Kuliah Online: Ajang Kreatifitas Dosen dan Mahasiswa

Konten dari Pengguna
11 Mei 2020 11:16 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Afif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Semuanya buyar gara-gara corona, fenomena pandemi covid-19 membuat semua tatanan bidang menjadi berubah drastis. Segi ekonomi, politik, sosial, budaya harus memikirkan kiat-kiat tertentu supaya tetap bisa berjalan di masa sulit ini. Dari segi pendidikan, anak sd, smp, sma harus meliburkan para siswa dan siswi mereka, dan bahkan ujian nasional yang akan terlaksana sesuai tanggal harus dibatalkan. Di perguruan tinggi, pihak kampus mengeluarkan himbauan untuk melaksanakannya proses pembelajaran melalui sistem daring (online). Pada awalnya belum banyak kampus yang membuat himbauan kuliah online ini, namun karena status covid-19 ini yang semakin menyebar dan kritis, membuat banyak sekali kampus yang mau tidak mau harus melaksanakan kuliah secara daring. Kebiasaan mahasiswa pun berubah, dari yang harus mempersiapkan diri dengan cara mandi dan harus berpenampilan rapi ke kampus, kini bisa melakukan kuliah tanpa mandi dan bisa dengan menatap layar laptop saja untuk menyimak pembelajaran dari dosen melalui aplikasi teleconference. Hal ini menimbulkan kebiasaan dan kebutuhan baru bagi mahasiswa, sekarang segalanya harus menatap layar, bercengkrama dengan teknologi. Apakah ini hal buruk atau kita dapat melek teknologi lebih dalam lagi karena kuliah online?
ADVERTISEMENT
Sebenarnya di zaman yang sudah semuanya bersinggungan dengan teknologi, perihal kuliah online sudah seharusnya kita lakukan. Saya yakin sebelum adanya himbauan untuk melakukan kuliah online ini, sudah ada banyak jurusan atau kampus yang mengadakan kuliah online, mungkin kebanyakan dari rumpun ilmu yang berbau teknologi seperti teknik informatika dan jurusan lainnya yang sejenis. Kuliah online ini bisa menjadi sebuah kebiasaan baru di samping kuliah tatap muka. Dengan melakukan kuliah online, mahasiswa dan dosen juga membiasakan diri untuk bisa beradaptasi dengan metode pembelajaran baru (kuliah online). Pembelajaran yang baru membuat mahasiswa dan dosen tidak merasakan hal yang bosan, dengan mencoba hal yang baru dalam hal ini kuliah online, bisa menambah ide segar dosen dalam memberi materi perkuliahan, dan juga akan menambah cara baru bagi mahasiswa dalam mengeksekusi tugasnya. Ide baru dan cara baru akhirnya menimbulkan kekreatifitasan antara dosen dan mahasiswa. Kalau sudah begini, perkuliahan bisa naik to the next level dari metode yang lama. Tidak hanya sekedar kuliah biasa, namun ajang bertemunya dosen dan mahasiswa yang kreatif. Sungguh menyenangkan bukan?
ADVERTISEMENT
Waktu itu ketika melintas di timeline twitter, ada sebuah postingan tentang dosen yang membuat sebuah podcast untuk menyampaikan materi kuliah. Menarik sekali, dimana ini merupakan cara baru dan sepertinya para mahasiswa tidak perlu payah menatap layar lama-lama, hanya mendengarkan. Lagipula akses podcast sekarang sudah digandrungi banyak orang dan mudah. Juga, saya memfollow salah satu dosen yang mengajar di salah satu ptn di Yogya di instagram. Ada banyak konten tentang perkuliahan di instagramnya dan juga video tentang perkuliahan di kanal Youtubenya. Disana, ada sebuah video yang bertajuk kuliah tanpa batas (KTB), sangat menarik sekali dimana pak I Made Andi Arsana meyampaikan materi “Zona Maritim menurut UNCLOS”, pembahasan yang sangat menarik, yang saya rasa tidak hanya mahasiswa teknik Geodesi saja yang bisa mengakses, namun semua orang bisa melihatnya. Apalagi konten dipublish di Youtube yang sudah sangat mudah di akses. Selain pak Andi, mungkin ada banyak lagi dosen yang sudah mengaplikasikan pembelajaran melalui video Youtube yang patut diacungi jempol. Sekarang kuliah bisa di medium podcast dan video, dan bisa diakses kapanpun!
ADVERTISEMENT
Cara-cara unik diatas membuktikan pembelajaran bisa dijelaskan dengan hal baru, dosen-dosen bisa kreatif, namun apakah hanya dosen saja? Bagaimana dengan mahasiswa? Mahasiswa juga harus turut kreatif, karena peran satu sisi saja yang dilakukan oleh dosen tanpa adanya respon yang baik oleh mahasiswa tentu sama saja, ibarat pepatah “cinta bertepuk sebelah tangan” bisa juga diasosiasikan dengan dosen yang hanya “bekerja” sendiri tanpa ada upaya saling berkolaborasi dari mahasiswa. Pembelajaran bisa aktif jika mahasiswa bisa turut berpartisipasi dalam keikutsertaan pembelajaran. Mahasiswa juga bisa ikut serta dan berperan aktif dan kreatif dalam perkuliahan. Saya sebagai mahasiswa merasa hal unik yang bisa dilakukan adalah seperti membuat sebuah podcast atau video singkat penjelasan materi yang telah diberikan. Jadi nantinya mahasiswa bisa mengumpulkan tugas dengan medium podcast dan video singkat sesuai dengan materi yang telah diberikan. Saya rasa dengan adanya tugas seperti ini, bisa menambah skill baru, dan membuat mahasiswa bukan hanya sekedar mahasiswa, mahasiswa harus bisa kreatif!
ADVERTISEMENT
Muhammad Afif
Mahasiswa Ilmu Komunikasi UII