Survei Indikator: Gatot Bisa Jadi 'Senjata Rahasia' Jokowi di 2019

11 Oktober 2017 16:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo (Foto: Beawiharta/REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo (Foto: Beawiharta/REUTERS)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo masih unggul dalam survei elektabilitas yang digelar oleh lembaga Indikator Politik Indonesia. Sementara, untuk cawapres Jokowi, survei itu Indikator mengungkap nama Gatot Nurmantyo paling potensial.
ADVERTISEMENT
Survei mengukur elektabilitas tokoh untuk menjadi cawapres Jokowi itu dimulai dengan simulasi 16 nama, dengan 34 persen responden tidak menjawab atau tidak tahu.
Survei lembaga Indikator Politik Indonesia (Foto: Dok. Indikator)
zoom-in-whitePerbesar
Survei lembaga Indikator Politik Indonesia (Foto: Dok. Indikator)
"Di antara nama-nama yang dianggap paling pantas mendampingi Jokowi sebagai calon wakil presiden, Ahok sedikit lebih unggul dibanding nama-nama lain," ucap Direktur Eksekutif Indikator, Burhanudin Muhtadi dalam rilis survei di Cikini, Jakarta, Rabu (11/10).
Data itu didapat dari survei yang digelar pada 17-24 September 2017 dengan 1.220 responden secara nasional yang dipilih random. Margin of error +/- 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Nama-nama itu kemudian dikerucutkan menjadi 8 nama, dan kerucutkan lagi jadi 3 nama yang paling pantas menjadi cawapres Jokowi. Datanya, Gatot 25%, Sri Mulyani 24%, Tito Karnavian 12%.
Survei lembaga Indikator Politik Indonesia (Foto: Dok. Indikator)
zoom-in-whitePerbesar
Survei lembaga Indikator Politik Indonesia (Foto: Dok. Indikator)
"Di antara tiga nama tokoh, Gatot Nurmantyo (25%) dan Sri Mulyani (24%) lebih diunggulkan sebagai tokoh paling pantas mendampingi Jokowi sebagai calon wakil Presiden di 2019 mendatang," ujar Burhanudin.
ADVERTISEMENT
Dia menjelaskan bahwa kemunculan Panglima TNI di survei cawapres Jokowi, secara elektrolal bisa menggangu basis massanya Prabowo, karena hampir sama basis massanya.
"Maka ini juga menjelaskan kenapa Pak Jokowi hubunganya masih baik sama Pak Gatot. Karena dia tahu Gatot ini bisa menjadi senjata rahasia untuk memenangkan 2019 sebagai cawapres," bebernya.
Rilis survei indikator politik. (Foto: Adim Mugni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rilis survei indikator politik. (Foto: Adim Mugni/kumparan)
"Karena surveinya sampai 29 September, mungkin elektabilitas Pak Gatot belum terpantau," imbuh Burhanuddin.
Burhanudin melanjutkan, sejauh ini Gatot masih aman-aman saja sebagai kandidat yang disorot untuk 2019, meskipun banyak komentarnya oleh sebagian elit pendukung pemerintaha dianggap offside.
"Tapi dia masih aman-aman saja, karena mungkin Pak Jokowi merasa Gatot bisa jadi pelengkap di 2019 nanti," tegasnya.
Reporter: Adhim Mugni Mubarok
ADVERTISEMENT