Wali Kota Rotterdam Bicara Kerja Sama dan Keberagaman di DKI

12 Juni 2017 20:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Rotterdam, Ahmed Aboutaleb di Kalijodo. (Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA)
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Rotterdam, Ahmed Aboutaleb di Kalijodo. (Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menerima kunjungan Wali Kota Rotterdam, Ahmed Aboutaleb di Balai Kota. Dalam kesempatan itu, Pemprov DKI menandatangani kerja sama pembangunan proyek National Integrated Coastal Development (NCID) dan pembangunan pelabuhan.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, Djarot ingin program tanggul laut itu tetap dilanjutkan meski Pemprov DKI akan berganti kepemimpinan di bawah gubernur terpilih, Anies Baswedan.
"Kerja sama ini sangat penting untuk memperkuat kerja sama Jakarta dan Rotterrdam, termasuk kerja sama ini jadi landasan bisa dilanjutkan di pemerintahan Pak Anies-Sandi," kata Djarot sebelum menandatangani perjanjian dengan Ahmed Aboutaleb di Balai Kota, Jakarta, Senin (12/6). Sebelumnya, Anies pernah mengkritik kebijakan NCID.
Djarot bertemu Wali Kota Rotterdam di Balai Kota (Foto: Johannaes/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Djarot bertemu Wali Kota Rotterdam di Balai Kota (Foto: Johannaes/kumparan)
Ahmed tidak menanggapi langsung perkataan Djarot. Namun, Ahmed menjelaskan kerja sama yang ditandantangani akan menjadi perpanjangan kerja sama yang sebetulnya sudah habis sampai tahun 2017.
"Kita ingin melanjutkan kerja sama yang tadinya hanya sampai 2017 tapi sampai 2019," kata Ahmed Aboutaleb.
Dalam kesempatan itu, Ahmed juga sempat memuji kemajuan Jakarta. "Belajar dari Jakarta kita juga belajar modernisasi sangat menarik melihat perkembangan tidak berasal biaya yang banyak," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Ahmed lalu menyinggung soal keberagaman Jakarta. Menurutnya penting agar sebuah kota bisa melayani seluruh warganya.
"Kita paham betul Jakarta ini multietnis DNA, sangat berat bagi Jakarta untuk melayani warganya. Kami yakni kalau anda sebagai mayoritas punya tanggung jawab kepada minoritas," ucap Wali Kota keturunan Maroko pemeluk Islam itu.
"Kita yakin demokrasi 50+1, tapi tanggung jawab membangun kota tanggung jawab semuanya, bukan hanya mayoritas," imbuhnya disusul tepuk tangan tamu undangan.