Antrean Panjang Pisang Goreng Manggarai yang Bikin Penasaran

26 Maret 2017 11:17 WIB
ADVERTISEMENT
Suasana di Pisang Goreng Tanduk Mpo Nur (Foto: Anggi Dwiky/kumparan)
Antrean panjang di depan warung pisang goreng tanduk Mpok Nur, membuat banyak orang penasaran. Warung yang letaknya tak jauh dari Stasiun Manggarai itu hampir selalu dipadati oleh para calon pembeli.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang dibuat penasaran adalah Putri, mahasiswi berusia 22 tahun. Dia sering melihat antrean di Jalan Manggarai Utara 2, tepat di depan warung itu. Putri, yang belum pernah mencicipi, jadi ingin beli.
Pisang goreng tanduk Manggarai ramai (Foto: Iqra Ardini/kumparan)
"Akhirnya beli Rp 40 ribu," ujar Putri yang ditemui kumparan (kumparan.com), Sabtu (25/3). Dengan uang segitu, Putri membawa 16 buah pisang goreng yang dibanderol seharga Rp 2.500 per buah itu.
Nita (30), pembeli lain, bahkan sudah ketagihan dengan pisang buatan Mpok Nur. Ada tiga alasan. "Ukurannya besar, rasannya enak, dan harganya murah," kata Nita yang bekerja di daerah Manggarai itu.
Sebuah pisang dihargai Rp 2.500 (Foto: Anggi Dwiky/kumparan)
Rahman memilih pisang tanduk untuk digoreng karena lebih enak dibanding pisang lain. "Pisang tanduk enggak pakai campur", ujarnya. "Enak pisang tanduk, enggak ada orang-orang jual pisang tanduk dan lagi mahal pisang tanduk. Biasa orang jual, pisang uli, kepok," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Dalam sehari, warung pisang gorengnya menjual sebanyak 2.000 pisang dan menghabiskan 4 karung terigu dan 60 kilogram minyak goreng.
Pisang itu dikirim seminggu dua kali dari Sukabumi. Satu minggu 2 truk kol berisi 14.000 pisang.
Saat ditanya dari mana nama Mpo Nur berasal, Rahman menjawab singkat. "Nama istri saya, biar mudah diingat," katanya.