Jokowi Ingin Jumlah Mahasiswa Baru Dibatasi, Tidak Semua Diterima

29 November 2017 19:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pidato Jokowi di Rapim Polri 2017. (Foto: Aditia Noviansyah /kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pidato Jokowi di Rapim Polri 2017. (Foto: Aditia Noviansyah /kumparan)
ADVERTISEMENT
Saat memberikan sambutan di acara Penutupan Rembuk Nasional Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), Presiden Joko Widodo menyampaikan akan membatasi jumlah penerimaan mahasiswa baru.
ADVERTISEMENT
Jokowi sudah menugaskan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir untuk merealisasikan rencana itu. Pembatasan itu menurut Jokowi, agar kampus lebih fokus dalam menyampaikan ilmu.
"Saya tadi sudah bisik-bisik ke Pak Menristekdikti, langsung batasi. Dan juga sudah dijawab, benar, Pak, saya laksanakan. Kita tunggu saja menterinya nanti bergerak kapan," kata Jokowi di Kemala Ballroom Kampus Universitas Esa Unggul, Kebun Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (29/11).
"Saya setuju tadi Pak Budi (APTISI), menyampaikan perguruan tinggi negeri memang harus dibatasi. Saya lebih senang kalau perguruan tinggi itu fokus tidak semuanya diambil semuanya," lanjut dia.
Selamat datang mahasiswa baru! (Foto: Instagram/@universitasindonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Selamat datang mahasiswa baru! (Foto: Instagram/@universitasindonesia)
Pembatasan mahasiswa itu terkait dengan jumlah mahasiswa yang terlalu banyak, tidak berimbang dengan jumlah tenaga pengajar. "Mahasiswanya diambil semuanya, ada yang perguruan tinggi negeri, mahasiswanya lebih dari 30.000 atau 40.000," ucap Jokowi.
ADVERTISEMENT
Artinya, jika mahasiswa lebih sedikit, maka mereka akan lebih fokus menerima pengajaran. Begitu juga dosen, akan lebih mudah dalam menyampaikan materia di kampus, ketimbang dengan mahasiswa yang banyak.
Ketua APTISI, Budi Djatmiko, sebelumnya menyampaikan permohonan kepada Presiden Jokowi agar penerimaan mahasiswa dibatasi. Budi mencontohkan di ITB, tak kurang dari 3.000 mahasiswa diterima di sana
"Mohon mereka dibatasi mahasiswanya itu. Pak Kadar sahabat saya dari kecil, Rektor ITB Pak, dari zaman saya kuliah sampai sekarang mahasiswa ITB menerima itu tidak kurang dari 2.500-3.000. IPB juga sama," imbuh Budi.
Budi menyebut perguruan tinggi menggunakan strategi pukat harimau, artinya semua mahasiswa diambil.
"Kami ingin mereka dibatasi untuk apa? Konsen menghadapi persaingan global agar mutu perguruan tinggi negeri itu tambah luar biasa. Oleh karena itu, Perguruan Tinggi Swasta tidak perlu dapat bantuan, dengan sendirinya mekanisme pasar mahasiswa akan masuk ke PTS. Kemudian kalau perlu anggaran APBN-nya PTN ditingkatkan agar kita meghadapi semuanya," papar Budi.
ADVERTISEMENT