Menerobos Zona Merah Gunung Agung demi Hewan Peliharaan

30 November 2017 14:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyelamatan satwa di Gunung Agung (Foto: Instagram/@gardasatwaindonesia )
zoom-in-whitePerbesar
Penyelamatan satwa di Gunung Agung (Foto: Instagram/@gardasatwaindonesia )
ADVERTISEMENT
Sejak berstatus Awas pada Senin (27/11), Gunung Agung terus mengeluarkan abu vulkanik. Selain manusia, erupsi Gunung Agung juga berdampak ke hewan-hewan peliharaan.
ADVERTISEMENT
Bali Rumah Singgah Satwa (BALI RUSS) yang diketuai oleh Tio Russ bersama para volunteer turun ke desa-desa berupaya untuk bisa menyelamatkan anjing dan kucing di semua desa terdampak erupsi.
“Tim BALI RUSS feeding (anjing terutama) di desa-desa yang warganya mengungsi,” ujar volunteer BALI RUSS, Asela Jizasti Dyanti, kepada kumparan (kumparan.com), Kamis (30/11).
Saat melakukan penyelamatan, tim BALI RUSS harus meminta izin dan menanyakan kepemilikan hewan tersebut.
Penyelamatan satwa di Gunung Agung (Foto: Instagram/@gardasatwaindonesia )
zoom-in-whitePerbesar
Penyelamatan satwa di Gunung Agung (Foto: Instagram/@gardasatwaindonesia )
Karena keterbatasan tempat, saat ini tim BALI RUSS hanya mengutamakan hewan berbadan kecil untuk dibawa ke emergency shelter. Untuk mengatasi masalah itu, menurutnya tim hanya akan mencari anjing berbadan besar.
“Yang kami utamakan untuk direscue adalah yang sakit, cacat ataupun anak anjing/kucing yang kami temukan,” kata Asela Jizasti Dyanti.
ADVERTISEMENT
Menurut Asela, ada beberapa organisasi yang juga melakukan hal yang sama dengan BALI RUSS Namun, ia tidak bisa memastikan organisasi tersebut apakah juga melakukan penyelamatan.
“Kami masuk ke zona merah yang tidak semua (organisasi lain) diperbolehkan masuk. Harus ada izin khusus,” ujar Asela .
Untuk informasi, Bali Rumah Singgah Satwa (BALI RUSS) adalah organisai yang bergerak di bidang penyelamatan hewan khususnya anjing dan kucing. Misi dari organisasi ini adalah untuk memberikan hidup yang lebih layak untuk kedua jenis hewan tersebut, dengan beberapa program seperti Program Orang Tua Asuh (OTA).