Aplikasi Asisten Digital Line Mau Saingi Google dan Amazon

10 Oktober 2017 11:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aplikasi pesan instan, Line. (Foto: LINE Indonesia via Facebook)
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi pesan instan, Line. (Foto: LINE Indonesia via Facebook)
ADVERTISEMENT
Pada awal tahun 2017, perusahaan aplikasi pesan instan Line menyatakan komitmennya untuk membangun teknologi asisten digital bernama Clova dan speaker pintar Wave. Kini, speaker pintar itu sudah mulai dijual sejak 5 Oktober kemarin.
ADVERTISEMENT
Seperti halnya speaker pintar kebanyakan, pengguna bisa memberikan perintah ke speaker tersebut dan berinteraksi seperti menjawab pertanyaan. Tapi, pertanyaannya apakah Wave dan Clova dari Line ini dapat menyaingi Alexa buatan Amazon atau Google Assistant dengan perangkat Google Home-nya?
"Line baru berusia enam tahun, sementara perusahaan lain sudah memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun," ujar CTO Line, Park Euivin, dalam acara Line Developer Day 2017, dilansir Tech In Asia.
Meski begitu, Park mengaku perusahaannya bergerak sangat cepat walau baru saja memulai pengembangan teknologi ini. Dalam setahun, Line sudah menciptakan Clova, yang ternyata memiliki arti "cloud-based virtual assistant."
Peranti keras yang mendukung asisten digital itu, Wave, dibuka pemesanan sejak Juli lalu dan acara Line Developer Day 2017 menandai dirilisnya speaker pintar Wave.
Speaker pintar Wave buatan Line. (Foto: Line)
zoom-in-whitePerbesar
Speaker pintar Wave buatan Line. (Foto: Line)
Park menyatakan, Line memiliki perusahaan induk yaitu Naver, yang mesin pencarinya mendominasi pasar Korea Selatan. Seperti Google dan perangkat Home, ada potensi untuk Wave bekerja dengan pencarian data dari Naver.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, Line dilaporkan memiliki pengguna aktif bulanan yang mencapai 169 juta orang mencakup empat negara kunci. Besarnya angka pengguna ini berarti memberikan Line kesempatan untuk melakukan lokalisasi bagi speaker pintar miliknya.
"Saya rasa tidak ada yang punya kesempatan lebih di pasar speaker pintar. Kita punya data tentang pengguna Asia dan kita bisa memanfaatkannya," katanya. Ini ditunjukkan dengan speaker pintarnya yang menjadi pertama dengan Bahasa Jepang dan diperkuat teknologi kecerdasan buatan alias AI.
Tidak terpaku pada kolaborasi dengan perusahaan besar seperti Sony dan LG, Line juga membuka diri untuk bermitra dengan perusahaan yang bisa membuat kehidupan penggunanya jadi lebih baik. Mitra mereka saat ini ada Family Mart hingga manufaktur robot Gatebox.
ADVERTISEMENT
Tentunya, pengembangan teknologi asisten digital dan perangkat speaker pintar dari Line ini membutuhkan waktu panjang untuk menyaingi Google dan Amazon. Apalagi, Google saat ini memang manguasai dengan browser Chrome yang dominan, lalu platform Gmail yang memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif per bulan. Bahkan, 85 persen pencarian di dunia maya berasal dari Google selama Juli 2017 lalu.
Line tidak menutup kemungkinan untuk berkolaborasi dengan Google. Taiichi Hashimoto, yang mengerjakan proyek Clova, mengatakan hal itu bisa saja terjadi.
Walau sempat ada masalah tertundanya pengiriman versi uji coba Wave pada Agustus, Line mengaku tujuan utama untuk Clova dan Wave di 2017 ini bukanlah untuk menjaring pengguna. Wave ternyata masih jadi 'sajian' pelengkap dari Clova, karena Line sedang berfokus untuk mengembangkan API (Application Program Interface), mengembangkan ekosistem developer Clova, dan menjaring pembuat aplikasi pihak ketiga sebanyak-banyaknya untuk Clova.
Struktur dan ekosistem dari Line Clova. (Foto: Line Blog)
zoom-in-whitePerbesar
Struktur dan ekosistem dari Line Clova. (Foto: Line Blog)
Saat ini, Wave bisa memainkan musik, memberi tahu keadaan cuaca, waktu, dan meramal keberuntungan, juga berfungsi sebagai remote control, membaca dan mengirim pesan Line, juga mengobrol dengan pengguna. Tapi, untuk mengintegrasikan dengan rumah, pengembang pihak ketiga, serta mitra, Line masih berencana untuk terus meningkatkan fitur Wave.
ADVERTISEMENT
"Semoga kami bisa menciptakan banyak aplikasi yang berbeda dan kemudian berkembang dari sana," kata Hashimoto.