SURAT DARI SEBRANG

Muhammad Abubakar Fauzi Difinubun
mahasiswa Universitas pattimura ambon fakultas perikanan dan ilmu kelautan jurusan manajamen sumberdaya perairan Petualngan di MEPA UNPATTI
Konten dari Pengguna
13 Februari 2018 19:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Abubakar Fauzi Difinubun tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
SURAT DARI SEBRANG
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SURAT DARI SEBRANG
Oleh : Abubakar Fauzi Difinubu
“Kemewahan Terkhir yang Dimiliki Seorang Pemuda Adalah IDEOLOGI” Begitulah Yang Di Pesangkan Toko Perjuangan Republik Ini “TAN MALAKA”
ADVERTISEMENT
Pertanyaan nya sekarang adalah adakah generasi kita cenderung pada pesan yang dititipkan pejuang bangsa ini? Seperti yang saya catat dipembuka SURAT DARI SEBARANG diatas? kiranya ini adalah pertanyaan yang kita jawab bersama, sebab banyak dari generasi kita hanya bisa mengkritik, ketika ia berada diruma kopi dan membuang abu rokoknya terhanbur dibawa meja tumbukan politik pragmatis yang disediakan oleh para pelayan ber-rambut pirang.
Malihat realitas hari ini, banyak generasi muda yang mengkritik ketika ia tidak ada dalam satu sistem, entalah ia butuh dihargai ? atau ia butuh dihormati? Lucu sekali ketika saat ini generasi muda kita mengkritik ia harus bersandar pada melihat senioritas dan peran seniorotas terhadap momen tersebut, jika tidak ada momen dan senioritas maka tumbal suda ideloginya, ini adalah realitas dari generasi pengkritit kita hari ini, yang taat akan mengkritik ketika dibawa arahan senioritas. Sungguh lucu jika ia akan terus menjual ideologinya pada senioritas yang mendidikanya diruma kopi dengan secangkir kopi dan sebantang rokok. Lalau pertanyaan yang muncul dari saya adalah “lalu buku yang kawan belih kemarin dipersimpangan sudut kota ini untuk apa? Dengan niat berjalan kaki dari pusat kota hingga ke ruma tua demi kau membelih buka itu”. Kata yang masih teringat dibenakku adalah “kawan perjalanan ini masih panjang, berjalan hari ini untuk menetukan masah depan bangsa ini, Maka kiranya Tuhan merestui itu”. Semangat itu mampu membuatku terharu dan saya merasa merinding dengan kata-kata perjuangan yang kawan-kawan sampaikan, namum sayangnya dibalik kata-kata perjuangan kalian hanyalah imajinasi Pragmatis yang kalian titipkan pada generasi berikutnya.
ADVERTISEMENT
Untuk mau merubah generasi kemarin itu sangat sulit bagi kita, namaun untuk merubah generasi hari esok adalah kita hanya mampu menawarkan pilihan untuk mereka, sebab ketertinggal generasi hari esok adalah tanggung jawab kita gerasi sekarang
semoga suratku kalian baca