news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ditemukan Tarantula Warna Biru Elektrik

26 November 2017 10:04 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Tarantula. (Foto: Skeeze via Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tarantula. (Foto: Skeeze via Pixabay)
ADVERTISEMENT
Tarantula ini bisa disebut sangat unik dan berbeda dari tarantula biasanya. Dia tak seperti tarantula lain yang berwarna hitam. Yang satu ini, justru berwarna biru terang di kaki dan badannya.
ADVERTISEMENT
Tarantula berwarna biru tersebut ditemukan di kawasan Taman Nasional Kaieteur dan hulu sungai Potaro, Guyana, Amerika Selatan. Wujudnya cantik, dengan kaki serta badan yang berwarna biru elektrik.
Menurut Andrew Snyder, sang penemu tarantula biru, hewan ini bukan hanya salah satu contoh unik dari keluarga Theraphosidae, tapi juga karena tarantula biru ini merupakan jenis baru. Penemuan menunjukkan pentingnya konservasi hewan invertebrata atau tak bertulang punggung di hutan-hutan.
Tarantula biru sebenarnya bukan hal baru, karena sebelumnya sudah ditemukan hal yang mirip seperti tarantula biru kobalt di Asia Tenggara yang punya kaki berwarna biru, juga tarantula biru Singapura, serta tarantula biru kehijauan yang punya kaki serta tempurung berwarna biru.
Bedanya, tarantula Guyana ini memiliki warna biru elektrik cerah yang membuatnya sangat beda. Warna birunya tampak menyala seperti lampu disko berwarna biru yang menyala dalam gelap dan mambuatnya nampak berkilau. Para peneliti dibuat kagum oleh warna biru pada tarantula yang satu ini.
ADVERTISEMENT
Pada lokasi tempat penemuan tarantula ini, di kawasan Taman Nasional Kaieteur dan Hulu Sungai Potaru, dalam beberapa bulan terakhir sudah ditemukan lebih dari 30 spesies baru dan beberapa di antaranya merupakan endemik. Guyana merupakan tempat dengan keanekaragaman hayati yang tinggi.
Snyder mengatakan, ia menemukan tarantula tersebut dengan tidak disengaja. Ia menemukan sesuatu yang merayap ke dalam lubang kayu yang membusuk, awalnya ia tidak mempedulikan apa yang ia lihat tersebut, sampai akhirnya ia menyadari, ada sesuatu yang unik dari makhluk tersebut, yaitu warna birunya yang mencolok.
"Saat malam hari, cahaya senter saya dipantulkan oleh sebuah warna biru kobalt yang cantik dari lubang kecil di bagian pohon yang membusuk. Mulanya saya mengabaikannya dan berpikir itu hanyalah cahaya mata laba-laba. Tapi ternyata itu berbeda, dan saya baru sadar hingga balik lagi untuk melihatnya," kata Snyder, dilansir Science Alert.
ADVERTISEMENT
Nyatanya, warna biru itu dihasilkan dari kaki berwarna biru milik tarantula kecil. Snyder pun sadar spesies itu berbeda dengan yang sudah ditemuinya sebelumnya.
Ketika diamati lebih lanjut, Snyder menemukan ada beberapa lubang lain dengan satu tarantula di dalamnya, yang berarti tarantula ini hidup secara berkelompok.
Sampai saat ini, penelitian lebih lanjut untuk mengelompokan tarantula ini masih dilakukan hingga status dari tarantula itu bisa dipastikan nantinya. Pemberian status pada tarantula dapat menentukan apakah tarantula tersebut sudah terancam punah atau belum.
Dalam analisis awal yang berdasarkan foto Snyder, diperkirakan tarantula ini termasuk ke dalam keluarga Ischocolinae, spesies yang diketahui memang berkelompok.
Tempat tinggal hewan-hewan langka memang semakin menyempit melihat banyaknya penebangan hutan liar dan limbah industri. Di Guyana sendiri, habitat hewan-hewan terancam dengan pertambangan emas, yang bukan hanya menggunduli hutan tapi juga mengkontaminasi lingkungan dengan zat berbahaya seperti merkuri.
ADVERTISEMENT