Jangan Lupakan Hewan yang Juga Jadi Korban Erupsi Gunung Agung

30 November 2017 12:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengungsi Gunung Agung (Foto: SONNY TUMBELAKA / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Pengungsi Gunung Agung (Foto: SONNY TUMBELAKA / AFP)
ADVERTISEMENT
Sejak Gunung Agung berstatus Awas pada Senin (27/11), pemerintah terus melakukan evakuasi terhadap masyarakat di sekitar Gunung Agung. Lalu bagaimana dengan hewan peliharaan para penduduk tersebut?
ADVERTISEMENT
Ternyata, kesadaran masyarakat dan pemerintah untuk hewan-hewan peliharaan yang ada di daerah terdampak Gunung Agung masih sangat minim. Pemerintah hanya fokus pada manusianya, ia menyesalkan hal tersebut.
Salah satu yang aktif menjaga satwa-satwa dalam setiap suasana, termasuk bencana adalah Garda Satwa Indonesia. Garda Satwa Indonesia bekerja sama dengan Bali Rumah Singgah Satwa (Bali RuSS) bergerak untuk menyelamatkan hewan peliharaan para penduduk terdampak Gunung Agung.
"Kalau boleh kami minta pemerintah peduli, dengan membuat tim SAR untuk mereka (anjing dan kucing), karena selama ini hanya LSM yang bergerak untuk menyelamatkan hewan ketika ada bencana,” kata Sekertaris Garda Satwa Indonesia, Ica, kepada kumparan (kumparan.com), Kamis (30/11).
Ica mengatakan, keseimbangan dunia akan tercipta bila manusia, hewan dan alam hidup secara seimbang. Jadi, menurutnya binatang juga berhak, pantas dan wajib untuk ditolong sama seperti halnya manusia.
Penyelamatan satwa di Gunung Agung (Foto: Instagram/@gardasatwaindonesia )
zoom-in-whitePerbesar
Penyelamatan satwa di Gunung Agung (Foto: Instagram/@gardasatwaindonesia )
Garda Satwa Indonesia membuka donasi untuk memenuhi kebutuhan perlengkapan yang digunakan Bali RuSS untuk menyelamatkan hewan-hewan peliharaan.
ADVERTISEMENT
Terkait donasi yang terkumpul, Ica mengatakan, meskipun begitu sudah banyak yang akan membantu untuk mengumpulkan barang-barang kebutuhan. Donasi tersebut datang dari masyarakat, belum ada dari institusi pemerintah.
“Karena donasi baru dibuka semalam, jadi yang terkumpul baru sekitar 7 jutaan,” ujar Ica.
Untuk informasi, Garda Satwa Indonesia berdiri sejak 1 Juni 2011. Didirikan oleh para aktivis dan pecinta satwa, gerakan ini fokus kepada kampanye dan sosialisasi edukasi satwa di lembaga pendidikan, masyarakat dan media sosial sosial. Kemudian pada September 2014, Garda Satwa Indonesia resmi menjadi yayasan. Tujuannya, tentu agar yang mereka lakukan di bawah perlindungan hukum.
Penyelamatan satwa di Gunung Agung (Foto: Instagram/@gardasatwaindonesia )
zoom-in-whitePerbesar
Penyelamatan satwa di Gunung Agung (Foto: Instagram/@gardasatwaindonesia )