Menlu: AS Menyesal, Larangan Terbang Panglima TNI Sudah Dicabut

23 Oktober 2017 12:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menjelaskan bahwa larangan terbang ke Amerika Serikat kepada Panglima TNI Jenderal Gator Nurmantyo sudah dicabut. Pencabutan itu sudah disampaikan pihak Kedutaan Besar AS di Jakarta kepadanya pagi tadi di Kementerian Luar Negeri.
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat, ditambahkan Retno, telah menyatakan penyesalan dan permintaan maafnya atas insiden tersebut. Hal itu dikatakan Retno LP Marsudi usai mengikuti rapat terbatas tertutup soal Qatar di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (23/10).
"Tadi pagi saya meminta Wakil Dubes AS yang ada di Jakarta untuk bertemu saya di Kemenlu pukul 07.45 WIB. Kenapa Wakil Dubes? Karena Dubesanya saat ini sedang tidak ada di Jakarta. Jadi saya tidak mau menunggu ada sense of urgency yang harus pesan yang harus kita sampaikan," kata Retno LP Marsudi.
"Mereka regret and apology (menyesal dan meminta maaf), terhadap situasi yang terjadi yang tentunya menyebabkan ketidaknyamanan ini. Kemudian mereka juga menyampaikan larangan itu juga tidak ada, sudah dicabut dan Jenderal Gatot warmthly untuk melanjutkan kunjungannya ke AS," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Retno memang pagi tadi sudah memanggil Wakil Duta Besar AS Erin Elizabeth McKee ke kantornya untuk meminta penjelasan. Dalam penjelasan Elizabeth ke Retno, AS menyebut hubungan dengan Indonesia sangat penting.
"Saya memanggil Wakil Dubesnya. Sementara kemarin, saya juga sudah melakukan pembicaraan per telepon dengan Dubes AS mengenai isu yang sama. Nah, di dalam pertemuan tadi pihak kedutaan mengatakan, pertama, dia melihat pentingnya Indonesia bagi AS. Hubungan kita dalam kondisi yang baik," ucap Retno.
Pihak Amerika Serikat juga menurut Retno menjelaskan kalau keberangkatan Jenderal Gatot ke negaranya untuk memenuhi undangan Jenderal Danford. Pihak AS juga sudah menyambut baik kunjungan Jenderal Gatot ke negaranya.
"Mereka mengatakan konfirmasi bahwa rencana keberangkatan Panglima dan rombongan adalah dalam rangka untuk memenuhi undangan yang disampaikan oleh General Danford. Jadi mereka bilang, kami sangat menyambut baik kunjungan dan tidak ada pembatasan dalam bentuk apapun," paparnya.
ADVERTISEMENT
Retno menegaskan saat ini sedang diatur komunikasi antara Jenderal Gatot dengan Jenderal Danford. Disampaikan Retno, dirinya menerima penjelasan dari AS tersebut.
"Nah, saya sampaikan bahwa ok saya terima penjelasan dari mereka. Bagi kita adalah dua hal yang berbeda. Satu, adalah resolve larangannya itu yang sudah tidak ada lagi. Tetapi yang kedua, kita sampaikan kita tetap meminta klarifikasi, penjelasan kenapa hal tersebut terjadi. Kita sampaikan bahwa kita menunggu," tegas Retno.
Retno menurutkan, dalam konteks klarifikasi dan penjelasan mereka menyampaikan bahwa saat ini mereka masih terus berkoordinasi dengan otoritas-otoritas terkait di AS untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
"Jadi mereka tadi menyampaikan bahwa ini Washington masih minggu malam. Tapi saya sampaikan bahwa ada urgensi bahwa Pemerintah Indonesia ingin mendapatkan penjelasan dan klarifikasi. Karena sekali lagi saya merujuk apa yang mereka sampaikan," tutur Retno LP Marsudi.
ADVERTISEMENT