Mengenal Matuidi dan Maturidi

Muhammad Areev
Pegiat Media Sosial, Pengagum Gus Baha, Pecandu Sepakbola, Penulis di www.muhammad-areev.blogspot.com
Konten dari Pengguna
1 Agustus 2021 19:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Areev tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Matuidi adalah seorang pemain bola berkewarganegaraan prancis. Dia baru saja mengantarkan negaranya Prancis meraih piala dunia untuk kedua kalinya tahun 2018. Setelah sebelumnya Prancis juga meraih piala dunia pada tahun 1998 dan 20 tahun setelahnya. Sekarang prancis kembali meraih trofi paling bergengsi sejagad raya tersebut yaitu Piala Dunia.
ADVERTISEMENT
Nama lengkapnya Blaise Matuidi, dia dilahirkan di Toulouse, 9 April tahun1987. Ia memiliki darah Angola dari ayahnya dan darah Kongo dari ibunya. Ayahnya, Faria Rivelino berimigrasi ke Prancis saat masih muda dan menikah dengan Élise ibu dari Matuidi hingga melahirkan Matuidi.
Matuidi seorang pesepakbola yang berposisi gelandang tengah, Matuidi terkenal dengan gelandang “Ganas dan strong tackler”. Matuidi memulai karier sepak bolanya bermain untuk klub amatir Pada tahun 1999
Matuidi. Foto : REUTERS
Pada tahun 2004 untuk pertama kalinya menandatangani kontrak dengan klub profesional Troyes dan membuat debut profesionalnya di musim 2004-05. Setelah tiga musim bersama Troyes, Matuidi bergabung dengan Saint-Étienne. Bersama Saint-Étienne, ia bermain sepakbola Eropa untuk pertama kalinya setelah berpartisipasi dalam Piala UEFA edisi 2008–09. Pada
ADVERTISEMENT
Musim 2009-10, ia terpilih sebagai kapten pilihan pertama di bawah manajer Alain Perrin. Pada Juli 2011, setelah empat musim bersama Saint-Étienne, Matuidi ditransfer ke PSG dengan kontrak tiga tahun. Dan 18 August 2017 setelah jarang mendapat menit bermain di PSG Matuidi bergabung dengan Juventus dengan nilai transfer 20 Juta euro.
Sejak usia muda Matuidi sudah menjadi langganan timnas negaranya Mulai U-19 dan U-21 tahun. Pada Agustus 2010, Matuidi dipanggil ke tim senior untuk pertama kalinya di bawah manajer baru Laurent Blanc. Dia membuat debut internasionalnya pada September 2010 dalam pertandingan kualifikasi Euro UEFA melawan Bosnia dan Herzegovina dan sejak itu telah mewakili negaranya di dua Kejuaraan Sepak Bola Eropa UEFA dan dua Piala Dunia FIFA, memenangkan medali runner-up di Euro 2016, dan 2018 menjadi puncak dari karirnya ketika berhasil mengantarkan Prancis menjadi juara di Piala Dunia 2018 di Russia.
ADVERTISEMENT
Maturidi adalah nama seorang ulama besar Ahlu Sunnah WalJama’ah dan imam aliran aqidah Maturidiyyah yang dianut sebagian besar pengikut Mazhab Hanafi, beliau sering disebut dengan Abu Mansur Al-Maturidi sedangkan nama lengkap beliau adalah Abu Mansur Muhammad bin Muhammad bin Mahmud Al-Maturidi As-Samarqandi Al-Hanafi.
Kita tentu sering mendengar Ahlusunnah adalah golongan umat Islam yang dalam bidang tauhid menganut pemikiran Imam Abu Hasan Al Asy’ari dan Abu Mansur Al Maturidi, sedangkan dalam bidang ilmu fiqih menganut Imam Madzhab 4 (Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hambali) serta dalam bidang tasawuf menganut pada Imam Al Ghazali dan Imam Junaid al Baghdadi
Dan beliaulah orang yang mendirikan Aliran Al-Maturidiyah yaitu sebuah aliran yang tidak jauh berbeda dengan aliran al-Asy’ariyah. Keduanya lahir sebagai bentuk pembelaan terhadap sunnah. Bila aliran al-Asy’ariyah berkembang di Basrah maka aliran al-Maturidiyah berkembang di Samargand (sekarang termasuk wilayah Uzbekistan). Beliau dilahirkan di sebuah kota yang bernama maturid di daerah Samarqand pada tahun 853 M dan meninggal pada tahun 333 H/ 944 M.
ADVERTISEMENT
Kota tempat aliran ini lahir merupakan salah satu kawasan peradaban yang maju. menjadi pusat perkembangan Mu’tazilah di samping ditemukannya aliran Mujassimah. Abu Mansur Al-Maturidi saat itu terlihat dalam banyak pertentangan dan dialog setelah melihat kenyataan berkurangnya pembelaan terhadap sunnah. Hal ini dapat dipahami karena teologi mayoritas saat itu adalah aliran Mu’tazilah yang banyak menyerang golongan ahli fiqih dan ahli hadits. Diperkuat lagi dengan unsur terokratis penguasa.
Imam Maturidi hidup sezaman dengan Asy’ari, hanya saja maturidi tinggal di samarqand sedangkan Imam asy’ari tinggal bashrah. Asy’ari adalah pengikut dari madzhab syafi’iyah sedangkan maturidi adalah pengikut dari madzhab hanafiyah. Boleh jadi ada beberapa perbedaan pendapat antara kedua orang tersebut, karena adanya perbedaan pendapat antara syafi’i dan abu hanifah sendiri.
ADVERTISEMENT
Imam Asy’ari maupun Imam Maturidi bukan tidak paham terhadap mazhab Mu’tazilah. Bahkan Imam al-Asy’ary pada awalnya adalah seorang Mu’taziliy namun terdorong oleh keinginan mempertahankan sunnah maka lahirlah ajaran mereka hingga kemudian keduanya diberi gelar imam ahlussunnah wal jama’ah. Imam Asy’ari maupun Imam Maturidi dua imam besar yang memiliki jasa besar terhadap umat islam memberantas Aliran Muktazilah yang terlalu mengagungkan akal hingga mengesampingkan Al-Quran dan hadist.
Blaise Matuidi dan Imam Maturidi tidak ada kesamaan dan hubungan sama sekali, keduanya ibaratkan langit dan bumi. Matuidi adalah seorang yang dianugerahi bakat mengolah si kulit bundar sehingga terkenal sedangkan Imam Maturidi adalah seorang ulama besar yang terkenal sampai sekarang karena ilmu dan jasanya kepada umat islam.
ADVERTISEMENT