Kemkominfo Blokir DNS Aplikasi Pesan Telegram

14 Juli 2017 17:08 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Telegram (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Telegram (Foto: Reuters)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan pemblokiran terhadap layanan aplikasi pesan instan asal Rusia, Telegram. Pemblokiran dilakukan per hari ini, Jumat (14/7). Hal ini dikonfirmasi oleh Noor Iza, selaku Plt Pusat Informasi dan Humas Kemkominfo. Dia membenarkan bahwa pemerintah telah memutuskan akses menuju situs Telegram. Pemblokiran yang dilakukan hari ini menurut Noor Iza sebatas pada Domain Name System (DNS). "Iya, benar (diblokir). Mulai hari ini. Pemblokiran lebih ke DNS," ujar Noor ketika dihubungi kumparan (kumparan.com) via sambungan telepon. Noor Iza berkata pemblokiran, yang dilakukan sebelum pukul 12 siang hari ini, sengaja dilakukan pemerintah karena Telegram sering dimanfaatkan sebagai media komunikasi oleh kelompok radikalisme teroris. "Aplikasi Telegram sudah dipakai teroris jaringan radikalisme untuk beroperasi. Tingkat komunikasi yang dilakukan intens," ujar Noor Iza, dalam sambungan telepon. Menurutnya, ke depannya juga tidak menutup kemungkinan jika aplikasi lain bisa ikut diblokir apabila terindikasi mengarah ke terorisme dan radikalisme.
ADVERTISEMENT
Operator telekomunikasi Indosat Ooredoo dan XL Axiata, mengaku sejauh ini belum mendapatkan arahan dari Kemkominfo untuk melakukan pemblokiran terhadap Telegram. Telegram diketahui merupakan alternatif layanan pesan selain WhatsApp. Sayangnya,ia banyak dipilih oleh kelompok ekstremis teroris, termasuk ISIS, sebagai saluran komunikasi antar jaringannya. Telegram dipilih karena memiliki sistem enkripsi dan memungkinkan pengguna menghapus pesannya dengan pengaturan waktu. Telegram juga dikabarkan dimusuhi oleh pemerintah di negaranya sendiri. Otoritas setempat mengancam akan memblokir layanan jika pengelola Telegram tak memberikan semua informasi tentang mereka.