluarga serta keberlanjutan lingkungan hidup.
ADVERTISEMENT
Yuk habiskan makanannya, jangan ada sampah makanan sedikit pun. Refleksi pada diri sendiri bahwa sesungguhnya di luar sana masih banyak orang yang membutuhkan makanan. Lakukan kebiasaan-kebiasaan yang tidak menimbulkan food waste mulai dari hal kecil, diri sendiri, dan sekarang.
Penulis: Muhamad Iqbal H. (I2401201039), Melinda Dwiyanti U. (I2401201058), Muhamad Husni Tamami (I34190111), Nadia Hijati M. (I34180044)
Dosen Pengampu: Ir. Moh. Djemdjem Djamaludin, M. Sc