Dari Jalan Hingga Rel: Perbedaan Ongkos Pembangunan Transportasi Umum

Muhamad Faliq Ramadan
Master of Science Social (M.Sc, Tourism Business) Universite De La Rochelle - Railway Business Development at KCJB - www.linkedin.com/in/muhamad-faliq-ramadan-033789189/
Konten dari Pengguna
1 Desember 2022 10:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhamad Faliq Ramadan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Transportasi umum adalah pelayanan kepada masyarakat untuk dapat mengakses pusat kegiatan seperti perkantoran, rekreasi, pelayanan umum, pendidikan, industri, dan lainnya. Pada kota metropolitan, angkutan umum (MRT,LRT dan BRT) dapat mengurangi beban jalan, kemacetan, dan polusi udara.

Jalur ganda (double track) memberikan efisiensi operasi dan mengoptimalkan pelayanan. Sumber: Muhamad Faliq Ramadan.
zoom-in-whitePerbesar
Jalur ganda (double track) memberikan efisiensi operasi dan mengoptimalkan pelayanan. Sumber: Muhamad Faliq Ramadan.
ADVERTISEMENT
Wawasan perhitungan biaya pembangunan transportasi publik adalah penting, baik bagi pembuat kebijakan yang memutuskan, atau masyarakat sebagai pengguna akhir.
ADVERTISEMENT
Dalih utama tingginya modal pembangunan adalah kepelikan pembangunan jalur dan fasilitas integrasi antar moda (stasiun/terminal/halte) apakah berada di bawah tanah, di atas tanah atau di permukaan tanah. Keduanya biasanya berkontribusi sebesar 53-66% terhadap total biaya pembangunan.
Kendati berbiaya tinggi, sistem transportasi massal memiliki kemampuan untuk memastikan manfaat jangka panjang, seperti menjaga bentuk perkotaan, keterhubungan jaringan, dan kesetaraan akses bagi seluruh lapisan masyarakat. Tentu, sistem transportasi wajib terintegrasi seperti angkutan berbasis jalan dengan berbasis rel.
Pemilihan sistem transportasi bersandar pada performa dan biaya. Performa mencakup namun tidak terbatas pada aspek teknis yang dirinci seperti: kapasitas penumpang per jam per arah (pphpd), kecepatan operasional, karakteristik rute, masa perencanaan, dan jarak antar halte.
ADVERTISEMENT
MRT mempunyai kapasitas terbesar yaitu mencapai hingga 67,500 penumpang per jam per rute, namun periode perencanaan hingga operasional cukup panjang yaitu diatas tiga tahun. Sedangkan sistem BRT lebih adaptif untuk melayani kapasitas kecil hingga medium (35,000 penumpang), yang melebihi kapasitas LRT dengan masa perencanaan yang cukup singkat yaitu kurang dari 18 bulan.
Berikut hasil perbandingan biaya pembangunan di 20 proyek dari 3 jenis sistem transportasi perkotaan:
BRT: Rp10 - Rp194 miliar/km
LRT: Rp500 miliar - Rp1 triliun/km
MRT: Rp1 - Rp6 triliun/km
Perbandingan biaya pembangunan MRT di dunia. Sumber: Olahan data Penulis.
Komparasi ongkos pembangunan LRT di dunia: Sumber: Olahan data Penulis.
Komparasi ongkos pembangunan bus perkotaan di dunia. Sumber: Olahan data Penulis.
Dalam penelaahan lain yang dilakukan BB&J Consult, terdapat perbedaan biaya antara proyek perluasan MRT Madrid dengan perluasan LRT Meksiko. Dari perbedaan tersebut diketahui Madrid lebih murah karena hal - hal sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Semoga bermanfaat!