Kepala Bakamla: Saya Tidak Mengarahkan Suap

26 Maret 2017 13:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Laksamana madya TNI Arie Soedewo. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Kepala Bakamla, Laksamana Madya TNI Arie Soedewo, membantah terlibat dalam kasus dugaan penyuapan terkait proyek pengadaan satellite monitoring di lembaganya.
ADVERTISEMENT
"Enggak ada arahan-arahan begitu. Intinya saya enggak terima uang. Itu kan asumsi mereka di persidangan saja," kata Arie saat ditemui di kantornya, Rabu (22/3).
Namun, Arie enggan menjelaskan mengenai dugaan penyuapan yang kini disidik KPK itu. Termasuk, mengenai adanya arahan dari Arie tentang pembagian uang suap.
Tersangka Suap Bakamla kembali diperiksa KPK. (Foto: Antara/Reno Esnir)
Arie bahkan membentuk Tim Investigasi Internal Bakamla yang beranggotakan personel TNI. Mereka menelusuri ulang kejanggalan-kejanggalan dalam proyek sebesar Rp 222 miliar itu.
"Lu kasianlah sama gue. Lu seneng kalau liat orang susah? Ini kegiatan Bakamla harus jalan. Masuk neraka lu mojokin gue terus," katanya sambil berlalu.
Keterlibatan Arie Soedewo diungkap Direktur Data dan Informasi Bakamla, Laksamana Pertama Bambang Udoyo--yang kini berstatus tersangka penerima suap.
ADVERTISEMENT
Menurut Bambang, Arie pernah memberikan fee proyek satellite monitoring kepadanya.
"Beliau hanya bilang, 'Biar kamu semangat kerjanya, nanti kamu (Bambang), Eko, dan Nofel saya kasih satu-satu'," ujar Bambang menirukan ucapan Arie.
Pernyataan Bambang itu dia ucapkan saat bersaksi di sidang Pengadilan Tipikor, Senin (20/3). Di sidang itu, Dirut PT Melati Technofo Indonesia, Fahmi Darmawansyah, duduk sebagai terdakwa pemberi suap. PT Melati merupakan pemenang tender satellite monitoring.