Politikus Sayap Kanan Belanda Sebut Orang Maroko ‘Sampah’

20 Februari 2017 0:58 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pemimpin Partai Kebebasan Belanda Geert Wilders (Foto: REUTERS/Wolfgang Rattay)
Menjelang pemilihan umum Belanda 15 Maret mendatang, pemimpin Partai Kebebasan (PVV) Geert Wilders melontarkan pernyataan diskriminatif terhadap kaum imigran Maroko pada Sabtu (18/02).
ADVERTISEMENT
"Tidak semua dari mereka 'sampah'. tetapi banyak orang Maroko 'sampah' di Belanda yang membuat jalan-jalan tidak aman. Jika Anda ingin menguasai kembali negara Anda, jika Anda ingin menjadikan Belanda untuk rakyat Belanda lagi, rumah Anda sendiri, maka Anda hanya bisa memilih satu partai," kata Wilders seperti dikutip Reuters.
Wilders juga menyebutkan bahwa selama ini kasus kriminal yang melibatkan para pemuda Maroko tidak ditangani secara serius.
Geert Wilders saat kampanye di Rotterdam. (Foto: REUTERS/Michael Kooren)
Politikus sayap kanan ini bahkan memulai rangkaian kampanyenya dengan berjanji akan menolak semua imigran Muslim dan akan menutup seluruh masjid yang ada di Belanda. Pernyataan demi pernyataan yang kontroversial terus ia suarakan meski selama ini tinggal di persembunyian akibat serangkaian ancaman pembunuhan terhadap dirinya oleh sejumlah kelompok teroris.
ADVERTISEMENT
Pada September 2015 Wilders juga sempat mengatakan bahwa keberadaan imigran Muslim di Belanda merupakan ancaman bagi kemakmuran, keamanan, budaya dan identitas asli Belanda.
Meski sosoknya kontroversial, Wilders dengan Partai Kebebasan yang dipimpinnya mendapat banyak dukungan dari masyarakat Belanda. Jajak pendapat yang dilakukan menjelang pemilu menunjukkan Partai Kebebasan diprediksi mendapat 30 kursi parlemen, unggul 6 kursi atas Partai Liberal Konservatif (VVD) yang dipimpin Perdana Menteri Belanda Mark Rutte.