PKS Kagum Anies Diterima Erdogan: Tak Perlu Dibandingkan dengan Jokowi

22 April 2018 14:36 WIB
Anies Baswedan dan Presiden Erdogan (Foto:  Instagram/@aniesbaswedan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan dan Presiden Erdogan (Foto: Instagram/@aniesbaswedan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pertemuan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Presiden Erdogan Recep Tayyip Erdogan di Masjid Ayyub Al Anshari (Eyup Sultan), Istanbul, Turki, Jumat (20/4), menyita perhatian luas.
ADVERTISEMENT
Beragam komentar kemudian muncul, dan tak sedikit yang membandingkan pertemuan Anies tersebut, dengan Presiden Jokowi yang juga pernah dijamu Erdogan. Di antaranya komentar-komentar di postingan Anies mencapi 8.887 komentar.
Komentar di akun Instagram Hidayat Nur Wahid. (Foto: Instagram @hnwahid Follow)
zoom-in-whitePerbesar
Komentar di akun Instagram Hidayat Nur Wahid. (Foto: Instagram @hnwahid Follow)
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid, mengaku bangga dengan pertemuan yang tak direncanakan antara Anies dan Erdogan itu. Namun, dia berharap tak perlu mendikotomikan pertemuan Erdogan dengan Jokowi dan Anies.
"Menurut saya tidak perlu kemudian dikotomikan antara cara penerimaan dengan Pak Jokowi dengan Pan Anies. Menurut saya sesungguhnya bahwa para pejabat saling bertemu berkomunikasi ya memang harus begitu," kata Hidayat Nur Wahid kepada kumparan (kumparan.com), Minggu (22/4).
Pertemuan Jokowi dan Erdogan dimaksud terjadi pada 7 Juli 2017 dalam rangka kunjungan kenegaraan. Dalam pertemuan itu, Jokowi dan Erdogan membahas tentang investasi, pertahanan, energi, dan penanggulangan terorisme.
ADVERTISEMENT
"Ya kalau melihat pernyataan dari Pak Anies itu kan pertemuan yang tidak direncanakan. Berbeda dengan Pak Jokowi, kalau Pak Jokowi kan memang pertemuan yang memang diagendakan untuk kemudian karenanya ada protokoler penyambutan dan seterusnya," imbuhnya.
"Mungkin pada waktu itu pas Erdogan ada di Istanbul dan salatnya bareng di Ail Sultan, karena kebetulan kan saya juga baru dari Istanbul ya. Ya biasa ketemu dengan para pejabat di sana," imbuh Wakil Ketua MPR itu.
Anies Baswedan berkunjung ke Turki (Foto: Facebook/Anies Baswedan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan berkunjung ke Turki (Foto: Facebook/Anies Baswedan)
Hidayat menyebut Indonesia harus bangga dengan keterampilan kepala daerah di Indonesia seperti Anies. Sebab, kendati yang datang seorang Gubernur, namun penerimaan Erdogan sama saja.
"Gubernur Indonesia pun dihormati, bisa berkomunikasi lebih efektif dengan presiden dari negara Turki," tutur dia.
ADVERTISEMENT
Kunjungan Anies, lanjut Hidayat, juga sebetulnya untuk membawa kepentingan Indonesia. Menurut Hidayat, kunjungan Anies ke Istanbul dan penerimaan Erdogan yang begitu antuasis merupakan kehormatan bagi Indonesia.
Bagi Hidayat, tak serta merta juga peristiwa itu membuat Anies langsung dianggap bisa diusung sebagai capres di Pemilu 2019. PKS --pengusung Anies, masih fokus pada 9 nama hasil keputusan Majelis Syuro untuk diusung sebagai capres atau cawapres.
"Yang diperjuangkan PKS adalah apa yang diputuskan Majelis Syuro. Belum ada keputusan di luar sembilan nama," kata Hidayat.
Pertemuan dengan Erdogan terjadi dalam lawatan Anies ke Turki pada Jumat (20/4). Anies mendapat kehormatan diterima dan salat bersama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Masjid Ayyub al-Anshari (Eyup Sultan).
ADVERTISEMENT
Presiden Erdogan juga mengajak Anies ke salah satu ruangan di dekat makam Abu Ayyub al-Anshari, untuk melihat peninggalan berharga yaitu sehelai janggut Nabi Muhammad SAW yang masih tersimpan.