news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kurangnya Waktu Tidur Mempengaruhi Fungsi Kognitif Dasar

Muhammad Fahdan Al Fayyadh
Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya
Konten dari Pengguna
30 November 2022 11:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Fahdan Al Fayyadh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Edit by Fahdan
zoom-in-whitePerbesar
Edit by Fahdan
ADVERTISEMENT
Sebagian dari kita pasti sering tidur hingga larut malam. Berbagai macam aktivitas yang dapat membuat kita sibuk hingga membuat waktu tidur kita terganggu oleh aktivitas-aktivitas tersebut. Kebiasaan tidur hingga larut malam dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan fungsi kognitif dasar kita karena tubuh membutuhkan istirahat yang cukup untuk memulai kembali aktivitas di esok hari. Selain itu, jam tidur yang cukup juga dibutuhkan oleh otak untuk memproses memori baru yang terbentuk ketika kita beraktivitas dari pagi hingga waktu sebelum kita tidur pada malam hari.
ADVERTISEMENT

Tidur Sebagai Kebutuhan Dasar

Setiap manusia mempunyai aktivitas keseharian yang berbeda seperti sekolah, bekerja, dan lain-lain. Namun, ada satu kebutuhan dasar yang sama pada setiap manusia, yaitu tidur. Tidur adalah proses yang dilakukan manusia untuk membiarkan tubuh beristirahat dan memberikan waktu bagi otak untuk mengolah informasi serta mempelajari hal baru. Tidur juga dapat diartikan sebagai deaktivasi sistem saraf pusat karena ketika manusia tidur, sistem saraf pusatnya tetap aktif dalam sinkronisasi terhadap otak. Fenomena ini dapat diketahui melalui pemeriksaan electroencephalogram (EEG).

Fungsi Kognitif Dasar Manusia

Sebelum kita masuk ke pembahasan fungsi kognitif dasar apa yang terganggu, berikut adalah penjelasan fungsi kognitif dasar manusia:

1. Atensi/Perhatian

Atensi adalah kemampuan manusia untuk memproses dan merespons suatu stimulus yang diberikan. Terdapat 4 komponen di dalam atensi yaitu: (tonic alertness) atensi terhadap stimulus yang ada di sekitar, (phasic alertness) atensi terhadap sesuatu yang mungkin berbahaya, (selective attention) atensi terhadap stimulus tertentu, dan (sustained attention) atensi terhadap stimulus yang berlangsung dalam tempo yang cukup lama. Masing-masing komponen atensi tersebut berhubungan langsung dengan fungsi dari setiap bagian otak. Komponen tersebut yaitu tonic dan phasic alertness yang berhubungan dengan fungsi batang otak, selective attention dan sustain attention berhubungan dengan prefrontal cortex dan parietal cortex (Garcia et al., 2021).
ADVERTISEMENT

2. Memori kerja

Memori kerja adalah fungsi kapasitas otak untuk mengingat dan menggunakan suatu informasi dalam tempo waktu yang relatif singkat. Terdapat beberapa komponen dalam memori kerja, yaitu (phonological storage) memori yang menyimpan informasi verbal di temporal cortex bagian kiri, (visuospatial storage) memori yang menyimpan informasi visual dan spasial di bagian parieto-occipital cortex, dan (episodic component) bertugas mengintegrasikan dan mengirim informasi antara phonological storage dan visuospatial storage. Sementara itu, (central executive system) bertugas untuk memilah informasi yang relevan untuk digunakan. Otak bagian prefrontal cortex menjadi bagian yang bertanggung jawab atas fungsi episodic component dan central executive system (Garcia et al., 2021).

