Mahasiswa IPB University Lakukan Reboisasi di Hulu Mata Air Campaka

Muhamad Husni Tamami
Manusia yang suka berkelana.
Konten dari Pengguna
19 September 2021 8:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhamad Husni Tamami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penanaman pohon (reboisasi) di hulu Mata Air Campaka. (Dok. Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Penanaman pohon (reboisasi) di hulu Mata Air Campaka. (Dok. Pribadi)
ADVERTISEMENT
Pentingnya hutan sebagai unsur pendukung di dalam menjaga kelestarian mata air membuat keberadaanya harus dijaga. Hutan berperan dalam menyediakan tangkapan air. Sementara itu, ada salah satu objek mata air di Desa Drawati Kecamatan Paseh Kabupaten Bandung yang berada di bawah kaki Gunung Kasur.
ADVERTISEMENT
Tetapi, kondisi Gunung kasur ini mengkhawatirkan dikarenakan jarang sekali pohon-pohon yang tertanam dan jika pun ada tanaman yang ditanam di sekitar lereng gunung adalah tanaman holtikultura ataupun pohon pisang, singkong, dan sejenisnya. Hal tersebut cukup berbahaya karena bisa menyebabkan longsor karena tanaman-tanaman tersebut bukan termasuk tanaman yang bisa menahan air ataupun tanah.
Mahasiswa IPB Univesity yang tergabung dalam kelompok Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) kemudian melihat kondisi tersebut sebagai ancaman nyata bagi kehidupan kurang lebih 3.800 keluarga yang ada di Desa Drawati.
Berdasarkan masukan atas dasar kebutuhan masyarakat kemudian tim PKM-PM yang diketuai oleh Zidan sapaan akrab Muhamad Zidan Rahmat ini membuat suatu program yang bernama SMAJA REBOISASI.
ADVERTISEMENT
“Smaja Reboisasi ini tujuannya simpel sebenarnya hanya ingin membuat yang gundul menjadi rindang, yang gersang menjadi sejuk, dan yang rapuh menjadi kuat, serta yang mengancam menjadi melindungi. Untuk itu, hari ini alhamdulilah kami bersama para mitra juga didampingi Bapak Kades, Bapak Bhabinkamtibmas, serta para volunteer pelajar dari SMAN 1 Majalaya menanam bibit pohon trembesi sebanyak 50 buah," kata Zidan.
"Mudah-mudahan ini menjadi semangat kolektif dalam menjaga kelestarian mata air, apalagi saya sangat senang saat ini sudah terbentuk Karang Taruna yang akan dilibatkan dalam pengelolaan Mata Air Campaka," lanjutnya.
Sementara itu, Smaja Reboisasi ini merupakan program ke-11 dan program pamungkas yang telah digagas oleh Tim PKM-PM yang didampingi oleh Ibu Lindawati Kartika, SE., M.Si ini. Walaupun demikian, keberlanjutan dari program ini pun sudah tampak.
ADVERTISEMENT
Hal tesebut bisa dilihat dari munculnya wadah kepemudaan yang akan bergerak membantu pengelolaan Mata Air Campaka, sudah terjalinnya kerja sama dengan SMAN 1 Majalaya yang bisa ditindaklanjuti dengan pelibatan pelajar secara langsung maupun tidak langsung dalam edukasi pelestarian mata air dan unsur pendukungnya maupun promosi terkait wisata mata air melalui media-media kekinian.
“Terima kasih kepada para mahasiswa IPB yang sudah mau turut andil dalam pelestarian anugerah Allah SWT berupa mata air yang dititipkan kepada Desa Drawati. Memang kondisi seperti ini yang kami harapkan, banyak pihak yang mau terlibat dalam kegiatan pelestarian mata air campaka ini karena sesuai dengan moto kami yaitu jaga alam maka alam jaga kita, artinya bukan satu atau beberapa pihak saja yang menjaga," ucap Kepala Desa Drawati, Dadang.
ADVERTISEMENT
"Terima kasih sekali lagi karena sudah menjadi motor agar semua elemen di Desa Drawati bahkan diluar desa kami ikut bergerak dan sesuai yang adik-adik lihat kondisinya sekarang lebih terawat dan yang paling penting sekarang kami mendapat amunisi baru berupa hadirnya anak-anak muda melalui wadah Karang Taruna RW 12 ini," sambungnya.
Harapannya, melalui program SMAJA yang telah dilaksanakan dengan berbagai kegiatan termasuk SMAJA REBOISASI ini menjadi suatu awalan yang baik untuk tetap memastikan Indonesia ini memiliki sumber-sumber mata air yang bisa dinikmati oleh anak cucu kita sendiri dan jangan sampai biarkan anak cucu kita mengeluarkan air mata karena mata air.