Hanura: Parpol Pendukung Jokowi Tetap Solid Meski Ada Isu Reshuffle

11 Juli 2017 16:42 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi, JK, Kabinet Kerja usai Upacara Pancasila (Foto: Agus Suparto/Fotografer Kepresidenan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi, JK, Kabinet Kerja usai Upacara Pancasila (Foto: Agus Suparto/Fotografer Kepresidenan)
ADVERTISEMENT
Spekulasi bermunculan menyusul isu reshuffle yang mendadak mencuat di tengah suasana politik yang relatif tak terlalu gaduh. Partai Hanura mengatakan isu reshuffle tak mempengaruhi koalisi pemerintah Jokowi JK.
ADVERTISEMENT
"Selama ini saya menilai kompak. Kita semua solid mendukung pemerintahan Jokowi-JK. Tapi tentunya Presiden yang merasakan langsung," ujar Sekretaris Fraksi Hanura, Dadang Rusdiana, saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Selasa (11/7).
Dadang menyebut reshuffle sekalipun ada, tidak perlu dikatikan dengan sikap masing-masig parpol dalam Pilgub DKI. Menurutnya dinamika politik di daerah tentu berbeda satu dengan lainnya.
"Dalam pilkada ada perbedaan-perbedaan. Bukan hanya di Jakarta, juga di daerah lain. Kepentingan politik lokal tentu dinamikanya berbeda. Jadi wajar-wajar saja kalau dalam Pilkada ada perbedaan," ujarnya.
Pelantikan dan pengukuhan pengurus DPP Hanura. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pelantikan dan pengukuhan pengurus DPP Hanura. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
"Yang penting semua partai pendukung pemerintah terus mensupport seluruh kebijakan Presiden," imbuh Dadang.
Namun tak menutup kemungkinan Hanura ikut mengkritik pemerintah apabila ada permasalahan di dalam koalisi. "Tetapi tentunya di sisi lain kita pun mengkritisi kalau dalam implementasi ada permasalahan," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Hanura menyerahkan sepenuhnya reshuffle kepada presiden dan tak akan mencampuri urusan yang menjadi hak preogratif dari Presiden tersebut.
"Masalah reshuffle itu urusan Presiden. Hanura tidak memiliki harapan lain-lain kecuali pemerintahan berjalan dengan efektif. Jadi masalah reshuffle, kapan dan siapa yang akan diganti atau bertahan, sepenuhnya tergantung Presiden. Kita tak akan ikut campur sedikitpun," ujar Dadang.