'Prabowo Tangannya Dingin Jadikan Orangnya Berkuasa, Kecuali Dirinya'

30 Juli 2017 20:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi, Prabowo, dan Ahok dalam Pilkada DKI 2012. (Foto: Antara/Yudhi Mahatma)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi, Prabowo, dan Ahok dalam Pilkada DKI 2012. (Foto: Antara/Yudhi Mahatma)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, punya peran penting dalam kemenangan kandidat kepala daerah, terutama Pilkada DKI Jakarta. Lewat tangan dinginnya, Prabowo berhasil mengantarkan Joko Widodo dan Anies Baswedan sebagai gubernur DKI.
ADVERTISEMENT
Namun saat yang sama, Prabowo justru belum pernah berhasil memenangkan dirinya dalam dua kali perhelatan pemilu. Yaitu sebagai cawapres di Pilpres 2009 dan sebagai capres pada Pilpres tahun 2014.
"Politik ini semua mungkin, saya katakan Prabowo sudah tiga kali capres atau cawapres tapi belum berhasil. Tapi setiap orang yang dia dukung jadi. Pak Prabowo itu tangannya dingin untuk menjadikan orangnya berkuasa, kecuali dirinya," kata Wasekjen PKB Maman Imanulhaq dalam diskusi UU Pemilu di Jalan Sultan Agung, Jakarta, Minggu (30/7).
Diskusi RUU Pemilu  (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi RUU Pemilu (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
Maman lalu menyinggung pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, yang sukses menarik perhatian publik. Pertemuan itu menuai banyak spekulasi soal koalisi untuk mengusung Prabowo sebagai capres Pemilu 2019.
ADVERTISEMENT
"PKB menghargai pertemuan komunikasi Prabowo dan SBY, itu adalah sebuah upaya yang harus dilajukan menghadapi 2019. Kenapa? karena disebut pertarungan sejati," ujar anggota Komisi VIII DPR itu.
Namun, hal itu tidak mempengaruhi sikap PKB untuk menyeberang dari koalisi pemerintahan Jokowi-JK, setidaknya sampai habis masa jabatan hingga 2019. "Jangan meragukan PKB soal kesetiaan. Kita dengan Jokowi setia. Kami memilih Jokowi bukan karena personal tapi karena nilai. Ini ada orang yang baru dan spirit baru. Komunikasi penting," ujarnya.
Pertemuan SBY dan Prabowo (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan SBY dan Prabowo (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Meski begitupolitik ini menurutnya masib bersifat cair sehingga segala kemungkinan dapat terjadi. Meski berada dalam koalisi pemerintahan Jokowi, partainya tak menutup pintu untuk berkomunikasi dengan SBY ataupun Prabowo demi menghadapi Pilpres 2019.
"Walaupun kita berkomunikasi dengan Jokowi bukan berarti kita mengambil jarak dengan SBY ataupun dengan Prabowo. Bagi kami politik adalah komunikasi. Politik cair nanti," tegas politisi asal Jabar itu.
ADVERTISEMENT