news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Remaja Aceh Utara yang Terciduk Ngelem Kini Rajin Ibadah

14 Januari 2018 18:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyerahan Riski Aulia ke panti asuhan  (Foto: Dok. Dedi Ridwan)
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan Riski Aulia ke panti asuhan (Foto: Dok. Dedi Ridwan)
ADVERTISEMENT
Riski Aulia (13) remaja asal Aceh Timur yang terciduk asik ngelem bersama temannya di dalam Masjid, kini telah mendapatkan pembinaan di Panti Asuhan As-Shalamah, Kampung Alue Drien, Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara.
ADVERTISEMENT
Selama berada di sana, perlahan remaja itu mulai berubah menjalani kehidupan layaknya anak-anak normal lainnya.Riski kini telah menimba ilmu di Madrsasah Tsaniwah Swasta milik yayasan Panti Asuhan As-Shalamah. Selama berada di sana ia ditempa ilmu pendidikan agama serta pengetahuan umum.
Tak hanya itu, semenjak berada di panti, Riski mulai rutin menjalankan ibadah salat 5 waktu, bahkan mengikuti pengajian. Ia juga diberikan uang saku untuk jajanan sehari-hari.
Pimpinan Panti Asuhan, Tgk Ramli saat dihubungi menceritakan, kehidupun Riski semenjak di panti terlihat mulai ada perkembangan. Riski kini tampak lebih bersih dari sebelumnya. Aktifitas sehari-hari ialah belajar dan bermain seperti anak-anak seumurannya.
“Alhamdulillah sudah ada perkembangan, selama di panti tidak ada kita temukan sifatnya yang melanggar,” kata Tgk Ramli, pada kumparan (kumparan.com), Minggu (14/1).
ADVERTISEMENT
Meski baru 5 hari berada di panti, sosok Riski dinilai sebagai anak yang baik. Namun disebabkan faktor ekonomi dan kedua orang tua yang telah berpisah, mengakibatkaan dirinya terjurumus ke dalam pergaulan bebas hingga diketahui ngelem.
Penyerahan Riski Aulia ke panti asuhan  (Foto: Dok. Dedi Ridwan)
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan Riski Aulia ke panti asuhan (Foto: Dok. Dedi Ridwan)
Ramli mencontohkan, ketika Riski meminta uang sesuatu yang diinginkan sang ibu tak sanggup menyanggupi, maka faktor inilah membuat dirinya memberontak dan bebas hidup di jalan.
“Karena anak-anak seumuran dia, memang sedang masa puber, apa pun keinginannya harus kita turuti. Namun tetap dalam pengawasan orang tua. Sementara Riski, sang ibu tidak mampu memberikan itu semua, lantaran memang tidak mampu apalagi sang suami telah meninggalkan keluarganya,” sebut Ramli.
Semenjak berada di panti Riski sangat rajin menjalankan ibadah, bahkan pada waktu salat Shubuh ia membangunkan semua anak-anak di panti. Untuk mengubah karakter dan kebiasaan buruknya, sebut Ramli, Riski akan dibimbing secara perlahan-lahan. Bahkan ia dijanjikan untuk disekolahkan ke jenjang lebih tinggi
ADVERTISEMENT
“Kalau memang dia benar-benar berubah maka saya janjikan untuk membantu jenjang pendidikannya nanti,” katanya.
Sementara itu, Kapolres Aceh Utara, AKBP Untung Sangaji, mengatakan benar jika di wilayahnya banyak anak-anak remaja ataupun pemuda ditemukan mengkonsumsi narkoba hingga ngelem.Namun, semenjak 2017 angka kejahatan itu diklaim sudah mulai berkurang berkat peran polisi.
“Ada yang kita tangani tapi sudah baik. Tingkat kejahatan ataupun konsumsi sudah berkurang karena kita keras dengan larangan ini. Alhamdulillah sudah mulai berkurang terutama narkoba,” ujarnya dihubungi kumparan terpisah.
Sebelumnya, Riski dipergoki petugas kepolisian Polsek Tanah Jambo Aye, dua pekan lalu saat sedang menghirup lem besama seorang temannya di dalam masjid. Mereka diamankan petugas karena sering mendapatkan laporan dari warga yang sudah resah akibat perbuatannya.
ADVERTISEMENT
Riski kemudian dibawa ke panti asuhan oleh petugas dinas sosial Aceh Utara. Riski juga telah berhenti sekolah lantaran faktor ekonomi. Kedua orang tuanya telah berpisah dan sang ayah tak pernah memberikan nafkah terhadap keluarganya. Sejak saat itu, sang ibu pun tak sanggup lagi mencukupi kebutuhan sehari-hari.