3. Fungsi eksekutif

Fungsi eksekutif adalah kapasitas fungsi otak manusia dalam mengatur dan menyesuaikan tingkah laku manusia. Fungsi eksekutif berada di bagian otak prefrontal cortex. Fungsi ini bertanggung jawab terhadap tingkah laku manusia yang sesuai di lingkungannya. Fungsi eksekutif juga yang memilah antara aktivitas yang bermanfaat dan tidak bermanfaat terhadap suatu tujuan yang diinginkan individu tersebut (Garcia et al., 2021).
ADVERTISEMENT

Akibat Kurangnya Waktu Tidur

Otak kita membutuhkan jam tidur yang cukup untuk mengolah informasi dan pengetahuan yang didapat dari pagi hingga kita tidur. Ketika kita kekurangan waktu tidur, proses belajar otak menjadi terganggu dan tidak maksimal. Hal itu menyebabkan informasi yang seharusnya diolah oleh otak menjadi terbuang sia-sia karena kapasitas otak menjadi penuh akibat informasi yang didapat tidak diolah dan disimpan oleh otak.
Selanjutnya, gangguan yang dapat terjadi pada tiga fungsi kognitif dasar manusia, yaitu:

1. Gangguan terhadap Atensi

Fungsi atensi dapat terganggu karena kurangnya waktu tidur. Hal tersebut mengakibatkan otak akan sulit fokus dan berkonsentrasi terhadap stimulus yang ada. Selain itu, otak juga akan kesulitan untuk memilah informasi mana yang penting dan tidak penting untuk disimpan.
ADVERTISEMENT

2. Gangguan terhadap memori kerja

Fungsi kognitif yang dapat terganggu selanjutnya adalah fungsi memori kerja. Kurangnya waktu tidur dapat mengganggu fungsi memori kerja yang mengakibatkan kesulitan untuk mengingat memori jangka pendek. Contohnya, lupa membawa suatu barang ketika hendak bepergian dan kesulitan untuk mengingat memori yang relevan tentang suatu hal yang sedang kita alami.

3. Gangguan terhadap fungsi eksekutif

Fungsi terakhir yang dapat terganggu karena kurangnya waktu tidur adalah fungsi eksekutif. Terganggunya fungsi ini dapat mengakibatkan kita kesulitan untuk fokus terhadap tujuan yang ingin kita capai dan membuat otak menjadi mudah terganggu dengan hal lain.

Penyebab Kurangnya Waktu Tidur

Tidak dapat dibantah bahwa kita sebagai manusia mempunyai kesibukannya masing-masing. Contohnya, orang yang bekerja yang sibuk dengan pekerjaannya, siswa dan mahasiswa yang sibuk dengan tugas-tugasnya. Tidak jarang kesibukan tersebut dapat mengganggu waktu tidur seseorang karena deadline yang berdekatan atau karena pekerjaan yang menumpuk.
ADVERTISEMENT

Mencegah Gangguan Fungsi Kognitif

Setelah membaca gangguan fungsi kognitif di atas, dapat disimpulkan bahwa lebih baik kita tetap memperhatikan waktu tidur agar tetap tercukupi karena efek dari gangguan waktu tidur tersebut cukup mengganggu aktivitas sehari-hari. Cara yang baik dalam menghindari gangguan fungsi kognitif akibat kurangnya waktu tidur adalah dengan tidur yang cukup dan tidur yang berkualitas. Dengan manajemen waktu yang tepat maka kesibukan yang kita lakukan tidak mengganggu waktu tidur kita.
Referensi:
Garcia, A., Angel, D. A., Borrani, J., Ramirez, C., & Valdez, P. (2021). Sleep deprivation effects on basic cognitive processes: which components of attention, working memory, and executive functions are more susceptible to the lack of sleep. Sleep Sciences, 14(2), 107-118. DOI: 10.5935/1984-0063.20200049
ADVERTISEMENT
Djamalilleil, S. F., Rosmaini., & Dewi, N.P. (2021). Hubungan Kualitas Tidur Terhadap Konsentrasi Belajar Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Baiturahmah Padang Angkatan 2018. Health & Medical Journal. 3(1), 43-50.
Manoach D and Stickgold R (2013) Why Sleep?. Front. Young Minds. 1:3. doi: 10.3389/frym.2013.00003
Larasati, C. Penelitian: Kurang Tidur Dapat Menurunkan Kemampuan Kognitif Tubuh. Diakses dari https://www.medcom.id/pendidikan/riset-penelitian/eN4G3arK-penelitian-kurang-tidur-dapat-menurunkan-kemampuan-kognitif-tubuh