Jokowi soal Raisa dan Bella: Saya Dikomplain Aset Negara Diambil Asing

11 September 2017 13:37 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi bersama Raisa di acara hari musik nasional. (Foto: Biro Pers Istana)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi bersama Raisa di acara hari musik nasional. (Foto: Biro Pers Istana)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo menyinggung pernikahan penyanyi Raisa Andrina dengan Hamish Daud yang ramai dibincangkan. Tapi bukan soal momen sakral keduanya, Jokowi berkomentar soal kicauan di media sosial bahwa Raisa sebagai aset negara diambil asing.
ADVERTISEMENT
"Saya dikomplain mengenai Raisa. Pak Presiden, ini satu lagi aset Indonesia lepas ke tangan asing karena suaminya Australia," kata Presiden yang disambut tawa undangan dalam acara puncak perayaan Dies Natalis ke-60 Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung, dikutip dari Antara, Senin (9/11).
Joko Widodo di Dies Natalis Unpad (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Joko Widodo di Dies Natalis Unpad (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
"Belum saya jawab, lagi Cyntia Bella dinikahi Malaysia. Dulu enggak bisa, sekarang bisa disampaikan langsung ke pemerintah. Ini keterbukaan informasi dan kita semua harus siap," lanjut Presiden.
Emran dan Bella beserta anak Emran  (Foto: Instagram/@laudyacynthiabella )
zoom-in-whitePerbesar
Emran dan Bella beserta anak Emran (Foto: Instagram/@laudyacynthiabella )
Jokowi mengingatkan bahwa keterbukaan informasi di media sosial harus diantisipasi oleh perguruan tinggi, dengan menyiapkan sumber daya manusia yang siap bertarung, bersaing dalam kompetisi.
Jokowi juga mengungkapkan bahwa setiap dirinya ketemu dengan pemimpin negara selalu ditanya tentang keadaan media sosial di Indonesia.
"Ketemu presiden raja, semua tanya, Presiden Jokowi bagaimana sosmed di Indonesia kejem ndak?" ungkapnya.
Private Party Raisa Hamish di Bali (Foto: Instagram @thebridestory)
zoom-in-whitePerbesar
Private Party Raisa Hamish di Bali (Foto: Instagram @thebridestory)
Jokowi mengatakan bahwa negara yang bisa kendalikan media, tapi tak bisa medsos. "Media 'mainstream' bisa dikendalikan, tapi medsos tak bisa. Hampir semua negara tak bisa kendalikan ini, yang agak jauh Iran menyampaikan kepada saya, medsos lebih buruk karena menyampaikan semuanya di medsos, di kita juga sama," paparnya.
ADVERTISEMENT
Presiden mengatakan hal-hal yang jelek-jelek di medsos harus diantisipasi, terutama berkaitan fitnah, berita bohong.