news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Hacker Curi Mata Uang Virtual Ethereum Senilai Rp 426 Juta

21 Juli 2017 16:39 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ethereum (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ethereum (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Ethereum tengah naik daun. Mata uang virtual atau cryptocurrency ini cukup menjanjikan karena nilainya terus meroket selama enam bulan terakhir. Tak heran jika ia mulai dilirik oleh semua pihak yang menganggapnya sebagai aset digital, termasuk penjahat siber. Seorang atau sekelompok hacker bahkan dikabarkan sudah berhasil mencuri 153 ether, atau setara Rp 426 juta, setelah mereka mengeksploitasi kerencanan pada Parity, dompet Ethereum berbasis sistem multi-sig (sebuah metode teknologi yang menambah keamanan dengan satu atau lebih kunci atau tanda tangan untuk transaksi cryptocurrency). Melalui blognya, Parity menyebutkan kerentanan tersebut sudah diperbaiki. Namun setiap pengguna dengan aset di dompet multi-sig yang dibuat di Parity sebelum tanggal 19 Juli pukul 23.14 waktu setempat, rentan terhadap peretasan.
ADVERTISEMENT
Pencurian memang benar terjadi dan bisa dilihat dari blockchain Ethereum di etherscan.io. Berdasarkan postingan CEO platform perdagangan terdesentralisasi Swarm City, Matthew Carano, dana yang dimiliki oleh perusahaan di dompet multi-sig sepenuhnya habis pada 19 Juli, dan dana tambahan dari perusahaan lain seperti Edgeless Casino dan Aeternity juga dicuri. Peretasan ini cukup mengganggu karena Parity dapat dikatakan sebagai salah satu dompet yang paling terpercaya dalam bisnis ini. Menurut laporan CyberScoop, sekelompok hacker topi putih dikabarkan telah menyelamatkan pengguna Parity dari kerusakan lebih lanjut dengan juga memanfaatkan kerentanan. Mereka menguras semua dompet multi-sig yang tersisa di Parity, yang totalnya mencapai 377.000 Etherium atau lebih dari 75 juta dolar AS (Rp 1 triliun).
ADVERTISEMENT
Transaksi tersebut dapat dilihat di etherscan.io, dan kelompok itu berjanji akan mengembalikan uang virtual ke pemiliknya begitu kerentanan sudah diperbaiki. Kasus pencurian ether ini bukan kali pertama terjadi di minggu ini. Selasa (18/7) lalu, startup CoinDash juga mengalami kasus peretasan, yang terjadi saat mereka baru memulai usaha penggalangan dana (initial coin offering/ICO) berbasis Ethereum. Para peretas berhasil mengubah alamat dompet Ethereum, dan membuat CoinDash mengalami kerugian Ether senilai lebih dari 10 juta dolar AS (Rp 133 miliar). Dan pada Juni 2016, hacker berhasil mengeksploitasi dalam kode DAO, proyek berbasis Ethereum lainnya, dan mencuri sekitar 3,6 juta ether, yang sekarang bernilai sebesar 742 juta dolar AS (Rp 9,8 triliun).
ADVERTISEMENT